Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Balajar Ilmu Bertahan Hidup, Ini Kisah Zhikr Afuwwun Anggota BPBD Bondowoso yang Gemar Makan Daun

Bertahan hidup di alam bebas tidaklah mudah. Apalagi jika tidak memiliki bekal makanan yang memadai. Bisa mati konyol.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Ndaru Wijayanto
Tribunjatim.com/Sinca Ari Pangistu
GEMAR MAKAN DAUN : Zhikr Afuwwun Shabuur, salah satu anggota BPBD Bondowoso yang suka makan dedaunan 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Bertahan hidup di alam bebas tidaklah mudah. Apalagi jika tidak memiliki bekal makanan yang memadai. Bisa mati konyol.

Meski di alam bebas ada banyak bahan makanan. Tapi tanpa pengetahuan makanan yang bisa dikonsumsi pun, para survivor di hutan bisa keracunan.

Zhikr Afuwwun Shabuur adalah satu-satunya anggota BPBD Bondowoso yang bisa membedakan makanan yang bisa dikonsumsi atau tidak di alam bebas.

Dia bahkan mendapat julukan "pemakan segala" di antara para petugas BPBD Bondowoso.

Baca juga: BPBD Bondowoso Distribusikan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan, Titik Pertama di Botolinggo

PETUGAS BPBD - Zhikr Afuwwun Shabuur, salah satu anggota BPBD Bondowoso yang suka makan dedaunan di Hutan, telah belajar ilmu bertahan hidup sejak SMA melalui ektrakuler pecinta alam.
PETUGAS BPBD - Zhikr Afuwwun Shabuur, salah satu anggota BPBD Bondowoso yang suka makan dedaunan di Hutan, telah belajar ilmu bertahan hidup sejak SMA melalui ektrakuler pecinta alam. (Tribunjatim.com/Sinca Ari Pangistu)

Setiap bertugas ke kawasan yang melintasi hutan, pria akrab disapa Ziker itu kerap kali mengkonsumsi dedaunan yang dijumpainya. Aneh. Tapi dia tetap sehat hingga sekarang.

"Setiap tumbuhan yang kita temui, pasti saya coba," pengakuannya pada TribunJatim.com, Minggu (13/7/2025).

Ia menjelaskan, mencoba dedaunan di hutan dilakukannya untuk memperkaya pengetahuannya tentang ilmu bertahan hidup di alam bebas. Terpenting dirinya berpegang teguh pada ciri-ciri makanan yang bisa dikonsumsi saat dijumpai di hutan.

Seperti, tumbuhan yang bergetah bening, tumbuhannya tidak berbulu, tidak berbau menyengat, warnanya tidak mencolok, serta dikonsumsi juga oleh hewan lain. 

Jika makanan yang dikonsumsi di hutan agak pahit,  menimbulkan gatal atau panas,  seperti mencekik di tenggorokan. Sebaiknya jangan dikonsumsi.

Pengetahuan semacam ini didapat Ziker saat dirinya mengikuti organisasi pecinta alam di SMA Negeri 1 Tenggarang dulu. Diperkaya juga dengan membaca banyak literasi di internet, serta melihat beberapa tayangan jejak petualang.

"Saya ikut pecinta alam itu bukan suka mendakinya. Tapi ilmu bertahan hidup di alam bebasnya," terang pria kelahira tahum 1988 itu.

Tak hanya makanan, Ziker juga bisa mencari sumber air minuman di tengah hutan. Seperti, akar Liana, membuat minuman dari batang pohon pisang, atau pun membuat minuman dari air yang meggenang.

Sebenarnya kata Ziker, air yang menggenang di tengah hutan itu sebaiknya tidak dikonsumsi. Karena rentan tempat bakteri berkembang biak.

Namun ada cara yang bisa dilakulan jika memang sudah tidak ada lagi sumber air. Yakni dengan cara membakar batu, dan meletakkan batu yang telah terbakar itu di dalam air.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved