Kisah Mulia Wanita Jember Tampung Puluhan Kucing Liar di Rumah Khusus, Pernah Dipecat dari Kerjaan

"Sekarang saya jadi terbiasa membawa kucing yang sakit, dibuang, atau jadi korban kekerasan ke sini (rumah aman, red)," tuturnya.

Perjuangannya dalam menampung hewan ini sangat tidak mudah. Farah mengaku juga diberhentikan kerja oleh bos penjualan perawatan kulit, gara-gara ketahuan memelihara kucing liar.

"Dulu kerja di toko daring penjualan produk perawatan kulit tapi dipecat karena atasan saya tahu bahwa saya memelihara dan menampung banyak kucing, sementara dia tidak suka kucing," ungkapnya.

Baca juga: Potensi Wisata Desa di Tuban Curi Perhatian, Disbudpar Jatim dan DPRD Dorong Penguatan

Selain itu saat awal memulai langkah mulia ini. Farah mengaku dapat penolakan dari tetangga rumahnya, karena mereka tidak suka banyak kucing.

"Tetangga saya sempat membuat baliho bernada usiran karena tidak suka banyak kucing di sebelah rumahnya. Namun saya rutin menemui Dinas Kesehatan untuk berkoordinasi soal ini," lanjutnya. 

Namun tanpa terasa meskipun berat dan berliku, Farah mengaku tetap mampu menyediakan ruang aman bagi kucing serta mencukupi kebutuhan pribadinya.

"Alhamdulillah rejeki selalu ada saja, dan saya bisa cari nafkah sendiri serta memberi makan kucing-kucing yang saya tampung," pungkasnya.

Farah hanya berharap, pemerintah daerah dapat membuat kebijakan sterilisasi, untuk mengurangi populasi hewan-hewan domestik seperti kucing dan anjing telantar di lingkungan warga.