Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Reaksi Plt Kepala Dispendukcapil Pamekasan Soal Pemohon Pelayanan KTP Harus Beli Pulpen Baru Rp 6000

Pada Jumat (11/7/2025), seorang warga terpaksa membeli pulpen baru untuk mengisi formulir pembuatan kartu identitas diri.

KOLASE KOMPAS.COM/Fathor Rahman/Akbar Bhayu Tamtomo/freepik.com
PELAYANAN KTP - Sejumlah masyarakat menunggu panggilan antrean di MPP Pamekasan, Jumat (11/7/2025). Seorang warga terpaksa membeli pulpen baru untuk mengisi formulir pembuatan kartu identitas diri atau KTP. Pulpen yang biasanya dijual seharga antara Rp 1.000 hingga Rp 2.500 harus dibeli SR seharga Rp 6.000. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah cerita pemohon soal pelayanan KTP di Pemakasam.

Ia harus membeli pulpen baru untuk mengisi formulir.

Pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Pamekasan, Jawa Timur, menuai keluhan warga.

Pada Jumat (11/7/2025), seorang warga terpaksa membeli pulpen baru untuk mengisi formulir pembuatan kartu identitas diri.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispendukcapil Pamekasan evaluasi cepat atas informasi tersebut dan langsung memberikan teguran kepada bawahannya.

Inisial SR (26), warga Kelurahan Kowel yang sebelumnya berdomisili di Sampang, mengungkapkan pengalamannya saat mengurus perpindahan data kependudukan setelah menikah.

Ia berencana membuat Kartu Keluarga (KK) dan KTP baru di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) setempat.

Baca juga: Pelayanan e-KTP di Sampang Madura Kembali Normal, Stok Blangko Mencukupi

Setelah membawa kartu mutasi, SR memasuki Mall Pelayanan Publik (MPP) untuk mengubah identitas kependudukan bersama istrinya.

Setelah menemui salah satu petugas berseragam olahraga, SR menerima formulir untuk diisi.

Namun, ia lupa membawa pulpen.

"Saya bilang mau pinjam ke salah satu petugas yang kebetulan pegang pulpen. Tapi malah diminta suruh beli pulpen baru yang sudah disediakan di lokasi," ujarnya.

Pulpen yang biasanya dijual seharga antara Rp 1.000 hingga Rp 2.500 harus dibeli SR seharga Rp 6.000.

"Karena kebutuhan dan petugas pelayanan bilang daripada harus beli ke luar area MPP, jadi terpaksa saya beli pulpen itu," tambahnya.

SR mengaku kaget karena baru pertama kali mengalami hal tersebut di tempat pelayanan.

Ia menyayangkan bahwa pulpen tidak bisa dipinjam, dan menganggap hal ini sulit ditemukan di tempat pelayanan lain.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved