Dapat BSU Rp600 Ribu, Ibu di Sidoarjo Ini Sisihkan Sebagian untuk Tanaman Obat Keluarga

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Heny Apriningsih bersyukur mendapat Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah. Perempuan 61 tahun yang tinggal di Kelurahan Sidoklumpuk, Sidoarjo, Jawa Timur itu berniat menyisihkan sebagian uang yang diterimanya untuk Tanaman Obat Keluarga (Toga).

Ibu yang juga menjadi kader kelurahan itu menerima BSU sebesar Rp 600.000. Duit didapat langsung dalam proses pembagian yang dilakukan di Kantor Pos Sidoarjo. 

“Tentu saya senang dan sangat terbantu dengan adanya BSU ini. Rencananya (uang BSU yang didapat) akan saya pakai kebutuhan sehari-hari, dan sebagian saya sisihkan untuk toga,” kata Heny. 

Wanita yang selama ini aktif sebagai kader kelurahan itu berniat memanfaatkan uangnya untuk ketahanan pangan di keluarganya. Dengan dienvestasikan ke Taman toga, diyakini uang BSU bisa lebih bermanfaat. 

Terhitung ada sekira 155.000 orang lebih warga Sidoarjo menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah. Bantuan sebesar Rp 600.000 itu diberikan kepada warga yang memiliki upah di bawah Rp 3,5 juta. 

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo Fenny Apridawati, penyaluran BSU ini dilakukan menjadi dua mekanisme, yaitu melalui Kantor Pos Sidoarjo dan transfer ke rekening bank Himbara (himpunan bank milik negara). 

Baca juga: Batas Pengambilan BSU 2025 di Kantor Pos Supaya Tak Hangus, Jangan Lupa Bawa QR Pospay!

“Kami serahkan kepada kader kesehatan Posyandu yang tidak memiliki rekening himbara. Penyerahan kami lakukan di kantor pos," kata Sekda usia menghadiri acara simbolis penyerahan BSU di Kantor Pos Sidoarjo.

Dikatakannya, total anggaran yang disiapkan pemerintah mencapai Rp 111 milliar, dengan rincian yang disalurkan oleh Kantor Pos Sidoarjo adalah sebesar Rp 46,7 miliar dengan jumlah penerima sebanyak 77.988 orang dan sisanya melalui bank Himbara.

Fenny berharap bantuan tersebut bisa digunakan secara bijak. Terutama untuk mendukung ketahanan ekonomi dan kebutuhan pokok keluarga.

“Saya harap agar penerima BSU menggunakan uangnya bukan hanya untuk konsumtif yang habis dimakan begitu saja, namun dapat dimanfaatkan untuk support ketahanan pangan keluarga seperti kelompok Asman Toga (Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga) dengan membuat kripik atau makanan yang bernilai jual,” pesan Sekda