Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Beda dari Sahdan Ketua RT Gen Z Bikin Bangga, Ketua RW Malah Dicurigai Warganya Diduga Korupsi

Berbeda dari Sahdan, Ketua RW di Jakarta Utara malah dicurigai warga karena diduga telah korupsi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Hafizh Wahyu Darmawan via Kompas.com - Dok Istimewa
KONTRAS - Ketua RT Gen Z, Sahdan Arya Maulana (19), viral di media sosial, disadur pada Minggu (13/7/2025). Ketua RW 13 Penjaringan, Tri Tanto (jaket merah), berfoto bersama pemuda di wilayahnya yang mengapresiasi karena dianggap peduli terhadap lingkungannya. 

Menurut Sahdan, perbaikan jalan ini harus segera dilakukan karena memang ruas jalan itu menjadi akses utama masyarakat.

Apalagi, selama ini belum ada langkah apapun dari pemerintah soal jalan rusak di sana meski berulangkali telah disampaikan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).

Sahdan Arya Maulana saat hasil pemilihan suara Ketua RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan. Arya mengungkapkan cara-cara yang dilakukannya untuk menarik suara warga sekitar rumah.
Sahdan Arya Maulana saat hasil pemilihan suara Ketua RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan. Arya mengungkapkan cara-cara yang dilakukannya untuk menarik suara warga sekitar rumah. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO - Dok pribadi)

Berbeda dari Sahdan, Ketua RW di Jakarta Utara malah dicurigai warganya karena diduga telah korupsi.

Ketua RW yang dimaksud adalah Tri Tanto.

Tri Tanto adalah Ketua RW 013 Kelurahan Penjaringan.

Sejumlah warga meminta transparansi penggunaan dana fasilitas umum (fasum) oleh Ketua RW 013 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara

Mereka menilai, penggunaan dana tersebut dilakukan secara sepihak tanpa persetujuan Ketua RT maupun tokoh masyarakat.

Tokoh pemuda setempat, Muhamad Dwiki Dermawan menyebut, dana fasum diduga digunakan untuk keperluan pribadi.

Ia juga menilai, pembagian sembako dan pemberiannya kepada para pengurus RW demi kepentingan pencitraan.

"Kegiatan itu tidak pernah dimusyawarahkan dengan warga, para Ketua RT, maupun tokoh masyarakat. Bahkan anggota LMK pun tidak pernah dilibatkan," kata Dwiki, Selasa (15/7/2025).

Baca juga: Pantas Polisi sampai Nangis Meraung-raung di Aspal saat Dijemput Propam, Diduga Pelanggaran Berat

Ia juga menyayangkan tidak adanya kejelasan mengenai jumlah dan bukti penggunaan dana tersebut.

"Transparansi soal jumlah dana ganti rugi fasum saja sampai hari ini tidak pernah diperlihatkan, termasuk bukti transfernya," ujar pemuda asli kelahiran Penjaringan tersebut.

Lebih lanjut, Dwiki yang akrab disapa Bang Aco mempertanyakan legalitas pembagian dana kepada pengurus RW.

Menurut dia, pembagian ini disebut-sebut setara harga 3 kilogram daging, serta penggunaan dana untuk sembako.

"Apakah dana ganti rugi fasum boleh dibagi-bagikan begitu saja? Ini yang perlu dipertanyakan," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved