Berita Viral
Beda dari Sahdan Ketua RT Gen Z Bikin Bangga, Ketua RW Malah Dicurigai Warganya Diduga Korupsi
Berbeda dari Sahdan, Ketua RW di Jakarta Utara malah dicurigai warga karena diduga telah korupsi.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sosok Ketua RT 7 RW 8 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, yang masih berusia 20 tahun, tengah disorot.
Ketua RT Gen Z tersebut bikin bangga karena inovasinya dalam memperbaiki jalan tanpa bantuan pemerintah.
Namun di sisi lain, ada juga Ketua RW di Jakarta Utara yang dicurigai warganya karena diduga korupsi.
Baca juga: Didenda Rp25 Juta oleh Orang Tua Gegara Tampar Murid, Guru Ngaji Paruh Baya sampai Jual Motornya
Diketahui, Ketua RT Gen Z tersebut adalah Sahdan Arya Maulana.
Di umurnya yang baru 19 tahun, Sahdan sudah dipercaya masyarakat setempat sebagai ketua RT 07 RW 08 Kelurahan Rawa Badak Selatan.
Meski masih muda, Sahdan ternyata sangat visioner.
Ia ingin belajar melakukan pembangunan kewilayahan, dan ini bisa ditempuhnya lewat keputusan awal mencalonkan diri sebagai Ketua RT.
"Jadi kenapa mau menjadi Ketua RT, karena dorongan hati saya, ingin bermanfaat bagi warga," kata Sahdan.
"Karena saya kecil di sini ya pengin sekali lah berkontribusi untuk wilayah, seperti itu," imbuhnya.
Menjelang pemilihan Ketua RT pada Mei 2025 lalu, Sahdan mulai mengulik bagaimana caranya agar ia bisa mendaftar.
Segala persiapan pun telah dilakukannya secara matang-matang, termasuk memastikan bahwa persyaratan maju sebagai Ketua RT sudah lengkap.
Singkat cerita, pemilihan Ketua RT pun berjalan dan Sahdan menang telak dari calon lainnya.
"Waktu itu alhamdulillah saya menang dengan suara yang jauh ya. Lawan saya itu suaranya cuma 17 dan saya total suara itu 126 suara," ungkapnya.
Sahdan menganggap, dirinya bisa menang dari calon lainnya karena sosoknya sebagai pemuda dari kalangan Gen Z.

Menurut Sahdan, masyarakat di sekitar tempat tinggalnya sudah mulai menghilangkan stigma terhadap usia pemimpin wilayah.
Hal itulah yang dimanfaatkan Sahdan untuk mulai bersilaturahmi lebih giat lagi kepada masyarakat setempat untuk meminta dukungan maju sebagai Ketua RT.
Silaturahmi itu pun disambut baik oleh warga setempat.
Warga pelan-pelan menaruh rasa percaya mereka kepada Sahdan, tak peduli usianya yang masih sangat muda.
"Alhamdulillah warga ya support kepada. Sekarang sudah dua bulan jadi Ketua RT," ungkap dia.
Dua bulan menjabat ketua RT, tentunya ada sejumlah tantangan yang dihadapi Sahdan.
Terutama ketika mendengar keluhan dan permintaan warga soal pembangunan wilayah.
Baca juga: Kepsek yang Minta Uang Seragam Rp2,2 Juta ke Ortu Murid Tak Dapat Sanksi dari Disdik: Keliru
Sahdan pun membuat gebrakan yang akhirnya viral di media sosial.
Di mana ia memperbaiki jalan rusak di lingkungan tempat tinggalnya hasil musyawarah dan swadaya masyarakat.
Jalan permukiman yang diperbaiki ini berlokasi di Jalan Kelapa Hijau, RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan.
Menurut Sahdan, perbaikan berupa pengecoran jalan yang rusak sepanjang 100 meter tersebut hasil swadaya masyarakat.
Merogoh kocek Rp20 juta, biaya perbaikan jalan dihasilkan dari patungan warga dan biaya operasional sebagai RT yang sama sekali tak digunakannya untuk hal lain.
"Ada yang sebagian dari swadaya dan dari kita. Nah, dari kita itu, biaya operasional kita itu semua kita alihkan ke pembangunan semua."
"Jadi kita selama dua bulan ini tidak pernah ngambil biaya BOP sepeserpun," ucap dia.
Pengerjaan perbaikan jalanan ini berlangsung dua hari.
Ini juga menjadi salah satu upaya untuk mencegah banjir lantaran di belakang pemukimannya terdapat sebuah aliran kali, yang kerap meluap bila hujan lebat datang.
Menurut Sahdan, perbaikan jalan ini harus segera dilakukan karena memang ruas jalan itu menjadi akses utama masyarakat.
Apalagi, selama ini belum ada langkah apapun dari pemerintah soal jalan rusak di sana meski berulangkali telah disampaikan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).

Berbeda dari Sahdan, Ketua RW di Jakarta Utara malah dicurigai warganya karena diduga telah korupsi.
Ketua RW yang dimaksud adalah Tri Tanto.
Tri Tanto adalah Ketua RW 013 Kelurahan Penjaringan.
Sejumlah warga meminta transparansi penggunaan dana fasilitas umum (fasum) oleh Ketua RW 013 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Mereka menilai, penggunaan dana tersebut dilakukan secara sepihak tanpa persetujuan Ketua RT maupun tokoh masyarakat.
Tokoh pemuda setempat, Muhamad Dwiki Dermawan menyebut, dana fasum diduga digunakan untuk keperluan pribadi.
Ia juga menilai, pembagian sembako dan pemberiannya kepada para pengurus RW demi kepentingan pencitraan.
"Kegiatan itu tidak pernah dimusyawarahkan dengan warga, para Ketua RT, maupun tokoh masyarakat. Bahkan anggota LMK pun tidak pernah dilibatkan," kata Dwiki, Selasa (15/7/2025).
Baca juga: Pantas Polisi sampai Nangis Meraung-raung di Aspal saat Dijemput Propam, Diduga Pelanggaran Berat
Ia juga menyayangkan tidak adanya kejelasan mengenai jumlah dan bukti penggunaan dana tersebut.
"Transparansi soal jumlah dana ganti rugi fasum saja sampai hari ini tidak pernah diperlihatkan, termasuk bukti transfernya," ujar pemuda asli kelahiran Penjaringan tersebut.
Lebih lanjut, Dwiki yang akrab disapa Bang Aco mempertanyakan legalitas pembagian dana kepada pengurus RW.
Menurut dia, pembagian ini disebut-sebut setara harga 3 kilogram daging, serta penggunaan dana untuk sembako.
"Apakah dana ganti rugi fasum boleh dibagi-bagikan begitu saja? Ini yang perlu dipertanyakan," katanya.
Menurutnya, banyak warga terdampak yang kecewa dengan kepemimpinan Ketua RW yang dinilai tertutup.
"Kami sudah melayangkan surat keberatan yang ditandatangani sejumlah warga," katanya.
Kejadian ini pun mendapat tanggapan dari Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat.
Menanggapi hal ini, Hendra menegaskan bahwa setiap permasalahan di tingkat RW semestinya diselesaikan secara musyawarah.
Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam penggunaan dana lingkungan serta pelibatan tokoh masyarakat dan Ketua RT dalam prosesnya.
Masih Ingat Nenek Reja Tertatih Datangi Sidang Didakwa Rugikan Rp718 M? Divonis Bebas di Usia 93 |
![]() |
---|
Kondisi Keluarga Kacab Bank BUMN yang Ditemukan Tewas Diikat di Sawah, Istri Ilham Pradipta Trauma |
![]() |
---|
Ucapannya 'Orang Tolol Sedunia' Viral, Ahmad Saroni Tolak Tantangan Debat Salsa Erwina: Gak Ladenin |
![]() |
---|
Pak RT Laporkan Ketua RW Gara-gara Tiang Provider, Emosi Disebut Terima Uang Kompensasi Rp6 Juta |
![]() |
---|
Sosok Valentina Gomez, Caleg AS Kampanye Bakar Al Quran, Viral di Media Sosial: Ini Korek Api |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.