Nasib SDN Cilodan akan Ditutup karena Siswa Sisa 36, Tak Ada Murid Baru Sejak Tahun 2024
Sekolah yang akan ditutup adalah SDN Cilodan yang berada di Jalan Sunangiri, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
“Masih ada beberapa sekolah dasar itu yang belum diminati masyarakat sehingga belum terima peserta didik baru,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik), Nurhadi Hanuri, Kamis (17/7/2025).
Baca juga: Siswa SD Terpaksa Belajar di Ruang Tamu Kepsek di Hari Pertama, Sekolah Cuma Dapat 4 Murid Baru
Meski tidak mendapat murid baru, SD negeri tersebut masih diizinkan membuka pendaftaran sesuai regulasi. Dengan begitu ada kesempatan mendapatkan siswa baru.
“Karena sambil evaluasi, apakah semua masyarakat sudah sekolahkan anak mereka,” kata Nurhadi saat dikonfirmasi Tribunjatim.com.
Jika belum sekolah, jelas dia, masih diberi kesempatan untuk daftarkan ke SDN yang kosong. Artinya negara tetap hadir.
“Sehingga tidak ada layanan pendidikan yang tidak berpihak ke masyarakat,” urai mantan Kepala Cabang Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur di Ponorogo dan Magetan ini.
Faktor minimnya peminat, Nurhadi menyebutkan salah satu penyebab utama adalah jumlah lulusan TK (Taman Kanak-Kanak) yang sedikit di sekitar lokasi sekolah. Hal ini menyebabkan kekosongan siswa meski pendaftaran telah dibuka.
“Lalu memang harus butuh inovasi terbaik oleh kepala sekolah dan warga sekolah untuk memikat, masyarakat tertarik untuk sekolahkan anaknya ke sana,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, SDN Setono di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jatim tak dapat siswa baru.
Tahun ajaran 2025/2026 merupakan tahun ajaran kedua sekolah yang terletak di Jalan Niken Gandini Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jatim tak mendapatkan siswa baru.
Pantauan di lokasi, tak ada hiruk pikuk seperti sekolah lain pada hari pertama sekolah, Senin (14/7/2025).
Hanya terlihat beberapa wali murid mengantarkan sekolah anaknya. Selebihnya siswanya ada yang jalan kaki maupun naik sepeda pancal.
Mereka menggunakan pakaian surjan maupun kaos bergambar batik. Pun para guru juga menggunakan baju surjan.
Maklum saja, himbauan Bupati Ponorogo mulai Rabu (9/7/2025) sampai Selasa (15/7/2025) menggunakan baju surjan, momentum Ponorogo Rikolo Semono.
Baca juga: 8 SD Negeri di Ponorogo Nihil Siswa Baru, Kadindik Minta Sekolah Berinovasi
Ada belasan siswa dikumpulkan menjadi satu.
Hari pertama mereka diperkenalkan lingkungan sekolah.
Sementara ruang kelas I dan II terlihat melompong. Karena tidak punya siswa, guru hanya membuka ruang kelas kemudian membersihkannya.
Terlihat memang banyak sarang laba-laba, pertanda ruang kelas lama tidak digunakan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Perubahan Tata Kelola Haji dan Umrah, Kemenag Jombang Pastikan Siap Jalankan Kebijakan Pusat |
![]() |
---|
Respon Kemenag Surabaya Soal Kementerian Haji dan Umrah, ini Lokasi Kantor Barunya |
![]() |
---|
Nasabah Kehilangan Rp 9 Miliar karena Ulah Pemilik Koperasi, Ternyata Bisnisnya Tak Berizin |
![]() |
---|
3 Orang Ngaku Wartawan Peras Kepala Desa di Trenggalek Divonis Penjara 1 Tahun |
![]() |
---|
Bocor Desain Terbaru iPhone 17 Hingga iPhone 20, Bakal Tampil Beda, Apple Usung Hape Lipat? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.