Nurmalita Senang Belajar di Sekolah Swasta Gratis Meski Sendirian, Wakepsek: Aneh Kurang Peminat
Sekolah swasta ini hanya dapat satu murid meski gratis dan fasilitasnya lengkap. Sekolah yang dimaksud adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yasira.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sekolah swasta ini hanya dapat satu murid meski gratis dan fasilitasnya lengkap.
Sekolah yang dimaksud adalah Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Yasira di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Sekolah itu hanya mendapatkan satu murid baru pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
Murid tersebut bernama Nurmalita.
Melansir dari Kompas.com, pihak sekolah mengaku sudah berupaya maksimal menyosialisasikan sekolah agar siswa mau mendaftar.
Namun, hingga Jumat (18/7/2025), hanya satu siswa yang mendaftar.
"Bukan tidak ada siswa baru, namun hanya satu orang siswa baru," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Yasira, Melia Pujianti, saat diwawancarai di ruang guru, Jumat (18/7/2025).
Melia menyebut SPMB tahun ini cukup menyedihkan bagi sekolahnya. Promosi sekolah telah dilakukan secara gencar, mulai dari media sosial hingga penawaran beasiswa.
"Sudah mempromosikan ke jenjang SMP di sekitar wilayah sini. Kami juga sosialisasi lewat Facebook, Instagram, dan WhatsApp, namun cuma dapat satu murid," ujarnya.
Baca juga: Senasib dengan SDN 1 Patalan, SDN 1 Sumengko Juga Tak Dapat Murid Baru, Sekolah Swasta Lebih Menarik
Sekolah ini, lanjut Melia, tidak memungut biaya bulanan atau SPP.
Seragam batik pun diberikan secara gratis, dan ada program orang tua asuh untuk siswa yang tidak mampu.
"Sekolah kami gratis," kata Melia.
Ia menduga, minimnya siswa baru disebabkan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menambah kapasitas rombongan belajar menjadi 50 siswa per kelas.
Kebijakan ini membuat siswa cenderung memilih SMA atau SMK negeri.
"Yang tadinya 36 per kelas menjadi 50 siswa. Ada selisih (jauh), mungkin itu (penyebab siswa hanya satu yang daftar)," katanya.
SMK Yasira hanya memiliki satu jurusan, yakni Tata Busana atau yang bergerak di bidang fesyen.
Baca juga: Imbas Kebijakan, Sekolah Swasta Menjerit, SMK di Pusat Kota Dulu Punya Ribuan Siswa, Kini Hanya 11
Menurut Melia, tidak semua SMK di Ciamis membuka jurusan ini.
"Kalau nggak salah hanya di Rajadesa, Yasira, dan Hepweti yang ada jurusan tata busana. Jurusannya langka sebenarnya, tapi aneh kenapa kurang peminat," jelasnya.
Namun meski hanya memiliki satu murid, SMK Yasira tetap membuka kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Adalah Nurmalita, warga Desa Pamalayan, Kecamatan Cijeungjing, satu-satunya siswa yang mendaftar ke sekolah tersebut.
Saat mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Jumat (18/7/2025), ia tampak antusias menerima materi dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Melia Pujianti.
"Walaupun hanya sendirian, tidak menjadi penghalang bagi saya untuk belajar," ucap Nurmalita mantap.
Meski harus belajar tanpa teman seangkatan, Nurmalita tetap teguh pada pilihannya dan tidak berniat pindah sekolah.
Keputusannya memilih SMK Yasira didasari oleh dua alasan kuat: lokasinya yang dekat dengan rumah dan program keahlian yang sesuai dengan minatnya, yaitu tata busana.
"Ingin tahu cara membuat pakaian, mendesain pakaian. Cita-cita menjadi desainer," ujar siswi yang sejak SMP sudah membidik SMK Yasira sebagai pilihan melanjutkan pendidikan.
Fenomena minimnya siswa baru ternyata tak hanya terjadi di SMK Yasira. Di Kabupaten Ciamis, tercatat ada dua SMK swasta lainnya yang bahkan sama sekali tidak mendapatkan pendaftar tahun ini.
Berita Lain
Dinas Pendidikan Depok masih membuka pendaftaran SMP swasta gratis meski sekolah sudah mulai ajaran baru tahun 2025/2026.
Langkah ini sekaligus memungkinkan Disdik melakukan jemput bola jika menerima laporan adanya anak-anak di Depok yang belum sekolah.
“Bisa (jemput bola), tergantung nanti kalau kita menemukan ternyata misalnya ada laporan tentang anak yang belum sekolah misalnya,“ ucap Kabid SMP Dinas Pendidikan Depok M Yusuf kepada Kompas.com, Jumat (18/7/2025).
Yusuf menerangkan, para calon pendaftar diperkenankan langsung menuju sekolah yang terdaftar program rintisan sekolah swasta gratis (RSSG) untuk mengisi sisa bangku kosong.
“Mereka daftar ke sekolah juga bisa. Tapi intinya memang ini sebagai solusi demi memastikan bahwa setiap anak Depok itu dapat sekolah,” ujar Yusuf.
“Jadi yang sekarang eksis (sudah ada muridnya) tetap jalan,” tambahnya.
Baca juga: Sejumlah SDN di Mojokerto Tetap Tak Penuhi Pagu, Bersaing Ketat dengan Sekolah Swasta
Disdik Depok menekankan syarat utama penerima program RSSG adalah anak-anak yang putus sekolah atau belum diterima di sekolah manapun.
“Syaratnya memang dia terutama yang belum sekolah ya. Jadi bukan yang sudah sekolah kemudian pindah ke sana (sekolah RSSG) gitu, kalau itu kan tidak jadi solusi ya,” jelas Yusuf.
Di samping itu, Disdik juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait sisa ratusan bangku kosong karena kurang sosialisasi dan jarak sekolah terlalu jauh.
Sebelumnya diberitakan, dari total 3.000 kuota jenjang SMP/MTs swasta yang tersedia, hanya 2.512 murid baru yang mendaftar untuk program RSSG.
Artinya, terdapat 488 kursi yang masih kosong dan tidak diminati oleh calon peserta didik baru.
Baca juga: Respon Orang Tua Siswa Soal Putusan MK Sekolah Swasta Gratis, Tapi Ajukan Catatan Kritis
Yusuf menjelaskan, para pendaftar RSSG tersebar di 49 sekolah. Namun, distribusi jumlah murid tidak merata.
“Hanya saja jumlah siswa yang mendaftar tidak merata di sejumlah sekolah, ada sekolah yang jumlah siswanya memenuhi kuota tapi ada juga yang sedikit jumlah siswanya atau tidak memenuhi kuota,” kata Yusuf, dilansir dari Tribun Depok, Selasa (15/7/2025).
“Tapi walaupun dia sekarang (muridnya) hanya sedikit, tapi tetap jalan sekolahnya,” ujarnya.
Yusuf mengakui, distribusi murid program RSSG masih belum merata. Beberapa sekolah sudah mencapai kuota penuh, namun sebagian lainnya masih kekurangan siswa.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Sekolah swasta ini hanya dapat satu murid
SMK Yasira
Kabupaten Ciamis
Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB)
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Tersesat di Air Terjun Songgon, 2 Remaja Banyuwangi Panik Saat Malam Tiba, Dievakuasi SAR Gabungan |
|
|---|
| Senin Kelabu di Kota Batu, 2 Kecelakaan Fatal Akibat Kelalaian Manusia, Libatkan Truk dan Motor |
|
|---|
| Dendam pada Ortu, Kakak di Malang Tega Suntikkan Sabu ke Tubuh Adik Kandung, Korban Diancam Dijual |
|
|---|
| Polres Kediri Luncurkan Layanan BPKB Delivery, Dokumen Diantar Gratis ke Rumah |
|
|---|
| Viral Istri Suci Kirim Papan Bunga Wisuda ke Mahasiswi Diduga Selingkuhan Suaminya: Dokter Gatal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Nurmalita-Senang-Belajar-di-Sekolah-Swasta-Gratis-Meski-Sendirian-Wakepsek-Aneh-Kurang-Peminat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.