Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Besarkan 7 Anak dan 2 Cucu Tanpa Istri, Kakek Yorgen Hidup Tak Layak di Gedung Kosong, WC Seadanya

Tanpa seorang istri, Kakek Yorgen besarkan tujuh orang anak dan dua orang cucu, tinggal di sebuah bangunan kosong yang tidak layak.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/Roberthus Yewen
HIDUP TIDAK LAYAK - Yorgen Ayomi, saat mengendong cucunya, saat berdiri borsama beberapa anaknya disebuah bangunan kosong yang ditempatinya selama lima tahin berada di kawasan Kali Hanyaan, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Minggu (20/7/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Tanpa seorang istri, pria bernama Yorgen Ayomi dibebankan membesarkan tujuh orang anak dan 2 orang cucu.

Yorgen Ayomi sudah kakek-kakek, terbukti adanya kehadiran dua orang cucu di keluarganya.

Selama kurang lebih lima tahun, Yorgen dan keluarga besarnya itu sudah hidup di sebuah bangunan kosong.

Hal itu dilakukan lantaran sebelumnya rumah Yorgen dan keluarganya sudah roboh dan rusak karena bencana banjir.

Yorgen akhirnya memilih bangunan bekas toko yang ada di kawasan Kali Hanyaan, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Papua.

Hidup Yorgen dan keluarganya terlihat sangat tidak layak huni.

Pada 2020, Yorgen dan ketujuh anaknya mempunyai gubuk di Kali Hanyaan.

Namun, karena banjir pada 2019, rumah tersebut rusak dan tak bisa dihuni lagi.

Alhasil, Yorgen memutuskan untuk tinggal bersama ketujuh anak dan dua cucunya di sebuah gedung kosong yang berada di daerah tersebut.

Sebagai seorang ayah, Yorgen harus berjuang membesarkan ketujuh anak dan dua cucunya sendirian, setelah ditinggalkan oleh istri mereka.

Baca juga: Cekcok Sengit Kru Bus Sugeng Rahayu vs Ponorogo Jaya di Terminal Caruban Madiun, Lihat Endingnya

Ketujuh anak ini hidup dalam keadaan yang memprihatinkan bersama sang ayah.

Yorgen adalah seorang pekerja perabotan yang mengandalkan keahliannya untuk menghidupi ketujuh anaknya.

Hidupnya bersama anak-anak dan cucu-cucu terasa berat sejak istrinya meninggalkan rumah.

“Semua ini berlangsung sejak 2020 hingga 2020. Selama 5 tahun ini anak-anak dan cucu-cucu harus bertahan hidup tanpa kasih sayang ibu, tanpa penghasilan tetap yang memadai, dan dalam kondisi tempat tinggal yang sangat tidak layak,” katanya kepada Kompas.com, Minggu (20/7/2025).

Yorgen Ayomi, saat mengendong cucunya, saat berdiri borsama beberapa anaknya disebuah bangunan kosong yang ditempatinya selama lima tahin berada di kawasan Kali Hanyaan, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Minggu (20/7/2025).
Yorgen Ayomi, saat mengendong cucunya, saat berdiri borsama beberapa anaknya disebuah bangunan kosong yang ditempatinya selama lima tahin berada di kawasan Kali Hanyaan, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Minggu (20/7/2025). (KOMPAS.COM/Roberthus Yewen)

Menurut Yorgen, sejak banjir menghancurkan rumah yang ditinggalinya pada 2019, ia bersama anak-anaknya saat itu sedang mengais botol plastik di tempat sampah, menjaga parkir di toko-toko seputaran Entrop, demi menyambung hidup sehari-hari.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved