Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Petani Tembakau Sampang Terancam Rugi Besar, Kekhawatiran Harga Jual Anjlok Hantui Musim Tanam

Para petani tembakau di Kabupaten Sampang, Madura, khususnya di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, kini sedang menghadapi tantangan berat

Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HANGGARA PRATAMA
TANAM TEMBAKAU - Bibit tembakau milik petani di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, Senin (21/7/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.CO, SAMPANG – Para petani tembakau di Kabupaten Sampang, Madura, khususnya di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, kini sedang menghadapi tantangan berat menjelang musim tanam, Senin (21/7/2025).

Bukan hama atau gagal panen, melainkan kelangkaan dan melonjaknya harga bibit tembakau yang membuat petani merana.

Harga bibit yang sebelumnya masih terjangkau, kini naik drastis hampir dua kali lipat.

Dari harga awal Rp 26.000 per seribu bibit, kini petani harus merogoh kocek hingga Rp 90.000. Kenaikan fantastis ini tentu saja menyulitkan mereka untuk memulai musim tanam tahun ini.

Baca juga: Hari Keempat Operasi Patuh Semeru 2025 di Sampang, 79 Pengendara Terjaring, Puluhan STNK Diamankan

Sakur, salah satu petani tembakau setempat, menduga lonjakan harga ini dipicu oleh cuaca yang tidak menentu di awal tahun serta tingginya permintaan yang tidak sebanding dengan ketersediaan bibit. 

"Jujur saja, ini memberatkan, modal yang kami keluarkan jadi membengkak," ujarnya.

Harapan para petani adalah harga tembakau bisa stabil saat panen nanti, agar modal yang telah dikeluarkan bisa tertutupi.

Namun, harapan itu kini dibayangi kekhawatiran yang semakin besar. Ramainya unggahan di media sosial, terutama TikTok, yang menyebut harga tembakau tahun ini cenderung turun, mulai menghantui petani. Salah satu alasan yang disorot adalah masih menumpuknya stok tembakau di gudang-gudang besar.

Baca juga: Sosok Pelaku Penculikan 2 Pekerja di Gresik, Beralamat di Sampang Madura, Residivis Pembobol Gudang

"Kalau itu benar, bisa-bisa kami rugi besar. Sudah keluar biaya besar untuk beli bibit, tapi hasilnya tidak sepadan,” terang Sakur dengan nada cemas.

Situasi ini menambah daftar panjang tantangan petani tembakau di Sampang, yang selama ini sudah berjuang menghadapi fluktuasi harga dan iklim yang tak menentu.

Petani berharap pemerintah atau pihak terkait bisa segera turun tangan untuk memberikan solusi, baik dalam bentuk subsidi bibit maupun kebijakan penyerapan hasil panen yang adil, demi keberlangsungan hidup mereka.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved