Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rebutan Cari Penumpang, 2 Kru Bus Nyaris Adu Jotos di Terminal, Salah Satu Pihak Salahi Aturan

Berutung, persoalan kini sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak ada korban luka-luka dalam kejadian tersebut.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
via KOMPAS.com
KRU BUS CEKCOK - Tangkapan layar video dua kru bus nyaris adu jotos di Terminal Caruban, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang viral di media sosial. 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi dua kru bus nyaris adu jotos di Terminal Caruban, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menjadi sorotan publik.

Video berdurasi satu menit 55 detik yang merekam kejadian tersebut viral di media sosial.

Tepatnya setelah direkam oleh salah satu penumpang bus lalu diunggah di medsos.

Baca juga: Dedi Mulyadi Bantah Bohong Terkait Pesta Rakyat Tewaskan 3 Orang, Tantang Pihak yang Tak Percaya

Dalam video tersebut, tampak sejumlah orang mencoba memisahkan dua orang yang sedang bersitegang. 

Kedua kru yang bertikai rupanya berasal dari PO Sugeng Rahayu dan PT Jaya Putih Reog.

Kasatgas Terminal Caruban, Suharta Wahyu, yang dikonfirmasi pada Senin (21/7/2025), membenarkan kejadian ini.

Ia menyebut, peristiwa dua kru bus nyaris adu jotos ini terjadi di Terminal Caruban pada Sabtu (19/7/2025) lalu.

"Benar, sempat terjadi ketegangan di area Terminal Caruban," kata Suharta.

"Tetapi petugas kami langsung bergerak untuk melerai. Dengan demikian, kejadian tidak semakin meluas," imbuhnya.

Menurut Suharta, aksi ini bermula setelah terjadi salah paham di Terminal Tipe A Purabaya, Kota Madiun.

Kondisi tersebut terjadi lantaran salah satu bus diduga tidak mematuhi aturan masuk terminal dan menyerobot jam.

Suharta memastikan cekcok antar dua kru tersebut tidak berlanjut ke ranah hukum.

Persoalan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

Ia memastikan, tidak ada korban luka-luka dalam kejadian tersebut.

Kedua bus juga langsung melanjutkan perjalanan ke Surabaya setelah berdamai.

"Jadi tidak ada korban. Dan kasus ini tidak sampai lapor ke polisi," ujar Suharta.

Terkait adanya potongan video yang memperlihatkan kericuhan di lokasi lain, Suharta mengaku belum mengetahuinya.

Sebab, kejadian tersebut berada di luar wilayah tanggung jawabnya.

Suharta sudah mengingatkan seluruh kru dan operator bus untuk tetap mematuhi aturan operasional terminal.

Salah satunya, bus wajib masuk terminal meski tanpa penumpang.

Baca juga: Buruh Pabrik Luka Parah & Koma Jadi Korban Tabrak Lari, Polisi Minta Kasus Tidak Usah Diviralkan

Sebelumnya, kejadian seorang perwira TNI Angkatan Laut jadi korban pengeroyokan di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur, juga viral di media sosial.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis (26/6/2025) malam tersebut, terekam dalam video amatir ponsel. 

Dalam rekaman, terlihat korban memakai jaket biru dan membawa tas ransel.

Ia mengalami luka parah di bagian kepala.

Korban adalah Letda Abu Yamin, dari satuan Polisi Militer Lantamal V Surabaya.

Sedangkan pelaku pengeroyokan adalah sejumlah juru panggil penumpang (jupang) di Terminal Arjosari, Kota Malang.

Seorang perwira TNI Angkatan Laut menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sekelompok calo di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025) malam.
Seorang perwira TNI Angkatan Laut menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sekelompok calo di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025) malam. (Instagram/lagi.viral via Kompas.com)

Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, membenarkan kejadian tersebut.

"Kejadiannya pada Kamis (26/6/2025), sekitar pukul 19.30 WIB," ujarnya, Jumat (27/6/2025).

"Awal mulanya karena cekcok, cuma penyebab cekcoknya karena apa, masih belum tahu," imbuh Mega.

Mega menjelaskan bahwa korban dikeroyok oleh sekitar lima hingga enam orang yang diduga merupakan juru panggil penumpang alias calo.

"Info sementara dari petugas di lapangan, kejadiannya berlangsung cepat dan korban dikeroyok lima sampai enam orang," kata Mega.

"Sebenarnya beberapa kru bus berupaya melerai, tetapi tidak bisa karena pelaku beringas," tambahnya.

Menurut Mega, setelah kejadian, kru bus berinisiatif menepikan korban dan segera memberi tahu petugas terminal.

Tak lama kemudian, ambulans dipanggil dan korban dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

Mega juga mengonfirmasi bahwa korban merupakan anggota TNI AL aktif berpangkat perwira.

"Iya benar, korban anggota TNI AL aktif dengan pangkat perwira. Korban alami luka parah di wajah, kepala, dan matanya bengkak," tambahnya.

Usai kejadian, aparat gabungan dari Polisi Militer TNI Angkatan Laut dan kepolisian langsung mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Dari informasi yang diterima pihak terminal, sejumlah pelaku telah berhasil diamankan.

"Dari informasi yang saya dapat, tiga pelaku sudah diamankan dan selanjutnya akan diserahkan ke polisi," kata Mega.

Baca juga: Pengemudi Mobil Marah Rajin Bayar Pajak Tapi Jalan Selalu Rusak, Tak Sebanding Kualitas Infrastuktur

Salah satu saksi mata berinisial LE mengatakan, pengeroyokan terjadi di dekat jalur keberangkatan bus, sekitar pukul 18.40 WIB.

"Kejadiannya di dekat jalur keberangkatan bus," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, Jumat (27/6/2025).

LE yang saat itu berada di area tengah terminal, mendengar teriakan dan keributan, lalu segera menghampiri sumber suara.

"Ternyata, ada seorang pria berpakaian jaket warna biru dengan kondisi luka parah di kepala dan berlumuran darah."

"Saat itu, korban masih sadar lalu saya bawa masuk ke ruang tunggu terminal. Ketika saya masih telepon ambulans, korban tidak sadarkan diri," bebernya.

Tak lama kemudian, ambulans dan tim medis tiba di lokasi dan mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Namun, LE mengaku tidak mengetahui penyebab pasti atau kronologi awal penganiayaan tersebut.

"Kronologinya saya kurang tahu, tetapi korban sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved