Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Momentum Akhir Bulan Suro Ribuan Warga Ponorogo Berebut Tumpeng Purak

Ribuan warga Ponorogo berebut tumpeng purak di Monumen Bantarangin, Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Dinar For Tribunjatim.com
REBUTAN - Ribuan warga berebut tumpeng purak di Monumen Bantarangin, Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Rabu (23/7/2025) sore. Tradisi ini bagian dari bentuk rasa syukur warga , atas berkah hasil bumi yang melimpah. Warga rela berebut tumpeng porak ngalap berkah di akhir bulan Suro ini. 

Poin Penting

  • Tumpeng purak di Monumen Bantarangin, Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jatim jadi prosesi menutup bulan suro
  • Wabup Ponorogo Lisdyarita takjub dengan antusias masyarakat
  • Tradisi ini sudah dilakukan sejak dulu selain bagian dari destinasi wisata serta peningkatan ekonomi

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Warga berebut tumpeng porak ngalap berkah di akhir bulan Suro. 

Gelaran Tumpeng purak di Monumen Bantarangin, Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Tradisi ini bagian dari bentuk rasa syukur warga, atas berkah hasil bumi yang melimpah. 

Pantauan di lokasi, ada beberapa tumpeng berukuran besar di arak keliling desa di Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Hal itu dilakukan sebelum diperebutkan atau dipurak  di lapangan Monumen Bantarangin, Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Baca juga: Wabup Ponorogo Bunda Lisdyarita Teteskan Air Mata saat Serahkan SK Pengangkatan PPPK

Ribuan warga pun hadir ke lokasi. Tidak hanya dari kulon kali, namun juga dari seluruh Kabupaten Ponorogo. Tradisi tumpeng purak ini juga bagian dari kegiatan tutup bulan suro.

Ada sejumlah tumpeng purak, berukuran besar dibuat dari beragam hasil bumi. Mulai sayur mayur, buah-buahan. Warga rela berdesak-desakan.

Baca juga: Tradisi Tumpeng Tahu Kuning di Toyoresmi Kediri, Warga Mengarak hingga Berebut Gunungan Raksasa

Tradisi ini sudah dilakukan sejak dulu selain bagian dari destinasi wisata serta peningkatan ekonomi warga juga sebagai bentuk doa dan rasa syukur.

“Antusiasi masyarakat luar biasa. Saya juga terimakasih pada semua yang membantu tutup grebeg suro,” ungkap Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, Kamis (24/7/2025).

Baca juga: Perayaan 1 Suro di Ponorogo, Tumpeng Agung Dilarung di Telaga Ngebel, 29 Buceng Diperebutkan Warga

Bunda Lisdyarita—sapaan akrab—Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita mengatakan tumpeng purak atau buceng purak merupakan tradisi turun menurun.

“Dibagikan seperti itu, sedekah itu Buceng purak terdiri hasil alam. Ini adalah sedekah bumi,” katanya.

Baca juga: 25 Tahun Pengabdian Tumirin di Pemkab Ponorogo Terbayarkan, Terima SK PPPK Jelang Pensiun

Sementara salah satu warga, Dinar Pradana sengaja datang untuk ngalap berkah. Dia mendapatkan berbagai macam buah-buahan hasil rebutan.

“Ngalap berkah kalau saya sebut, banyak dapat buah-buahan. Puas walaupun berdesak-desakan,” pungkasnya.

Tradisi tumpeng purak merupakan kegiatan tutup bulan suro. Selain itu ada pagelaran wayang kulit, kirab budaya  serta bedol pusoko  yang memang digelar setiap tahun di Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved