Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kesaksian Pengajar Lain Soal Guru PNS Bohong Rp 210 Juta Hilang sampai Cuti, Mobil Jadi Saksi Bisu

Rosma Yulita, seorang guru berstatus PNS yang mengajar di SMAN Batam Kecamatan Sekupang dikabarkan jatuh sakit.

Tribun Batam/Bereslumbantobing
GURU PNS DI BATAM BUAT LAPORAN PALSU - Rumah Rosma Yulita, guru SMAN 24 Batam berstatus PNS yang membuat laporan palsu di Polsek Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis (24/7/2025). Rosma diketahui tidak mengajar dan izin cuti, setelah polisi mengungkap jika laporan polisi yang ia buat soal kehilangan uang Rp210 juta palsu. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini kesaksian pengajar lainnya soal kasus guru PNS di Batam yang buat laporan palsu.

Guru PNS di Batam tersebut mengarang cerita kehilangan uang Rp210 juta.

Diketahui guru PNS tersebut bernama Rosma Yulita.

Rosma Yulita, seorang guru berstatus PNS yang mengajar di SMAN Batam Kecamatan Sekupang dikabarkan jatuh sakit.

Namanya mencuat setelah polisi membuktikan jika ia mengarang cerita kehilangan uang tunai Rp210 juta dari dalam mobilnya di KFC Tiban pada Senin (14/7).

Guru PNS di Batam itu sebelumnya telah membuat laporan polisi ke Polsek Sekupang.

Informasi ketidakhadiran Rosma Yulita di sekolah sejak polisi mengungkap jika ia laporan polisi yang ia buat tidak benar terungkap setelah TribunBatam.id ( grup TribunJatim.com ) mendatangi langsung SMAN 24 Batam itu.

Baca juga: Pengakuan Margaret sempat Niat Tak Ikut SNBP karena Ejekan Guru, Anak Kuli Bangunan Lolos Masuk UI

Beberapa pelajar yang ditemui mengaku tidak melihat guru yang sehari-hari mengajar mata pelajaran ekonomi itu. 

"Tak ada lihat, tak tahu. Ibu Ita mengajar mata pelajaran Ekonomi, dia ngajar di kelas XI dan XII, semalam ada. Sekarang tak tahu, sebab tak lihat," ujar seorang pelajar kelas XI ketika ditemui dilingkungan SMAN 24 Batam, Kamis (24/7/2025).

Guru lain di SMAN 24 Batam juga mengonfirmasi ketidakhadiran Rosma Yulita.

Menurut laporan yang ia terima, guru tersebut kurang sehat sehingga mengajukan izin cuti.

"Katanya beliau kurang sehat, hari ini tak masuk, izin cuti," ungkap seorang guru agama di sekolah itu.

Tak berhenti di sekolah, TribunBatam.id ( grup TribunJatim.com ) mengakses tempat tinggal Rosma Yulita.

Tempat tinggalnya berada di salah satu perumahan di Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Rumah berukuran type 42 berada di posisi di hook.

Satu unit mobil Suzuki Ignis BP 1296 MF terparkir di depan rumah.

Mobil ini merupakan saksi bisu ketika korban melaporkan kehilangan uang dari dalam. 

Siang itu, pintu rumah Rosma Yulita terbuka.

Namun tak ada orang yang keluar merespons.

Baca juga: Sosok Pak Dibyo, Dosen Legendaris UI yang Nangis Ketemu Margaret Anak Kuli Diejek Guru

Guru Zuhdi Kena Mental Harus Bayar Rp20 Juta Seusai Ditakut-takuti 5 Oknum LSM

DITAKUTI OKNUM LSM - Ahmad Zuhdi, guru Madin yang didenda Rp 25 juta usai tampar murid di Musala Desa Cangkring B, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025) Bersama Gus Miftah. Guru Zuhdi sempat ditakut-takuti 5 orang dari pihak LSM dan harus bayar Rp20 juta.
DITAKUTI OKNUM LSM - Ahmad Zuhdi, guru Madin yang didenda Rp 25 juta usai tampar murid di Musala Desa Cangkring B, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025) Bersama Gus Miftah. Guru Zuhdi sempat ditakut-takuti 5 orang dari pihak LSM dan harus bayar Rp20 juta. (KOMPAS.com/Nur Zaidi)

Guru madrasah diniyah (madin) di Kabupaten Demak, Ahmad Zuhdi (62) mengaku sempat tertekan akibat ulah lima orang pria diduga dari lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Ini setelah Kiai Zuhdi, panggilan akrab Ahmad Zuhdi, berdamai dengan keluarga murid berinisial D.

Guru Zuhdi menjadi sorotan publik lantaran ia diminta ganti rugi Rp25 juta setelah menampar muridnya, D.

Zuhdi akhirnya bisa bernapas lega karena masalah berakhir damai.

Namun ternyata seusai kasus penamparan muridnya pada April 2025 selesai, Zuhdi mendapat masalah lain yakni mendapat tekanan hebat dari 5 oknum dari LSM.

Peristiwa itu membuat Kiai Zuhdi sempat dihantui rasa bingung dan khawatir.

Ahmad Zuhdi didatangi rombongan LSM yang menakut-nakuti dirinya akan dipenjara dan harus membayar Rp 20 juta.

Sempat Berdamai, Lalu Didatangi Oknum LSM

Kiai Zuhdi menceritakan awalnya ia sudah menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Sebagai bentuk tanggung jawab, ia menyerahkan uang damai sebesar Rp 12,5 juta kepada pihak keluarga murid.

Namun, tiga bulan setelahnya, lima pria yang mengaku dari LSM datang ke rumahnya.

Mereka mengaku sebagai perwakilan dari sebuah LSM dan membawa nama murid yang ditamparnya.

Salah satu di antaranya memperkenalkan diri sebagai Karno.

Mereka menakut-nakuti Zuhdi dengan ancaman pelaporan polisi.

“Saya kasih uang Rp 300 ribu dan 4 plat rokok katanya mau menyelesaikan semua masalah saya, tapi saat dihubungi sampai sekarang tidak ada kabar,” kata Zuhdi, dikutip dari Tribun Banyumas pada Kamis (24/7/2025).

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved