Sungai Jagir Bersolek, Yayasan Hartari Sulap Bantaran Jadi Ruang Hijau dan Jogging Track Modern
Yayasan Harmoni Tirta Lestari (Hartari) revitalisasi Zona 3 Bantaran Sungai Jagir dengan menghadirkan ruang hijau terbuka baru di Kota Surabaya.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Sudarma Adi
Yayasan Hartari Hadirkan Ruang Terbuka Hijau dan Jogging Track Baru di Bantaran Sungai Jagir Surabaya, Prof Nuh : Simbol Peradaban Unggul
Poin Penting:
- Revitalisasi Sungai Jagir: Yayasan Harmoni Tirta Lestari (Hartari) merevitalisasi Zona 3 Bantaran Sungai Jagir.
- Fasilitas Baru: Menghadirkan ruang terbuka hijau dan jogging track sepanjang 200 meter.
- Program CSR: Program ini bernama JAGIR (Jejak Aksi Gotong Royong untuk Inisiatif Revitalisasi).
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nurika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Yayasan Harmoni Tirta Lestari (Hartari) revitalisasi Zona 3 Bantaran Sungai Jagir dengan menghadirkan ruang hijau terbuka baru di Kota Surabaya.
Langkah ini merupakan bagian dari program CSR bertajuk JAGIR (Jejak Aksi Gotong Royong untuk Inisiatif Revitalisasi), sebuah refleksi komitmen kolektif dalam membangun masa depan lingkungan yang lebih baik melalui kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, dari pemerintah, sektor swasta, komunitas, hingga dunia pendidikan.
Pada tahap awal, Yayasan Hartari menghadirkan ruang terbuka hijau sekaligus jogging track sepanjang 200 meter yang dirancang sebagai ruang publik inklusif, sehat, dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Sungai jagir memiliki peran penting dalam sejarah Surabaya dan memiliki pengaruh pada tata kota hingga penyediaan air bersih. Meskipun kini sungainya telah berubah namun sejarahnya tak bisa dipisahkan dengan identitas Kota Surabaya.
“Hari ini kita ingin membuktikan bahwa Indonesia memiliki simbol peradaban yang unggul. Karena saya lahir di Surabaya dan tahu persis cerita dari sungai yang ada di Surabaya, dan pernah menikmati itu. Karena perkembangan jaman, sungai ini menjadi got. Got bahasa khas Surabaya, airnya keruh. Bukan lagi tempat aliran sungai air bersih tapi pembuangan sampah,” ucap Ketua Dewan Pengawas Hartari, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA di sela acara Samator 50 Festival di Jalan Kedung Baruk Surabaya, Sabtu (26/7/2025)
Baca juga: Taman Plaza Museum PETA Kota Blitar Bersolek di Tahun 2025, Disbudpar Berencana Tambah Jogging Track
Oleh karena itu, sejalan dengan visi mengembalikan fungsi alami sungai, Prof Nuh menyampaikan langkah strategis dalam membangun ekosistem berkelanjutan.
Melalui revitalisasi ini merupakan upaya mengembalikan kembali fungsi sungai jagir seperti sediakala yaitu simbol peradaban yang unggul. Yakni menahan sungai supaya tidak menurun kualitasnya, dan mengembalikan ekosistem sungai yang lebih baik.
Prof Nuh menyebut, di samping penataan secara fisik yaitu yang pertama adalah membangkitkan kepedulian publik terhadap lingkungan.
“Kepedulian saja tidak cukup, harus kita tingkatkan habituasi pembiasaan-pembiasaan yang baik di dalam menangani, membaca tentang sungai,” ujarnya.
Tidak berhenti di situ, Prof Nuh juga memberikan catatan akan pentingnya meningkatkan apresiasi kepada siapapun yang punya kepedulian terhadap sungai.
“Dan yang keempat kalau itu semua sudah jalan maka bisa membangun ekosistem sungai jagir. Oleh karena itu tidak bisa dilepaskan hanya fisiknya semata tetapi aktivitas menghidupi dari sungai itu. Mulai dari olahraga, bisnis, UMKM, dan tidak kalah penting mengajak anak sekolah untuk bisa menikmati dan belajar dari sungai ini,” jelasnya.
“Kalau koen nggak iso ngewangi, ojo ngerepoti (kalau tidak bisa membantu, jangan merepotkan). Bahasa Surabaya-nya begitu. Nek koen nggak iso mberseni, ojo ngotori (kalau kamu tidak bisa membersihkan, jangan mengotori). Minimal itu,” Prof Nuh, menutup sambutannya.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Surabaya dan lembaga terkait menjadi pondasi penting dalam transformasi kawasan sungai ini.
Sinergi ini dijalankan dalam semangat gotong royong demi menciptakan ruang publik yang bersih, asri, fungsional, dan ramah lingkungan selaras dengan visi menjadikan Surabaya hebat, Surabaya sehat, Surabaya hijau dan lestari.
Baca juga: Revitalisasi Alun-alun Sidoarjo Mulai Dikerjakan Mei Ini, Bakal Ada Jogging Track hingga Zona Fitnes
Rachmat Harsono selaku CEO Samator meyakini bahwa sungai bersih terawat bukan hanya soal lingkungan tapi kesehatan, kebersamaan, dan kebahagiaan dari warga kota. Ia berharap dengan adanya ruang hijau baru ini dapat menghidupkan kembali sungai sebagai ruang hidup.
“Sungai jagir milik masyarakat Surabaya dikelola Pemkot Surabaya, Balai Besar Wilayah Sungai, dan juga Perusahaan Jasa Tirta. Ini menjadi bagian dari wajah kota yang terus berkembang. Kami hadir hari ini sebagai pengguna pertama dari fasilitas ini untuk perayaan Samator 50 Festival. Sebuah jogging track baru yang dibangun dengan semangat kolaborasi dan cinta lingkungan,” ungkap Rachmat Harsono.
Dalam acara ini turut hadir Dr. Agus Imam Sonhaji, ST, MMT, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya yang hadir mewakili Wali Kota Surabaya yang menegaskan bahwa fungsi sungai menjadi suatu yang harus dijaga, tidak hanya di masa sekarang, tetapi masa yang akan datang dan yang diwariskan pada generasi berikutnya.
Ketua Yayasan Hartari, Indra Perdana, turut menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor. Bahwa keberhasilan program JAGIR hanya bisa dicapai melalui kerja sama yang kuat dan menyeluruh.
Lebih dari sekadar proyek infrastruktur, revitalisasi Sungai Jagir adalah upaya membangun kesadaran kolektif, bahwa sungai yang bersih dan lestari adalah tanggung jawab bersama, sekaligus warisan berharga untuk generasi masa depan.
Melalui program edukasi, aksi sosial, dan pemeliharaan berkelanjutan, Hartari mengajak semua pihak untuk terus mengalirkan arus perubahan dimulai dari satu langkah nyata di tepian Sungai Jagir.
“Oleh karena itu, kami melibatkan berbagai pihak, komunitas lokal, akademisi dari UGM dan ITS, mitra swasta, serta instansi seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Perum Jasa Tirta 1 (PJT 1), dan Dinas Lingkungan Hidup,” tuturnya.
Sebagai informasi, area Zona 3 Bantaran Sungai Jagir ini dirancang sebagai ruang publik dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti olahraga, edukasi, maupun konser rakyat dengan kapasitas ratusan pengunjung. Untuk lokasi parkir yang luas berada di Gedung Novotel Jalan Raya Kedung Baruk, memudahkan pengunjung untuk menikmati ruang komunal tersebut.
Yayasan Harmoni Tirta Lestari
Sungai Jagir
ruang terbuka hijau
jogging track
Mohammad Nuh
Surabaya
TribunJatim.com
Evakuasi Sarang Tawon Vespa, Petugas Damkar Ponorogo Sempat Disengat Padahal Sudah Pakai APD |
![]() |
---|
BGN Bantah Rahasiakan Kasus Keracunan dari Publik dan Beber Maksud Surat: Bukan Membungkam |
![]() |
---|
Berkah Curah Hujan Tinggi, Alokasi Pupuk Subsidi Trenggalek Tahun 2025 Naik 4 Ribu Ton |
![]() |
---|
Imbas Sering Diejek Penyuka Sesama Jenis, Santri ini Habisi NyawaTemannya di Kamar Korban |
![]() |
---|
Sosok Herly Puji Sekdis Dicopot Gubernur karena Main HP hingga Minta Kado Ultah, Hartanya Rp300 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.