Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tersendatnya Pasokan BBM

Kelangkaan BBM di Bondowoso Kian Parah, Guru Honorer Teriak Minta WFH dan Sekolah Daring

Sejumlah guru dan tenaga honorer di lingkungan pendidikan di Bondowoso berharap ada kebijakan work from home (WFH).

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/SINCA ARI PANGISTU
ANTRE BBM - Antrean BBM pagi hari di SPBU Desa Kembang, Bondowoso, Jawa Timur pada sekitar pukul 08.21 WIB, Selasa (29/7/2025). Sejumlah anggota polisi juga turut melakukan penjagaan dan membagikam minuman pada para pengantre BBM 

Ia berharap ada kebijakan belajar daring dan WFH oleh Pemkab Bondowoso seperti di Jember hingga kondisi normal kembali.

Antrean panjang BBM di sejumlah SPBU di Bondowoso masih terjadi hingga Selasa pagi ini (29/7/2025).

Busaeri, warga Desa Grujugan Lor, Kecamatan Jambesari DS, mengaku antre sejak usai sholat subuh di SPBU Grujugan. Tak disangka, bahkan saat subuh yang antre telah mencapai hampir sekitar 100 meter dengan antrean 3 baris sepeda motor.

"Kalau satu baris ya bisa panjang sampek berapa kilometer," jelasnya.

Saat hendak antre di SPBU Tamansari, kondisi serupa pun sama. Itu diketahuinya dari CCTV Dishub yang dilihatnya melalui website yang bisa diakses warga.

"Sejak subuh saya antre. Saya pikir tidak ada orang, ternyata sudah full antre," terangnya.

Menurutnya setiap sepeda hanya diberi jatah Rp 40 ribu untuk pembelian pertalite. Dia mengaku bersyukur dengan kebijakan ini. Karena bisa mnghindari kemungkinan tengkulak beli banyak.

Baca juga: Penangkapan Dramatis Lutung Jawa di Pekarangan Warga Bondowoso, Diduga Hewan Peliharaan Lepas

"Iya dibatasi 40. Mungkin bisa jadi solusi kalau begitu,"  pungkasnya. .

Di Bondowoso sudah mengalami kesulitan BBM sejak 26 Juli 2025. Sejumlah SPBU mengalami keterlambatan pengiriman BBM. Diduga kondisi ini imbas dari kemacetan Pantura dan penutupan jalur Gumitir.

Akibatnya, SPBU di Desa Kembang, SPBU Tamansari, SPBU Kotakulon, SPBU Tenggarang, SPBU Grujugan mengalami antrean beratus-ratus meter.

Didominasi oleh pengendara roda dua. Antrean bahaka dilakukan warga seak dini hari. Ada beberapa yang terpaksa beli eceren meskipun harganya lebih mahal, yakni berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per botol.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved