Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa SD Satahi Galanggang Telantar karena Guru Sering Bolos, Bupati Didesak Panggil Kepsek

Peristiwa ini dialami para murid SD Satahi Galanggang di Kecamatan Padangbolak, Kabupaten Padanglawas Utara, Sumatera Utara.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/ABDUL HAQ
SISWA SD TELANTAR - Foto ilustrasi siswa SD. Baru-baru ini, sebuah video yang menunjukkan kondisi Sekolah Dasar (SD) Satahi Galanggang di Kecamatan Padangbolak, Kabupaten Padanglawas Utara, Sumatera Utara, viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat anak-anak SD berbaris tanpa adanya kehadiran guru. 

"Dinas Pendidikan sudah berkoordinasi dengan inspektorat daerah. Hingga saat ini, masih dilakukan pemeriksaan internal oleh inspektorat terkait video viral tersebut," ungkap Julpikar saat dihubungi melalui telepon pada Senin (28/7/2025).

Julpikar juga menyatakan bahwa pihaknya sedang mendalami siapa yang mengunggah video tersebut dan memastikan kebenaran kondisi yang ditampilkan.

"Jadi masih kita dalami lagi, kapan dan siapa yang mengunggahnya. Biar jelas bagaimana kondisi yang sebenarnya. Dan nanti akan kami sampaikan kembali, bagaimana hasil pemeriksaan inspektorat," pungkasnya.

Berita Lain

Pelaksanaan pembangunan proyek tol di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan ternyata berdampak negatif bagi beberapa pihak.

Dampak negatif tersebut dirasakan oleh penghuni Sekolah Dasar Negeri Burangkeng 4, Kabupaten Bekasi.

Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Burangkeng 04, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, dilintasi proyek pembangunan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan (Tol Japek Selatan).

Akibat lokasi proyek yang sangat dekat dengan sekolah, semua kegiatan belajar mengajar jadi terganggu.

Proyek pembangunan itu dinilai mengganggu keamanan dan kenyamanan kegiatan belajar mengajar (KBM).

Yeni Resminawari, salah satu guru di SDN Burangkeng 04, mengungkapkan, suara bising dan getaran dari kendaraan berat dan alat proyek kerap muncul saat KBM berlangsung. 

Guru Yeni merasa cemas dan khawatir dengan keselamatan anak-anak.

“Anak-anak tidak bisa konsentrasi. Suaranya bising, gedungnya bergetar. Kami sangat khawatir akan keselamatan anak-anak,” ujar Yeni dilansir dari Tribunnews.com, Kamis (24/7/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Jumat (25/7/2025).

Baca juga: Siswa SDN 22 Desa Rias Meninggal Dunia usai Jadi Korban Bully, Kepsek dan Guru Terancam Dipecat

Selain itu, akibat proyek tersebut, kondisi lingkungan sekolah juga disebut memburuk.

Halaman sekolah yang seharusnya menjadi tempat istirahat dan bermain kini dipenuhi bedeng pekerja proyek dan tanaman liar yang menjulang tinggi.

“Kami khawatir ada hewan berbahaya seperti ular. Saat jam istirahat, kami harus ekstra hati-hati. Anak-anak tidak bisa bebas bermain seperti dulu,” jelasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved