Berita Viral
Hotel Mewah Nyaris Bangkrut Tak Bisa Bayar Pajak Nunggak Rp 3 Miliar Terdampak Efisiensi
Sebuah hotel mewah di Kota Bekasi belakangan jadi sorotan karena ternyata nyaris bangkrut terdampak efisiensi yang ramai diperbincangkan.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Poin penting:
- Hotel di Bekasi menunggak pajak Rp 3 miliar akibat omzet anjlok karena efisiensi anggaran pemerintah.
- Bisnis perhotelan terpukul, terutama hotel mewah yang dulu jadi lokasi acara pemerintah.
- Banyak hotel dijual di Jawa Tengah, bahkan ada yang seharga Rp 200 miliar, karena sepi pengunjung.
- PHK massal terjadi, ribuan pegawai hotel di Jateng dan Batu terkena dampaknya akibat krisis di sektor pariwisata.
TRIBUNJATIM.COM - Sektor pariwisata para pengusaha pemilik hotel tampaknya harus terus memutar otak.
Pemilik hotel harus bisa memutar otak untuk bertahan dengan kondisi yang ada saat ini.
Kebijakan efisiensi anggaran rupanya berpengaruh buruk bagi pengelola hotel, termasuk hotel mewah di Kota Bekasi.
Di tengah kesulitan pemerintah dan usaha efisiensi, ternyata sektor pariwisata seperti hotel menjadi bidang yang paling terdampak.
Hal itu terbukti dengan ditemukannya sebuah hotel mewah di kawasan Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, diduga menunggak pajak hingga Rp 3 miliar.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pajak Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi, Robbie Arfiansyah membenarkan kalau hotel tersebut kesulitan membayar pajak lantaran omzet menurun imbas kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
Kini, hotel bintang empat itu, katanya ditempeli stiker tak patuh pajak oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
"Peristiwa menunggak pajak itu karena efisiensi ini mempengaruhi. Terkadang dari kementerian membuat acara di sana, pemkot dulu buat acara di sana, jadi itu mempengaruhi sekali, intinya akumulatif tunggakan pajak resto dan hotelnya yaitu Rp 3 Miliar," kata Robbie, Selasa (29/7/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Wartakotalive.com, Rabu (30/7/2025).
Robbie menjelaskan hotel kategori mewah itu kerap disebut menjadi 'Primadona' kegiatan pemerintah pusat maupun Pemkot Bekasi.
Hanya saja penilaian itu justru perlahan sirnah usai pemerintah mengetuk palu untuk menghemat anggaran.
Baca juga: Senyum Semringah Jemingan, Motor yang Hilang kembali Didapatkan
Walhasil Kebijakan tersebut justru memukul bisnis perhotelan.
Tidak hanya efisiensi anggaran, lesunya kondisi perekonomian nasional dinilai juga mempengaruhi iklim bisnis perhotelan di Kota Bekasi.
"Terus sekarang ekonomi lagi lesu. Kota Bekasi ini kan bukan kota wisata ya, artinya yang datang ke sini memang sambil kerja, kalau Sabtu-Minggu keluar kota," jelasnya.
Robbie menuturkan berkaitan dengan hal itu, pihaknya akan memperkenankan pihak hotel untuk menyicil tunggakan dalama kurun waktu dua tahun ke depan.

Belum Setahun, Jokowi sudah Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode, PDIP: Memaksakan Cepat |
![]() |
---|
Kekayaan Wahyudin Moridu Minus Rp 2 Juta, eks Anggota DPRD Dipecat Imbas 'akan Rampok Uang Negara' |
![]() |
---|
Pihak Istana Minta Maaf Ribuan Anak Bangsa Keracunan MBG, Menkeu Purbaya Akan Alihkan Anggaran |
![]() |
---|
Alasan Kakanwil Kemenag Lempar Tiang Mikrofon setelah Acara Pelantikan, Zamroni Aziz: Mau Bersalaman |
![]() |
---|
Sejam Dapat Rp 220.000, Preman yang Palak Pedagang di Pasar Kini Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.