Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER: 37 Guru dan Staf Diseret Mantan Kepsek ke Polisi hingga Sosok Pejabat BIN Arogan

3 Berita viral terpopuler Rabu, 30 Juli 2025. 37 guru dan staf diseret mantan kepsek ke polisi hingga sosok pejabat BIN yang arogan.

KOLASE KOMPAS.com/Akhmad Dhani/TribunBengkulu.com/M Rizki Wahyudi
BERITA VIRAL TERPOPULER - (Kiri) Petinggi Binda Kalteng (berbaju hitam) tengah berbicara di antara kerumunan seusai diduga memukul anggota Satpol PP yang bertugas di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Kamis (24/7/2025). (Kanan) Sejumlah guru di SMKN 2 Rejang Lebong menandatangi petisi agar kepala sekolahnya mundur atau diganti. Gubernur Bengkulu Helmi Hasan resmi mencopot Kepala SMKN 2 Rejang Lebong, Agustinus Dani DS, seusai polemik panjang dan ikut terlibat. 

TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita peristiwa yang tersangkum dalam berita viral terpopuler hari Rabu, 30 Juli 2025.

Berita pertama mantan Kepala SMKN 2 Rejang Lebong, Agustinus Dani Dadang Sumantri, secara resmi melaporkan 37 guru dan staf ke Polda Bengkulu, Senin (28/7/2025).

Ada juga seorang wali kota marah karena anak kandungnya ditolak tim medis rumah sakit padahal mengalami luka serius di bagian kepala.

Selanjutnya sosok pejabat BIN ngamuk ditegur Satpol PP.

Berikut selengkapnya berita viral terpopuler hari ini, Rabu (30/7/2025) di TribunJatim.com.

  1. 37 Guru dan Staf Diseret Eks Kepsek ke Polisi yang Tak Terima Dicopot, Gubernur Ikut Terlibat
KEPSEK VS GURU - Sejumlah guru di SMKN 2 Rejang Lebong menandatangi petisi agar kepala sekolahnya mundur atau diganti. Gubernur Bengkulu Helmi Hasan resmi mencopot Kepala SMKN 2 Rejang Lebong, Agustinus Dani DS, usai polemik panjang dan ikut terlibat.
KEPSEK VS GURU - Sejumlah guru di SMKN 2 Rejang Lebong menandatangi petisi agar kepala sekolahnya mundur atau diganti. Gubernur Bengkulu Helmi Hasan resmi mencopot Kepala SMKN 2 Rejang Lebong, Agustinus Dani DS, seusai polemik panjang dan ikut terlibat. (TribunBengkulu.com/M Rizki Wahyudi)

Mantan Kepala SMKN 2 Rejang Lebong, Agustinus Dani Dadang Sumantri, secara resmi melaporkan 37 guru dan staf ke Polda Bengkulu, Senin (28/7/2025).

Laporan itu disebut buntut dari petisi penolakan yang sebelumnya dilayangkan oleh para guru dan staff SMKN 2 Rejang Lebong.

Mantan Kepala SMKN 2 Rejang Lebong itu awalnya diprotes oleh perangkat pengajar sekolah karena berbagai keluhan.

Petisi penolakan kepala sekolah itu kemudian berujung pada pencopotan Agustinus dari jabatan kepala sekolah pada 16 Juni 2025.

Meski dilaporkan ke Polda Bengkulu, pihak guru dan staf yang tergabung dalam penandatangan petisi tetap kompak.

Baca juga: Siswa SD Satahi Galanggang Telantar karena Guru Sering Bolos, Bupati Didesak Panggil Kepsek

Baca juga: Curhat Wali Murid Seragam SD Rp 600 Ribu Tak Bisa Dicicil, Kepsek Klarifikasi

Bahkan mereka menyatakan siap menghadapi proses hukum.

“Kami tetap komitmen dengan poin-poin dalam petisi itu. Apa yang kami sampaikan adalah fakta," kata perwakilan guru SMKN 2 Rejang Lebong, Alex Leo.

Tak sampai di sana saja, pihaknya bahkan berharap masalah ini benar-benar diproses sampai ke ranah persidangan.

Pihaknya nanti akan membuka semuanya dihadapan hukum. Karena bukan tanpa alasan, pihaknya memiliki bukti-bukti yang kuat. 

"Intinya kami siap dengan bukti-bukti," lanjut Alex.

Baca Selengkapnya

2. Wali Kota Ngamuk Anak Luka Butuh Dijahit Tapi Ditolak RS, Dokter Diam Saja

ANAK WALI KOTA DITOLAK - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah kota Prabumulih, Djoko Sulistyo (kanan) saat diwawancarai beberapa waktu lalu. Djoko menegaskan tim medis rumah sakit AR Bunda (kiri) jelas-jelas menolak memberikan pelayanan kesehatan ke anak Walikota Prabumulih.
ANAK WALI KOTA DITOLAK - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah kota Prabumulih, Djoko Sulistyo (kanan) saat diwawancarai beberapa waktu lalu. Djoko menegaskan tim medis rumah sakit AR Bunda (kiri) jelas-jelas menolak memberikan pelayanan kesehatan ke anak Walikota Prabumulih. (Tribun Sumsel/Edison)

Seorang wali kota marah karena anak kandungnya ditolak tim medis rumah sakit padahal mengalami luka serius di bagian kepala.

Peristiwa yang dialami Wali Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, H Arlan ini terjadi di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih.

Orang nomor satu di Kota Prabumulih itu datang ke rumah sakit bersama istri yang membawa anak hendak berobat pada Kamis (24/7/2025) malam.

Saat mendatangi Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih, Wali Kota Arlan diketahui tanpa pengawalan para ajudan maupun sopir pribadinya.

Setelah dilakukan investasi terbukti bahwa tim medis tersebut jelas-jelas menolak memberikan pelayanan kepada anak wali kota.

Baca juga: Wali Kota Langsung Temui Warga Perusak Rumah Doa Kristen untuk Cari Akar Masalahnya: Hukum Berlaku

Baca juga: Wali Kota Surabaya Ajak Warga Nilai 4 Kandidat Sekda, Paparan Visi Misi Disiarkan Langsung

Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemerintah Kota Prabumulih, Djoko Sulistyo.

Djoko menuturkan, jika tim medis RS yang bertugas saat penolakan jelas-jelas melanggar undang-undang 17 tahun 2003 tentang kesehatan.

"Perlu diluruskan, jelas tim medis AR Bunda saat itu melakukan penolakan karena harus besok pagi, kan berarti terjadi penolakan," tegasnya kepada wartawan ketika dihubungi via WhatsApp, Minggu (27/7/2025), dikutip dari Tribun Sumsel.

Djoko mengaku berdasarkan undang-undang 17 tahun 2003 tentang kesehatan menyebutkan jika tim medis tidak boleh menunda-nunda pasien emergency atau darurat.

"Sekitar sekujur tubuh yang mengeluarkan darah tanpa henti itu wajib segera dilaksanakan. Seharusnya cepat diheading atau dijahit, karena kapasitas rumah sakit bunda itu untuk jarum, benang jahit itu mereka siap yang bagus, apalagi beliau (walikota-red) kan pasien umum," bebernya. 

Baca Selengkapnya

3. Sosok Pejabat BIN Arogan, Ngamuk Gegara Salah Parkir sampai Pukul Satpol PP, Gubernur Turun Tangan

NGAMUK DITEGUR SATPOL PP - (Kiri) Petinggi Binda Kalteng (berbaju hitam) tengah berbicara di antara kerumunan seusai diduga memukul anggota Satpol PP yang bertugas di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Kamis (24/7/2025). (Kanan) Kasatpol PP Kalteng Baru I Sangkai bersama jajaran dan Kabag Ops Binda Kalteng Kolonel Widya bersalaman seusai mediasi di Rumah Jabatan Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Kamis (24/7/2025).
NGAMUK DITEGUR SATPOL PP - (Kiri) Petinggi Binda Kalteng (berbaju hitam) tengah berbicara di antara kerumunan seusai diduga memukul anggota Satpol PP yang bertugas di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Kamis (24/7/2025). (Kanan) Kasatpol PP Kalteng Baru I Sangkai bersama jajaran dan Kabag Ops Binda Kalteng Kolonel Widya bersalaman seusai mediasi di Rumah Jabatan Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Kamis (24/7/2025). (KOLASE KOMPAS.com/Akhmad Dhani/Dok. Binda Kalteng)

Berikut ini sosok pejabat BIN ngamuk ditegur Satpol PP.

Teguran tersebut berkaitan dengan dirinya yang salah parkir.

Dengan sikap arogannya, pejabat BIN tersebut memukul dan memerintahkan Satpol PP untuk push up.

Keributan itu terjadi di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Kamis (24/7/2025).

Hal tersebut terjadi setelah Kepala Bagian Operasional Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalteng, Kolonel Widya, tak terima ditegur Satpol PP karena salah memarkir mobilnya.

Baca juga: Sindiran Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Soal Pejabat Ngonten Dibalas Dedi Mulyadi

Baca juga: Durhaka! Viral Remaja di Jember Tega Pukul Wajah Orangtuanya, Ibu Menangis Pegang Pipi yang Memar

Kolonel Widya dilaporkan memukul dan memerintahkan dua anggota Satpol PP, Jon Gerni dan Ransi Gawa, untuk melakukan push up setelah mereka menegurnya mengenai lokasi parkir kendaraan.

Insiden ini semakin memanas ketika Widya melontarkan kalimat bernada ancaman kepada pegawai Pemprov Kalteng yang hadir di lokasi.

Kejadian berawal saat Widya memarkir mobilnya di area khusus untuk wakil gubernur, yang seharusnya steril dari kendaraan lain.

Saat itu, ia hendak menghadiri kegiatan di Lantai III Kantor Gubernur.

Ketika ditegur oleh anggota Satpol PP yang sedang bertugas, Widya tidak terima dan langsung melakukan tindakan agresif.

Baca Selengkapnya

---

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved