Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wali Murid Geruduk Kantor Dinas Pendidikan Protes Harga Seragam Rp 3 Juta hingga Permainan Domisili

Aksi ini dilakukan untuk menyuarakan kekecewaan mendalam atas dugaan praktik pung;o di sejumlah sekolah negeri dan menuntut transparansi proses SPMB

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJABAR/EKI YULIANTO
WARGA GERUDUK DISDIK - Puluhan orang tua siswa tingkat SD dan SMP di Kota Cirebon menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Rabu (30/7/2025). Mereka protes soal harga seragam hingga seleksi SPMB. 

Salah satunya terkait biaya seragam yang dianggap tidak masuk akal.

“Ada orang tua yang dipungut biaya seragam hingga Rp 3 juta."

"Itu terjadi di salah satu SMP di wilayah Perumnas, Kota Cirebon."

"Harganya sangat tidak rasional,” ucapnya.

Baca juga: Warga 1 Kampung Geruduk Dindikpora karena Anak Tak Lolos SMPN Meski Rumah Dekat, SD yang Daftarkan

Menurut Tryas, praktik pungutan itu dilakukan oleh pihak sekolah yang mengatasnamakan komite.

*Pungutan seragam itu bervariasi, ada yang Rp 1,1 juta, ada yang Rp 1,4 juta, bahkan ada yang sampai Rp 3 juta."

"Tidak ada kuitansi, tidak ada rincian, hanya lisan. Padahal harga pakaian di pasaran tidak semahal itu,” jelas dia.

Tryas juga menyoroti adanya dugaan permainan domisili dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB). 

"Kami membawa orang tua yang jadi korban. Rumahnya berada persis di depan sekolah di daerah Jalan Pemuda, tapi anaknya tidak diterima. Kami curiga ada permainan jarak domisili,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyebut adanya kejanggalan dalam perhitungan jarak oleh panitia SPMB.

“Contohnya, dari SMPN 2 ke Kasepuhan dan dari stasiun ke SMPN 2 itu jaraknya hampir sama. Tapi yang satu diterima, yang lain tidak. Kami menduga ada permainan oleh oknum panitia,” ujarnya.

Menurut Tryas, para orang tua yang mengadu kepada pihaknya mengaku takut bersuara karena khawatir anaknya akan mendapatkan intimidasi dari pihak sekolah.

"Orang tua curhat sebelum aksi ini. Mereka takut anaknya di-bully atau diintimidasi kalau mereka bersuara. Karena itu kami jaga kerahasiaan identitas mereka,” ucap Tryas.

Hingga pukul 11.30 WIB, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon belum menemui massa aksi.

Kekecewaan pun diluapkan para orang tua yang berjanji akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak direspons.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved