Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wali Murid Geruduk Kantor Dinas Pendidikan Protes Harga Seragam Rp 3 Juta hingga Permainan Domisili

Aksi ini dilakukan untuk menyuarakan kekecewaan mendalam atas dugaan praktik pung;o di sejumlah sekolah negeri dan menuntut transparansi proses SPMB

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJABAR/EKI YULIANTO
WARGA GERUDUK DISDIK - Puluhan orang tua siswa tingkat SD dan SMP di Kota Cirebon menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Rabu (30/7/2025). Mereka protes soal harga seragam hingga seleksi SPMB. 

Menurut Nurmaini, pemesanan seragam sekolah itu sebelumnya juga dilakukan berdasarkan permintaan dari orang tua, bahkan penandatanganan Pre-Order (PO) juga di atas materai.

"Ada sistem PO, jadi orang tua membuat surat pernyataan pemesanan dulu. Setelah itu baru kami pesankan ke tailor. Kalau sudah jadi, baru kami informasikan untuk pembayaran dan pengambilan," ujarnya.

Terkait simpang siur harga yang beredar, Nurmaini memastikan harga seragam sekolah itu tidak mencapai Rp300 ribu seperti yang dikeluhkan wali murid. 

"Tidak kalau Rp300 ribu. Untuk seragam batik ukuran yang M-L, harganya Rp200 ribu, sedangkan ukuran XL ke atas kami ada 2 ukuran Rp210 ribu," sebutnya.

Sementara seragam olahraga lengan pendek dibanderol Rp180 ribu untuk ukuran S-M-L dan Rp190 ribu untuk ukuran lebih besar. Untuk model lengan panjang, harganya Rp190 ribu.

"Harga disesuaikan dengan ukuran, cuma beda Rp10 ribu yang XL ke atas. Dan sekali lagi, kami tidak mewajibkan seragam ini dipakai secepatnya, karena kami paham banyak kebutuhan di awal tahun ajaran," katanya.

Soal pembelian badge sekolah juga tidak diwajibkan untuk membeli.

Kemudian, mengenai sistem pembayaran, pihak sekolah memang tidak membuka opsi cicilan seperti di luar. 

Namun, wali murid tetap bisa mengambil salah satu seragam terlebih dulu.

"Kalau orang tua mau ambil olahraga dulu, bayar yang itu dulu, silahkan. Tapi kalau kasih uang separuh dulu atau seperempat untuk satu set seragam, kami memang tidak bisa menerima hal seperti itu. Memang kita tidak sistem tabung atau kredit. Enggak masalah, kalau memang keberatan, datang saja ke sekolah, ceritakan kondisinya. Insya Allah kami bantu," kata Nurmaini.

 Ia juga menambahkan, sekolah juga tidak menetapkan tenggat waktu pengambilan seragam. 

"Tidak ada tenggat waktu. Silahkan kapan saja, bisa saja dia sudah pesan, tapi ternyata dapat seragam dari kakaknya atau tetangga. Kalau nggak diambil, ya kami juga nggak panggil-panggil untuk ambil. Kami juga nggak masalah," tambahnya.

Ditanya soal kesulitan wali murid untuk membayar uang seragam, pihak sekolah kembali menegaskan solusi selalu terbuka bagi siapa pun yang mengalami kesulitan. 

"Silakan datang ke Bu Andi, penanggung jawab seragam. Atau langsung ke saya. Insya Allah kami akan bantu," tutup Nurmaini.

Pada tahun ini sekolah dasar yang terletak di jantung Kota Batam ini menerima setidaknya 130 siswa baru dalam 4 kelas.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved