Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Guru Berseragam ASN Pukul Siswa di Dalam Kelas, Kepsek Beri Sanksi Tegas: Mengganggu

Pada dua pukulan pertama, terdengar suara cukup keras, namun, siswa tersebut hanya bisa memegang pipinya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA
GURU PUKUL SISWA - Seorang guru berseragam ASN terekam memukul siswanya di SMAN 1 Pamekasan, Senin (28/7/2025). Kini Kepsek tegas beri sanksi. 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi seorang guru memukul siswa terekam dan videonya viral beredar di sejumlah media sosial.

Dalam video yang berdurasi lima detik tersebut, terlihat ada dua kali pukulan guru ke arah kepala siswa.

Pemukulan terjadi di hadapan para siswa di sekolah tersebut.

Pemukulan dilakukan oleh guru berseragam ASN dan terjadi pada saat pelajaran Bahasa Indonesia.

Seorang siswa yang berdiri di antara siswa lainnya didekati dan dipukul guru tersebut.

Pada dua pukulan, terdengar suara yang cukup keras.

Namun, siswa tersebut hanya bisa memegang pipinya.

Video yang diduga direkam salah satu siswa tersebut terjadi di SMAN 1 Pamekasan, Madura, Senin (28/7/2025).

Kepala SMAN 1 Pamekasan, Ali Umar Arhab, membenarkan kejadian tersebut.

Guru tersebut berstatus ASN dan sudah mendapatkan sanksi.

"Sudah (ada sanksi) dihadiri dari Polsek, Kelurahan, dan Komite, siswa dan orang tuanya sudah menerima kejadian itu," kata Ali Umar, dilansir dari Kompas.com.

Menurutnya, kejadian tersebut mengganggu pelajaran yang berlangsung saat itu.

"Mengganggu pelajaran Bahasa Indonesia pada saat itu," ucapnya.

Ia menduga, terjadi keteledoran dan kekhilafan yang dilakukan guru di SMAN 1 Pamekasan tersebut.

Baca juga: Dituding Minta Hadiah Motor Nmax Rp35 Juta Jelang Pensiun, Sekda Siap Lapor Polisi: Ini Fitnah

Kepsek menegaskan, seharusnya tidak boleh ada kekerasan fisik di lingkungan sekolah.

"Ada sanksi yang diberikan, tapi sanksinya terkait kedinasan di sekolah," ucapnya.

Guru tersebut mendapatkan sanksi peringatan tertulis yang ditandatangani pihak Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur.

Masalah tersebut juga sudah selesai setelah ada klarifikasi antara guru dan orang tua siswa.

Seorang guru berseragam ASN terekam memukul siswanya di SMAN 1 Pamekasan, Senin (28/7/2025).
Seorang guru berseragam ASN terekam memukul siswanya di SMAN 1 Pamekasan, Senin (28/7/2025). (ISTIMEWA)

Kasus lainnya, kondisi Sekolah Dasar (SD) Desa Satahi Galanggang di Kecamatan Padangbolak, Kabupaten Padanglawas Utara, Sumatera Utara, viral di media sosial (medsos).

Pasalnya, para siswa SD ini disebut telantar di sekolah tanpa kehadiran guru.

Mereka tampak berbaris tanpa adanya guru.

Kini Kepala SDN 101290, Desa Satahi Galanggang, dipanggil dan diperiksa Inspektorat daerah dan Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara.

"Benar," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pemkab Paluta, Julpikar Harahap, saat dikonfirmasi Kompas.com lewat sambungan ponsel, Selasa (29/7/2025).

"Jadi pihak inspektorat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Paluta sudah memanggil Kepala Sekolah SD Satahi Galanggang untuk diminta keterangannya, terkait video viral itu," sambung Julpikar.

Baca juga: Alasan 1 Siswa & 1 Guru Sekolah Rakyat Sudah Mengundurkan Diri Padahal Baru 2 Pekan Berjalan

Julpikar mengatakan, pihaknya belum mendapat keterangan mengenai hasil dari pemanggilan dan pemeriksaan tersebut.

"Pastinya kami ingin objektif, kapan video itu diambil, dan apakah benar sesuai dengan informasi yang ada di dalam video. Jadi, biar jelas dan terang," ujarnya.

"Namun, untuk hasilnya, belum saya dapatkan. Nanti akan saya sampaikan kembali. Sampai hari ini masih dilakukan pemeriksaan," ucapnya.

Tak hanya itu, Julpikar turut mengonfirmasi bahwa Bupati telah memerintahkan Inspektorat dan Dinas Pendidikan untuk melakukan pemeriksaan terkait video viral tersebut.

"Dinas Pendidikan sudah berkoordinasi dengan Inspektorat Daerah," ungkapnya saat dihubungi melalui telepon pada Senin (28/7/2025).

"Hingga saat ini, masih dilakukan pemeriksaan internal oleh Inspektorat terkait video viral tersebut," imbuhnya.

Julpikar juga menyatakan bahwa pihaknya sedang mendalami siapa yang mengunggah video tersebut dan memastikan kebenaran kondisi yang ditampilkan.

"Jadi masih kita dalami lagi, kapan dan siapa yang mengunggahnya. Biar jelas bagaimana kondisi yang sebenarnya. Dan nanti akan kami sampaikan kembali, bagaimana hasil pemeriksaan Inspektorat," pungkasnya.

Tangkapan layar dari video viral, yang menunjukkan siswa SDN 101290 Desa Satahi Galanggang, Kecamatan Padangbolak, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara yang terlantar hingga jam belajar sekolah berakhir, tanpa kehadiran guru dan tenaga pengajar.
Tangkapan layar video viral siswa SDN 101290 Desa Satahi Galanggang, Kecamatan Padangbolak, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara yang terlantar hingga jam belajar sekolah berakhir, tanpa kehadiran guru dan tenaga pengajar. (TIKTOK/JERMAN TIMUR)

Sebelumnya, video berdurasi 2.07 tersebut mulanya diunggah di platform TikTok oleh akun @jerman timur, dan kemudian disebarkan beberapa akun medsos lainnya.

Seperti yang diunggah akun Instagram @medankinian, terdengar suara pria yang mengambil video anak-anak SD.

Dalam video, terlihat anak-anak SD berbaris tanpa adanya kehadiran guru.

Terdengar suara seorang pria yang merekam situasi di sekolah.

Pria tersebut menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari anak-anak, kondisi tanpa guru sudah sering terjadi.

"Bahkan dari awal hingga akhir jam belajar, anak-anak dibiarkan tanpa ada kehadiran guru," tambahnya.

Baca juga: Sosok Mantan Suami Artis Dulu Kaya Anak Konglomerat, Kini Minta Lowongan Rela Kerja Jadi Sopir

Dalam narasinya, pria tersebut meminta kepada Bupati Padanglawas Utara, Resky Basyah Harahap alias Obon, untuk memanggil kepala sekolah dan guru-guru di sekolah.

"Dan, kami minta kepada dinas pendidikan (Pemkab Paluta), agar kejadian ini tidak terulang lagi," ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa jika kondisi tersebut terus berlanjut, lebih baik sekolah tersebut ditutup.

"Minta tolong, ya, kepada Dinas Pendidikan. Ini sudah sering dilaporkan, tapi tidak pernah turun dari Dinas Pendidikan," keluhnya.

Mewakili orang tua siswa, pria tersebut meminta agar Pemerintah Kabupaten Padanglawas Utara segera menyikapi masalah ini.

"Ini permintaan kami, yang terakhir kali kepada Bapak Bupati Padanglawas Utara. Tolong dulu dipanggil kepala sekolahnya. Agar untuk selanjutnya, bisa dapat lebih baik," tegasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved