Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Farah yang Terakhir Ditemui Diplomat Arya Daru Sebelum Ditemukan Tewas, Sudah Diperiksa Polisi

Kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan memunculkan nama baru yakni Farah. Siapa sosok Farah tersebut?

KOLASE Istimewa/YouTube KOMPAS TV
PENYEBAB KEMATIAN ARYA - (Kiri) Foto duka atas meninggalnya diplomat Arya Daru. (Kanan) Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025). Polda Metro Jaya menyampaikan penyebab tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (39). Kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan memunculkan nama baru yakni Farah. 

"Ya itu baru berjalan 200-300 meter mendadak menuju ke Kemenlu," ujarnya. Arya Daru diketahui berada di lantai 12 Gedung Kemenlu, Jakarta selama 1 jam 26 menit.

Keberadaan Arya Daru Pangayunan di lantai 12 gedung kantornya pada malam tanggal 7 Juli 2025 itu bukanlah tanpa alasan.

Baca juga: Istri Arya Daru Ngenes Suaminya Tewas dengan Lilitan Lakban Disebut Bunuh Diri, Mohon Doa

Penjelasan Polisi

Ketika ditemukan, kepala korban terbungkus plastik dan terlilit lakban, posisi tubuh korban berada di atas tempat tidur, dan pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra berujar, lakban kuning yang terlilit di kepala korban dibeli bersama istrinya.

"Bahwa lakban yang ditemukan pada jenazah adalah lakban yang dibeli (korban) bersama istrinya di salah satu toko di Yogyakarta. Ini kami sudah konfirmasi dan sampel yang sama sudah diserahkan kepada kami," ucap Wira. Ia menjelaskan, lakban itu dibeli korban pada sekitar bulan Juni 2025.

Lalu, berdasarkan pemeriksaan daripada DNA yang dilakukan oleh Puslabfor Bareskrim dengan meneliti 11 barang bukti dan melakukan uji terhadap barang bukti yang ada, hasilnya tidak ditemukan adanya DNA milik orang lain selain DNA milik korban.

"Termasuk pada lakban dan barang bukti yang ada di TKP pada saat itu," ujar Wira.

Sementara itu, Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa kematian korban ialah karena bunuh diri.“Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” ujar Wira.

Dokter forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM, mengungkapkan bahwa penyebab kematian korban adalah mati lemas.

“Maka sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas yang sebabkan mati lemas,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Kombes Wira Satya Triputra juga mengatakan, polisi telah memeriksa 24 saksi dalam kasus kematian korban.

"Kami dari tim Subdit Resmob Polda Metro Jaya telah melakukan klarifikasi terhadap 24 orang saksi, yang sebenarnya kami mengundang 26 (saksi), namun masih ada 2 (saksi) yang belum berkesempatan hadir," ujar Wira.

Menurutnya, dari 24 saksi itu, pihaknya membaginya ke dalam beberapa klaster, yang pertama klaster saksi dari lingkungan keluarga.

"Kemudian saksi dari lingkungan tempat tinggal korban, baik itu di kamar sebelah (korban), termasuk dengan penjaga kos, termasuk pemilik kos.Kemudian saksi berikutnya dari lingkungan tempat kerja korban, sedangkan yang terakhir klaster dari saksi yang bisa menggambarkan profil korban atau saksi yang sempat berinteraksi dengan korban," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved