Operasi Patuh Semeru 2025 Rampung Tilang Elektronik Menurun, Tilang Manual Naik
Jumlah pengendara tewas di jalanan akibat kecelakaan lalu lintas selama dua pekan pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025 meningkat 28 persen
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
"Yang parah ya teman saya SL, dia sampai operasi 1 tulang jari telunjuk tangannya di rumah sakit. Lalu, opname hampir 1 minggu," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com
Ternyata, lanjut TN, kecelakaan tersebut dipicu karena pengendara motor yang terlibat sebagai kubu lawan kecelakaan pada waktu itu, sempat mengaku mengantuk, karena baru saja melakukan perjalanan mengantarkan temannya dari Kabupaten Malang.
Sehingga, pemotor tersebut mengalami kelelahan. Namun, apesnya, saat melintasi ruas jalan tersebut, pihak pemotor; pelaku penabrak, tanpa sadar laju kendaraannya oleh ke sisi kiri jalan, hingga menabrak bodi sisi belakang motor Supra X 125 CW yang ditumpangi TN.
"Meskipun si pelaku agak alot, karena sempat mengubah kronologi selama kami mediasi di ruang IGD RS. Akhirnya, si pelaku mengakui kesalahannya, kalau dia mengemudi kondisi mengantuk," katanya.
Itulah mengapa Korban TN mengimbau agar pengendara di jalan benar-benar mematuhi peraturan lalu lintas. Karena, insiden kecelakaan yang dipicu karena ketidaktertiban, bukan cuma mencelakai si pelanggar lalu lintas, namun pengendara yang sudah tertib, juga berpotensi menjadi korban.
"Kalau naik motor harus tertib, korbannya kalau dia saja gak apa-apa. Kalau ajak orang yang udah tertib, ya kasihan," pungkasnya.
Cerita serupa menjadi korban kecelakaan akibat pengendara yang melanggar ketertiban lalu lintas juga dialami oleh pria berinisial HI (45) asal Bangkalan, Jatim. Kejadiannya, berlokasi di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Genteng, Surabaya.
Bapak dua anak yang berprofesi sebagai jurnalis televisi selama lebih dari 20 tahun itu, bahkan ditabrak oleh pengendara motor ugal-ugalan karena mabuk usai berkunjung dari tempat hiburan malam di kawasan Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
Insiden nahas pada Bulan September 2023 silam itu, terjadi saat Korban H sedang melakukan peliputan berita operasi ketertiban berlalu lintas yang digelar Anggota Satlantas Polrestabes Surabaya, sekitar pukul 02.00 WIB.
Akibatnya, membuat dua tulang kering pada kaki kirinya patah, hingga memaksakan menjalani perawatan medis untuk proses penyembuhan tulang dan pemulihan fisioterapi agar dapat berjalan kembali, selama hampir setahun.
Bahkan, kecelakaan tersebut, tak cuma melukai Korban HI. Namun seorang anggota kepolisian yang terlibat dalam operasi ketertiban tersebut, juga menjadi korban dan mengalami luka hingga terpaksa menjalani perawatan medis di RS.
"6 bulanan mungkin cuma pemulihan tulang. Tapi kalau sama fisioterapi, ya 1 tahun lebih. Seminggu sekali saya berobat dan medical check up. Meskipun sembuh, cara jalan saya juga engga bisa normal," ungkap Korban HI saat ditemui TribunJatim.com di Jalan Frontage A Yani, Surabaya.
Kronologinya, Korban HI menceritakan, dirinya saat itu bersama beberapa orang jurnalis memang sedang meliput pelaksanaan operasi ketertiban lalu lintas yang digelar di jalanan depan Gedung Negara Grahadi.
Tiba-tiba, datanglah pemotor tersebut dengan kecepatan tinggi, lalu berupaya bermanuver zig-zag menghindari beberapa orang petugas kepolisian yang ditugaskan menghalau pengendara untuk menepi, berhenti sejenak, dan diperiksa kelengkapan berkendaranya.
Apes, pemotor tersebut malah menabrak seorang petugas kepolisian yang berada di depannya, lalu benturan yang keras itu juga membuat tubuh Korban HI turut tertabrak hingga terkapar di aspal.
Operasi Patuh Semeru 2025
Ditlantas Polda Jatim
Polda Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Tribun Jatim
Hantam Petra 5, Musan Wajibkan Round 2 Harga Mati di DBL Surabaya |
![]() |
---|
Top Skor SMAN 1 Tuban Awali Perjalanan dari Voli sebelum Bersinar di DBL Surabaya 2025 |
![]() |
---|
Clara Nathania, Talenta Muda yang Jago Dance dan Basket di DBL Surabaya 2025 |
![]() |
---|
Periksa Saksi Tambahan, Kejari Perpanjang Penahanan Dua Tersangka Korupsi Gamelan di Magetan |
![]() |
---|
Halangi Mobil Ambulans, Pengemudi Innova Ditarik Sopir Suruh Lihat Kondisi Pasien, Kini Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.