Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dijanjikan Pekerjaan Proyek di Luar Pulau, Kakek Marup Malah Terlantar Luntang-lantung 3 Bulan

Saat ditemukan, Marup tampak lemah, mengalami kesulitan makan dan tidur, serta menunjukkan gejala stres akibat keterlantaran.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok Dinsos Nunukan
TERLANTAR - Warga Bandung, Jawa Barat, Marup Silegar (63), menjadi korban penipuan oleh seorang pria yang menjanjikannya pekerjaan proyek di Nunukan. Ia pun terlantar tanpa ada sanak saudara. 

TRIBUNJATIM.COM - Warga Bandung, Jawa Barat, Marup Silegar (63), menjadi korban penipuan oleh seorang pria yang menjanjikannya pekerjaan proyek di Nunukan.

Pria lanjut usia (lansia) tersebut dipulangkan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Nunukan, Kalimantan Utara.

Hal itu seperti dijelaskan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada DSP3A Nunukan, Parmedy.

"Marup telantar lebih dari tiga bulan di Nunukan," ungkapnya pada Jumat (1/8/2025), melansir Kompas.com.

"Niatnya mengadu nasib, malah tertipu. Masyarakat memberitahukan nasibnya ke Dinas Sosial," imbuh Parmedy.

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh petugas Pekerja Sosial (Peksos), terungkap bahwa Marup dijemput oleh pelaku.

Pelaku sempat meyakinkan Marup tentang banyaknya proyek perumahan di Kabupaten Nunukan dengan gaji yang jauh lebih besar dibandingkan pekerjaannya di Pulau Jawa.

Namun, setelah tiba di Nunukan, pelaku justru menghilang tanpa kabar.

Marup yang tidak memiliki kontak dan tidak mengenal seluk beluk Kota Nunukan, terpaksa bertahan hidup sendiri tanpa sanak saudara dan kehilangan arah.

"Akibat kejadian tersebut, Marup kehilangan arah dan tidak memiliki tempat tinggal maupun pekerjaan," tutur Parmedy.

"Selama lebih dari tiga bulan, ia bertahan hidup dengan menumpang dan bergantung pada belas kasihan masyarakat sekitar," tambah dia.

Dalam kondisi yang memprihatinkan, Marup mengalami penurunan kondisi fisik dan psikologis.

Saat ditemukan oleh warga dan dilaporkan ke Dinas Sosial, ia tampak lemah, mengalami kesulitan makan dan tidur, serta menunjukkan gejala stres akibat keterlantaran.

"Marup memiliki keterbatasan dalam pendengaran, yang membuatnya kesulitan memahami percakapan secara utuh," ucapnya.

"Hal ini semakin memperburuk keterasingannya dalam lingkungan sosial dan memengaruhi kemampuannya berkomunikasi dengan orang lain," tambah Parmedy.

Baca juga: Bambang Kecewa Anaknya Gagal Diterima Meski Jarak Rumah & Sekolah Hanya 179 Meter: Saya Terdzolimi

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved