Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Medali Prestasi Anak Penjual Pulsa Seperti Jemuran Baju, Dua Dinding Masih Belum Muat

Kisah inspiratif datang dari anak penjual pulsa di Pekanbaru, Riau bernama Ayi. Medalinya ia pajang di dinding rumah hingga seperti jemuran baju.

Instagram/santosoim
SISWA BERPRESTASI - Ayi, anak penjual pulsa keterima di Institut Teknologi Bandung. Medali prestasinya seperti jemuran baju, Senin (4/8/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah inspiratif datang dari anak penjual pulsa di Pekanbaru, Riau bernama Ayi.

Ayi merupakan siswa berprestasi hingga menghasilkan banyak medali.

Medalinya ia pajang di dinding rumah hingga seperti jemuran baju.

Ayi merupakan siswa SMAN 8 Pekanbaru.

Ia viral karena diterima di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (itb).

Meski ekonomi keluarga tergolong kurang mampu, Ayi tetap berusaha meraih impiannya untuk mengenyam pendidikan tinggi.

Baca juga: Pantas Ayi Anak Penjual Pulsa yang Masuk ITB Gratis Punya Banyak Medali, Dosen: 2 Dinding Tak Muat

Ayi bahkan didatangi oleh dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Imam Santoso.

Imam Santoso datang bersama Wakil Rektor ITB Prof Irwan Meilano untuk memberikan beasiswa dari Paragon Corp untuk Ayi.

Saat tiba di rumah sederhana Ayi, Imam Santoso terkejut melihat begitu banyak medali dan piagam penghargaan remaja tersebut.

Ternyata selain berotak encer, Ayi adalah atlet renang.

"Medalinya kayak baju di jemuran, banyak banget," ucap Imam Santoso, dikutip Tribun Jakarta dari Instagram, pada Senin (4/8/2025).

"Ayi, atlet renang dari Riau keterima dan dapat beasiswa di FMIPA ITB, awalnya orangtua tak izinkan karena takut biaya," imbuhnya.

Baca juga: Kisah Lulusan ITB Dulu ke Kampus Ngirit Cuma Bawa Rp11 Ribu, Kini Umrahkan Ibu & Belikan Rumah

Saking banyaknya, mendali hasil kerja keras Ayi bahkan sampai memenuni dua dinding di rumahnya.

"Jadi ini punya kamu juga, jadi dipindahin ke sana, dua dinding tidak muat," kata Imam Santoso.

Ayah Ayi yang merupakan penjual pulsa mengatakan selain sekolah putranya juga mengajar les renang.

Uang dari hasil mengajar, lalu dipakai Ayi untuk membayar biaya bimbingan belajar dan bekal kuliah di ITB kelak.

"Jadi guru les renang untuk cari duit biaya bimbel dan bekal kuliah," ujar ayah Ayi.

Berasal dari keluarga yang sederhana, Ayi sempat dilarang ibunya untuk kuliah di ITB.

"Saya bilang kuliah di sini saja, karena biayanya gak sanggup," kata ibunda Ayi sambil menangis.

ANAK TUKANG PULSA LOLOS ITB - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Imam Santoso, mendatangi rumah anak penjual pulsa bernama Ayi, di Pekanbaru, Riau.
ANAK TUKANG PULSA LOLOS ITB - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Imam Santoso, mendatangi rumah anak penjual pulsa bernama Ayi, di Pekanbaru, Riau. (Instagram Imam Santoso)

Namun Ayi tak mau menyerah dengan keadaan, ia belajar dengan sangat keras.

Ayi akhirnya diterima di ITB dan mendapatkan beasiswa dari Paragon Corp.

Tak cuma itu Ayi juga mendapatkan laptop canggih.

"Tapi dia keras tekatnya, belajar sampai jam 2 malam, pulang latihan dia belajar," ucap ibunda Ayi.

Mendengar ucapan sang ibunda, Ayi langsung mengusap-usap berusaha menenangkan.

"Alhamdulillah keterima ITB dangan skor UTBK tinggi," imbuh ibu Ayi.

Di akhir video, Imam Santoso berpesan untuk tidak pernah bermimpi untuk bersekolah tinggi tak peduli bagaimanapun kondisi ekonomi keluargamu.

"Siapun kamu, bisa kuliah tinggi," kata Imam Santoso.

Baca juga: Sosok Suwandi Anak Penjual Bakso Jadi Lulusan Terbaik IPDN Meski Tanpa Menulis Skripsi

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved