Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Beli Cuma Minum, Pengunjung Jalur Gumitir Sepi, Pendapatan Warung Tak Lagi Rp5 Juta Sehari

Penutupan jalan nasional menyebabkan pendapatan pengusaha rumah makan di kawasan menurun drastis.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com/Imam Nawawi
PENDAPATAN MENURUN DRASTIS - Pemilik Warung Bebas Bu Slamet, Sulastri, di Jalur Gumitir, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (3/8/2025). Pendapatannya menurun drastis akibat penutupan Jalur Gumitir sejak 24 Juli 2025. 

"Tapi alhamdulillah, hingga pukul 12.00 malam kami bisa dapat dua titik, untuk satu alat. Jadi sehari kami berhasil dapat empat titik, dengan dua alat berat," kata Indra.

Indra mengungkapkan, kendala utama untuk proses pemasangan besi cor adalah cuaca, khususnya saat hujan.

Karena hal itu membuat lokasi proyek akan licin.

"Akan sangat licin saat hujan, jadi agak kesulitan untuk melakukan pengecoran."

"Namun, untuk pengeboran hingga saat ini berjalan lancar," jlentrehnya.

Mengingat, kata Indra, pengeboran di setiap titik sedalam 33 meter, dengan diameter 80 centimeter di kilometer 233+500 Jalur Gumitir Jember.

Personel yang bertugas melakukan pengeboran dan pemasangan paku bumi di Jalur Gumitir sebanyak 12 orang, yang terbagi dalam dua unit alat bored pile.

"Satu unit bored pile ada lima orang, ditambah excavator satu orang. Totalnya setiap alat enam orang," ungkap Indra.

Baca juga: Kabur Gondol Rp20 M dari Ibu-ibu, Cara Curang Elda Iming-iming Lewat Arisan Bodong Terungkap

Sementara itu, penanggungjawab proyek di lapangan, Andre Pandora, mengatakan jika cuaca di Gumitir bersahabat, pekerjaan ini akan rampung kurang dari dua bulan.

"Tetapi tetap penutupan Jalur Gumitir akan kami buka pada 24 September. Karena lahan jalan akan kami perbarui dulu," imbuhnya.

Sebab kondisi tekstur tanah di bawah asal Jalur Gumitir saat ini kondisinya pecah.

Kata dia, hal tersebut cukup bahaya bagi pengendara yang melintas.

"Umumnya kemiringan tanah yang aman itu 2-3 persen. Tetapi kondisi di di lapangan kemiringan tanah mencapai 13 persen," tambah Andre.

Oleh karena itu aspal di titik lokasi proyek, kata Andre akan dibongkar total, untuk dirombak kembali dengan bahan aspal terbaru.

"Dengan aspal agregat baru, sebanyak tiga lapis. Sebab pemasangan bored pile tanah harus lurus, tidak boleh ada kemiringan, risikonya soalnya tebing," tuturnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved