Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penghulu Ahad Rela Seberangi Sungai Akibat Jembatan Putus, Pengabdian Demi Nikahkan Pengantin

Penghulu rela menyeberang dari Jorong Batang, Batang Kundur, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.

Editor: Torik Aqua
HO/Kemenag
SEBERANGI SUNGAI - Ahad Nasution, penghulu asal Jorong Batang, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat rela berenang menyeberangi sungai untuk menikahkan sepasang calon pengantin. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang penghulu bernama Ahad Nasution rela berenang seberangi sungai demi menunaikan tugasnya.

Ahad Nasution merupakan seorang penghulu yang mendapatkan tugas menikahkan sepasang calon pengantin.

Ia rela menyeberang dari Jorong Batang, Batang Kundur, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.

Pada Sabtu, (2/8/2025), ia ditugaskan oleh Kepala KUA Dua Koto, Fajri Watan, untuk mengesahkan pernikahan Agep Purwandi dan Intan Purnama Sari.

Baca juga: Sosok Kakek Saiun Petani Kopi Nikahi Fitri yang Beda Usia 46 Tahun, Mertua Sumpah Ikhlas

Untuk mencapai lokasi, Ahad menempuh perjalanan sekitar 27 kilometer dari pusat kecamatan dengan menggunakan ojek melalui medan yang licin dan terjal.

Karena hujan deras yang melanda, satu-satunya jembatan menuju Jorong Batang Kundur terputus, memaksanya menyeberangi sungai agar tetap bisa menjalankan tugasnya.

Meski begitu, Ahad tetap melanjutkan perjalanan.

Dibantu warga setempat, ia berenang menyeberangi sungai yang arusnya cukup deras.

"Karena catin sudah menunggu, sementara ini adalah tugas negara, saya harus tempuh medan yang cukup rawan ini. Tetapi, saya sudah menyiapkan baju pengganti sebelumnya karena mendapatkan informasi dari warga bahwa jembatan tidak bisa dilewati,” ujar Ahad melalui keterangan tertulis, Senin (4/8/2025).

Saat tiba di seberang sungai, ojek lain yang telah disiapkan warga menjemputnya untuk melanjutkan perjalanan menuju lokasi pernikahan. 

Sesampainya di Batang Kundur, Ahad disambut hangat oleh pucuk adat desa, Sumarno. 

Prosesi akad nikah pun berjalan lancar dan penuh khidmat.

Acara selesai sekitar pukul 11.30 WIB, disaksikan oleh keluarga besar kedua mempelai dan tokoh masyarakat setempat.

Namun, akibat hujan yang masih mengguyur dan arus sungai yang semakin deras, warga meminta Ahad untuk tidak kembali pulang demi keselamatan.

Ia pun bermalam di desa tersebut atas saran warga setempat.

“Ini sungguh pengalaman yang berkesan bagi saya. Semua saya lakukan dengan tulus dan amanah sebagai abdi negara untuk melayani umat. Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Bina Kepenghuluan pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Afief Mundzir, mengapresiasi dedikasi yang ditunjukkan Ahad Nasution. 

“Penghulu adalah representasi negara yang hadir dalam momen paling sakral bagi warga. Keteladanan seperti yang ditunjukkan Ahad menjadi inspirasi dan bukti nyata bahwa pelayanan keagamaan bukan sekadar formalitas, melainkan panggilan jiwa," pungkas Afief.

Menurutnya, hal ini adalah potret nyata pengabdian penghulu sebagai garda terdepan pelayanan umat.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved