Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sederet Upaya Bupati Subandi Wujudkan Sidoarjo Jadi Kabupaten Sehat

Pemkab Sidoarjo sedang getol menggerakkan semua sektor untuk mewujudkan Sidoarjo menjadi Kabupaten Sehat.

|
Penulis: M Taufik | Editor: Ndaru Wijayanto
TribunJatim.com/Kominfo Sidoarjo
VERIFIKASI - Bupati Sidoarjo Subandi bersama sejumlah pejabat saat meeting dengan tim verifikator di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (5/8/2025). Semua sektor sedang dikuatkan untuk menuju Sidoarjo menjadi Kabupaten Sehat 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pemkab Sidoarjo sedang getol menggerakkan semua sektor untuk mewujudkan Sidoarjo menjadi Kabupaten Sehat. Sejumlah program juga digalakkan untuk meraih predikat Kabupaten Sehat di tingkat Nasional. 

Menurut Bupati Sidoarjo Subandi, pihaknya terus melakukan penguatan lintas sektor atau kolaborasi hexahelix dalam mewujudkan sembilan tatanan kabupaten sehat.

Beberapa program unggulan juga menjadi fokus utama. Termasuk aplikasi SiCantik (Sidoarjo Cegah Anak Stunting), layanan sedot tinja berkala dan Jihad Rawat Kali. 

“Jihad Rawat Kali adalah gerakan bersama dalam menjaga kebersihan sungai yang melibatkan OPD, komunitas dan masyarakat,” kata Bupati Subandi saat zoom meeting dengan tim verifikator di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (5/8/2025). 

Pemkab Sidoarjo menargetkan meraih penghargaan Swasti Saba Wistara, predikat tertinggi dalam penilaian kabupaten/kota sehat (KKS) tingkat nasional.

Target ini menjadi langkah lanjutan setelah Kabupaten Sidoarjo sukses meraih predikat Wiwerda pada tahun 2019 lalu. Prosesnya, diantaranya melalui verifikasi yang sedang berlangsung tersebut. 

Bupati Subandi menambahkan, program lain seperti pembinaan kawasan tanpa rokok (KTR), pasar sehat dan sekolah ramah anak juga menjadi fokus dalam pemaparan penilaian penghargaan ini. Terlebih, penurunan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo. 

"Kami optimistis Kabupaten Sidoarjo akan menjadi Kabupaten sehat. Di mana kami berhasil menekan angka stunting dari 3,17 persen menjadi 2,24 persen. Selain itu, kami juga meraih penghargaan kabupaten open defecation free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan (BABS)," tambahnya. 

Pada sektor kesehatan, layanan untuk penderita TBC dan akses UKK (Upaya Kesehatan Kerja) di pasar-pasar terus ditingkatkan. Hal itu dilakukan demi menjangkau kelompok rentan di lingkungan kerja informal. Selain itu, juga keberpihakan terhadap disabilitas dan lansia serta pelaksanaan layanan sosial dan kesiapsiagaan bencana di daerah rawan.

Buoati menegaskan bahwa pencapaian predikat Wistara bukan hanya sekadar mengejar penghargaan, melainkan bentuk nyata dari komitmen daerah dalam menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

“Penghargaan Wistara adalah bukti keseriusan kita dalam mewujudkan Sidoarjo sebagai kabupaten sehat. Tapi lebih dari itu, ini soal pelayanan, tentang bagaimana masyarakat bisa hidup dengan lebih baik. Untuk itu, saya minta seluruh perangkat daerah, camat, hingga desa/kelurahan aktif terlibat dan bersinergi,” pesannya. 

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dr Lakhsmi Herawati Yuwantina menyampaikan bahwa pihaknya bersama Forum Kabupaten Sehat terus melakukan pembinaan dan monitoring ke lapangan. Termasuk terus memastikan semua tatanan dapat terpenuhi sesuai indikator nasional.

“Kami terus dorong agar sembilan tatanan kabupaten sehat bisa terpenuhi. Saat ini, berbagai inovasi sudah dijalankan, mulai dari penguatan desa siaga, penataan kawasan tanpa rokok, hingga pengolahan limbah domestik yang ramah lingkungan,” ungkapnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved