Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pria Ngaku TNI Tampar Pedagang Sayur yang Pasang Bendera One Piece, Oknum: Bendera Cina ini

Pedagang sayur itu semula memasang bendera bergambar simbol bajak laut dari serial anime asal Jepang, One Piece, di kendaraannya.

Editor: Torik Aqua
Generated by AI
DITAMPAR - Ilustrasi bendera One Piece. Pria ngaku TNI tampar pedagang sayur yang pasang bendera One Piece di kendaraannya. Kodam ngaku tak ada instruksi. 

Sebelumnya, sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono, menilai fenomena pengibaran bendera One Piece menyangkut tentang reproduksi suatu budaya populer.

Pengibaran bendera One Piece, sambungnya, adalah ekspresi masyarakat dalam mengikuti budaya populer. 

Menurutnya, mereka mencoba membangun komunitas dan identitas dari hal tersebut.

Oleh karena itu, ia berujar pengibaran bendera One Piece tidak terkait dengan simbol perlawanan terhadap negara.

"Sebenarnya ini tidak terkait dengan satu simbol perlawanan terhadap negara, sebagai suatu bentuk simbol penciptaan identitas tandingan secara nasional karena dari asal usulnya, bentuknya, dan pengibarnya juga sejauh ini tak ada maksud ke sana," ucap Drajat saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (4/8/2025).

Menurut Drajat, negara tak perlu cemas dengan fenomena ini. Pasalnya, jika kecemasan itu sampai berakibat pada keluarnya tindakan negara yang menyetarakan pengibaran bendera One Piece sebagai suatu pembangkangan, maka fenomena ini justru akan menjadi simbol perlawanan.

Ia menuturkan pengibaran bendera One Piece hanyalah upaya untuk membangun identitas.

Terlebih, setelah sorotan terkait hal ini berkurang, maka fenomena pengibaran bendera One Piece pelan-pelan akan hilang.

"Tapi kalau kemudian negara sangat perhatian akan munculnya kekhawatiran negara sampai melakukan tindakan-tindakan represif dan tuduhan-tuduhan yang mengarah kepada pembangkangan sipil bisa jadi (pengibaran bendera One Piece) berkembang ke arah simbol perlawanan," jelas Drajat Tri Kartono.

Drajat menyatakan mengibarkan bendera One Piece tak ada bedanya dengan mengibarkan bendera-bendera lain, misalnya bendera klub sepak bola.

"Tapi itu tidak dengan serta merta mengganti kesadaran nasionalisme dan tidak serta merta mengambil alih simbol-simbol negara yang selama ini sudah kokoh dan kuat," ujarnya.

Ia pun menekankan supaya negara tak bertindak represif terkait pengibaran bendera bajak laut topi jerami ini.

"Kalau terlalu khawatir dan negara bersifat represif justru nanti ke depannya akan menjadi simbol perlawanan," tegas Drajat.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved