Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengendara Motor Ditarik Rp 2 Ribu Jika Ingin Lewat Trotoar di Dekat Gedung DPR RI, Dulu Viral

Mereka ditarik warga yang bertindak sebagai jasa menaikkan motor ke trotoar di Jalan Pejompongan Raya, dekat Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @jakarta.terkini
MOTOR LEWAT TROTOAR - Pernah viral di tahun 2024, jasa manaikkan motor ke trotoar di Jalan Pejompongan Raya, dekat Gedung DPR RI, Jakarta Pusat kembali terulang. Pengguna jalan lain geram. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial pengendara motor ditarik Rp 2 ribu jika ingin lewat trotoar.

Mereka ditarik warga yang bertindak sebagai jasa menaikkan motor ke trotoar di Jalan Pejompongan Raya, dekat Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.

Itu seperti yang terlihat dalam postingan akun Instagram @jakarta.terkini.

Dalam video, sejumlah oknum membuka trotoar di jalan tersebut bagi pengendara sepeda motor.

Bukan gratis, para oknum ini meminta bayaran Rp 2 ribu dari pengendara seperti yang diucapkan oleh perekam.

 "Kejadian lagi nih, jasa buka tutup portal. Dulu udah pernah gua viralin nih, sekarang masih ada lagi," ucap perekam, Jumat (8/8/2025), seperti dilansir dari TribunJakarta.

"Ngecrekin Rp 2 ribu bos. Jasa melanggar di Jakarta," sambung perekam.

Melansir Kompas.com, kejadian ini bukanlah kali pertama.

Tepat di bulan Maret 2024 lalu, jasa naik trotoar berbayar ini juga pernah viral.

Hingga berujung penutupan dan trotoar tersebut diperbaiki.

Baca juga: Aksi 2 Transpuan Cegah Pengendara Motor Naik Trotoar saat Macet Tuai Pujian, Ingatkan Pakai Helm

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis (28/3/2024), trotoar sudah diperbaiki oleh pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta. 

Terpantau dinas terkait seperti Bima Marga dan Satpol PP tengah menambah besi pembatas, dengan tujuan makin sempit dan motor tidak bisa melintas. 

Pada bagian depan, dipasang dahulu pot besar dan batu untuk menutup jalan. Besi yang lama dilepas, ditambah yang baru, kemudian dipasang lebih rapat.

Jadi 12 (tiang), tadinya cuma lima kayaknya, di tengah-tengah aja. Sekarang ditambahin biar agak rapat biar motor enggak bisa serobot. Tadinya kan agak lebar tuh," ucap Petugas Dishub yang sedang mengawasi, kepada Kompas.com, Kamis (28/3/2024).

"Yang sudah-sudah dibongkar lagi sama orang, dipatahkan. Kan kemaren dipatahkan dua (supaya motor bisa lewat)," kata dia.

Baca juga: Pemkab Madiun Bangun Trotoar Ramah Disabilitas, Ditargetkan Sepanjang 53 Kilometer di Caruban

Sayangnya, pada saat itu gerombolan orang yang melakukan hal tersebut belum ditemukan, padahal videonya saat itu juga sudah viral. 

"Enggak tahu (orang mana), enggak ada yang tertangkap. Kalau ada kita mah langsung kabur semua," ucapnya.

Sebagai informasi, trotoar bukanlah tempat untuk kendaraan roda dua hingga roda empat., bahkan tempat untuk berjualan.

Trotoar merupakan fasilitas bagi pejalan kaki untuk berjalan dengan aman, nyaman, dan terhindar dari risiko kecelakaan di jalan raya.

Berita Viral Lain

Seorang petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) viral karena keberaniannya menghalau pengendara motor dari trotoar.

Pria bernama Arief Fadillah Jaya Laksana (55) ini sudah mengalami banyak kejadian selama bertugas.

Ia pun membagikan pengalaman pahitnya selama bekerja jadi petugas kebersihan.

Arief kini bertugas menyapu di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ia mengaku tidak hanya kerap mendapat ancaman dan ditantang berkelahi pengendara motor yang arogan.

Bahkan, dirinya juga pernah menjadi korban kecelakaan lalu lintas saat bertugas menyapu jalan.

Arief pernah dua kali ditabrak pengendara motor yang nekat melawan arah hingga terluka.

"Dulu sebelum ditugaskan di Jalan I Gusti Ngurah Rai saya pernah lagi nyapu ditabrak sampai jatuh dan bagian belakang kepala saya terluka," kata Arief di Jakarta Timur, ditemui Senin (28/4/2025).


Kala itu, Arief mengaku tidak menuntut ganti rugi ataupun menempuh jalur hukum melaporkan kasus ke kepolisian atas tindakan pengendara sepeda motor yang melanggar.

Dia hanya meminta izin cuti tidak bertugas selama dua hari untuk proses pemulihan.

Arief juga meminta agar pengendara motor yang menabraknya tidak lagi nekat melanggar aturan berkendara.

Nahas, beberapa waktu setelah kejadian pertama ini, Arief kembali menjadi korban tabrak lari pengendara sepeda motor yang sedang melawan arah, hingga mengakibatkan tangannya terluka.

"Saya enggak minta rugi karena memang enggak mau repot ngurusnya, dan waktu itu sudah mendapat penanganan medis di Puskesmas," tutur Arief.

"Orangnya juga minta maaf, ada itikad baik," tambahnya.

Baca juga: Beri Ibu-ibu PKL Rp4,7 Juta Agar Pergi dari Trotoar, Dedi Mulyadi Kaget Anak Juga Jualan Es Teh Poci

Pengalaman pernah ditabrak ini membuat Arief bersikap tegas terhadap pengendara yang tidak taat berkendara.

Sehingga kini dia selalu menegur pengendara motor menyerobot trotoar.

Arief berharap, para pengendara mematuhi aturan berkendara sehingga tidak membahayakan orang lain.

Pasalnya, banyak kasus kecelakaan dipicu akibat pelanggaran berkendara.

Sebagai petugas yang setiap harinya bertugas di lapangan dengan kondisi arus lalu lintas Jakarta yang padat, Arief dan petugas PPSU lain paham betul bahaya melanggar aturan berkendara.

Lantaran bukan hanya Arief yang pernah menjadi korban.

Pada tahun 2019 silam, petugas PPSU di Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, bahkan meninggal akibat jadi korban tabrak lari.

"Teman rekan kerja juga ada yang wafat. Makanya saya enggak takut menegur pengendara motor yang naik trotoar, karena saya benar. Trotoar kan untuk pejalan kaki," tegasnya.

Baca juga: Trotoar di Tulungagung Banyak yang Rusak, Sejak 2010 Tidak Ada Perbaikan

Kini Arief semakin yakin dengan tindakan menghalau pengendara motor yang menyerobot trotoar.

Apalagi ia juga sudah mendapatkan dukungan dari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

Bahkan pada Rabu (23/4/2025), Arief diundang untuk bertemu dengan Pramono di Balai Kota DKI Jakarta atas aksinya menghalau pengendara motor dari trotoar yang sempat viral pada tahun 2024 lalu.

Menurut Pramono, tindakan tegas Arief patut ditiru, dan sudah membantu membuat Jakarta menjadi lebih baik karena memastikan trotoar berfungsi sebagaimana seharusnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengatakan, petugas PPSU bukanlah pekerja rendahan, melainkan bagian penting dalam menjaga kebersihan dan kerapian kota.

"PPSU bukan pekerja rendah tapi mereka gajinya UMR, jadi bukan dilihat sebelah mata."

"Artinya, memang tugasnya merapikan kota, segala macam, nah itu juga bagian dari lapangan kerja yang kita ciptakan," kata Rano di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Jika berkaca pada UMR Jakarta tahun 2025, gaji PPSU mencapai Rp5.396.791, atau jika dibulatkan menjadi Rp5,4 juta.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved