Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gegara Lomba Baris Berbaris, Pemuda Karang Taruna Berujung Tawuran

Aksi tawuran tersebut sempat menjadi tontonan warga sekitar sebelum aparat kepolisian datang dan membubarkan keributan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok video warga
TAWURAN KARANG TARUNA - Video aksi tawuran antara dua kelompok pemuda Karang Taruna di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, viral di media sosial pada Selasa (12/8/2025). Peristiwa tersebut diduga dipicu saling ejek usai mengikuti lomba baris berbaris dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Indonesia. 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi tawuran antar pemuda Karang Taruna di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, meledak pada Selasa (12/8/2025).

Peristiwa tersebut terjadi usai kegiatan lomba baris berbaris dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Indonesia.

Video yang merekam kejadian tersebut viral di media sosial.

Baca juga: Geram Air Sumur Puluhan Tahun Tercemar TPA, Warga Coret Kantor Wali Kota Pakai Air Lindi

Dalam video berdurasi sekitar satu menit yang viral beredar, tampak dua kelompok pemuda terlibat saling ejek dan adu pukul di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Wale, Kecamatan Wolio.

Dari yang awalnya hanya adu mulut, kemudian malah berkembang menjadi aksi saling lempar dan kontak fisik.

Aksi tersebut sempat menjadi tontonan warga sekitar sebelum aparat kepolisian datang dan membubarkan keributan.

Kapolsek Wolio, Iptu Muhamad Rusdi, membenarkan kejadian tersebut.

Dia menjelaskan bahwa tawuran terjadi pada Senin (11/8/2025), tepat setelah lomba baris berbaris berakhir.

"Kemarin ada sedikit kesalahpahaman," kata Rusdi saat ditemui di kantornya, Selasa (12/8/2025).

"Adik-adik berbaris sudah di luar kegiatan, mereka di situ ada salah paham sehingga sedikit saling lempar-lemparan," imbuhnya.

"Sigap opsnal anggota langsung ke TKP dan alhamdulillah situasi kondusif," tutur Rusdi.

Menurut Rusdi, pemicu bentrokan tersebut diduga akibat saling ejek antar kelompok Karang Taruna peserta lomba baris berbaris.

"Pemicunya kemungkinan ada sedikit saling ejek antar barbaris," ujarnya.

Untuk mencegah kejadian serupa, pihak kepolisian akan meningkatkan pengamanan di titik akhir kegiatan lomba.

"Ke depan, kami akan tempatkan personel di titik-titik rawan untuk antisipasi," imbuh Rusdi, mengutip Kompas.com.

Video aksi tawuran antara dua kelompok pemuda karang taruna di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, viral di media sosial pada Selasa (12/8/2025). Peristiwa tersebut diduga dipicu saling ejek usai mengikuti lomba baris berbaris dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80.
Video aksi tawuran antara dua kelompok pemuda Karang Taruna di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, viral di media sosial pada Selasa (12/8/2025). Peristiwa tersebut diduga dipicu saling ejek usai mengikuti lomba baris berbaris dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80. (Dok video warga)

Sementara di Jawa Timur, lomba baris berbaris yang diikuti ibu-ibu justru heboh.

Jalan Ukel tepatnya di depan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak riuh, Minggu (10/8/2025).

Ratusan ibu-ibu dengan berbagai macam dandanan tumplek blek.

Nuansa merah putih lebih kental.

Beberapa di antaranya ada juga yang menggunakan kebaya maupun baju khas daerah.

Ratusan penonton lainnya tak mau kalah.

Mereka berjejer untuk menonton ibu-ibu di 50 RT pada Kelurahan Kertosari mengikuti lomba baris berbaris dalam rangka HUT RI ke-80.

Rute yang dilalui dengan total 3 kilometer.

Mulai dari depan STKIP Ponorogo ke selatan lanjut Jalan Pramuka ke timur sampai perempatan Jalan Barong ke utara. 

Kemudian ke barat Jalan Batoro Katong lalu Jalan Cinde Wilis ke selatan dan finish di Balai Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Baca juga: Siapa Cheryl Darmadi? Anak Konglomerat yang Jadi Buronan, Bersama Ayah Rugikan Negara Rp73,9 T

Terlihat ada ibu muda maupun ada yang telah berusia lanjut.

Mereka begitu semangat mengikuti lomba baris berbaris

Mulai start, 50 grup yang terdiri dari 350 peserta (masing-masing grup berjumlah 7 anggota) mencuri perhatian juri maupun penonton.

Saat start, mereka menunjukkan yel-yel yang telah dipersiapkan, juga di sepanjang jalan menunjukkan defile.

Seperti oleh grup dengan nomor urut 09 dari RT 04 RW 02, Perum Kertosari Indah.

"Siapa Kita? RT 04 RW 02 Kertosari Indah yes yes yes. Siji loro telu pesertane ayu-ayu (satu dua tiga pesertanya cantik-cantik). Papat limo enem jurine mesam mesem (empat, lima, enam jurinya tersenyum)," teriak mereka.

"Sepatu wes, celono wes, kaos wes, kocomoto joss (sepatu sudah, celana sudah, kaos sudah, kacamata joss). Enggak mau jalan, maunya digoyang, enggak mau jalan maunya digoyang," sambungnya mengundang tawa.

LOMBA BARIS - Peserta baris berbaris emak-emak kelompok nomor urut 09 dari RT 04 RW 02, Kelurahan Kertosari sedang unjuk kebolehan di depan dewan juri saat start di depan STKIP PGRI Ponorogo, Jalan Ukel, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Minggu (10/8/2025).
Peserta baris berbaris emak-emak kelompok nomor urut 09 dari RT 04 RW 02, Kelurahan Kertosari, sedang unjuk kebolehan di depan dewan juri saat start di depan STKIP PGRI Ponorogo, Jalan Ukel, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Minggu (10/8/2025). (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Pemimpin grup 09, Marini Sutomo mengatakan, telah menyiapkan diri berminggu-minggu.

Mulai dari awal yang belum seirama hingga bisa kompak.

"Sudah berminggu-minggu latihan. Kami menjaga stamina,  kekompakan, sportivitas hingga kesehatan semua dipersiapkan sematang mungkin," ungkap Marini.

Lurah Kertosari, Sudarmani menjelaskan, acaranya adalah lomba gerak jalan ibu-ibu se-Kelurahan Kertosari.

Ada 50 grup, sesuai dengan RT yang mengikuti lomba gerak jalan ini,

"Kami memilih lomba baris ibu-ibu itu, kalau ibu-ibu kan pasti heboh. Dan ternyata benar kan, mereka dandannya saja sudah heboh," urainya.

Dewan juri total ada tiga orang yang dipasang di sepanjang rute, dengan penilaian kekompakan, ketepatan waktu serta yel-yel.

"Insyallah nanti jalau sukses tahun depan lagi ya. Ini tadi dilihat lumayan seru," paparnya, ditemui di lokasi.

Salah satu penonton, Defarina mengatakan, sengaja bangun pagi karena ingin melihat lomba ibu-ibu.

Apalagi ibu-ibu di lingkungan RT-nya sudah heboh mempersiapkan diri.

"Ya pengin nonton saja, ibu-ibu di tempat saya setiap sore heboh latihan. Ternyata semua heboh tidak hanya RT saya saja," pungkas Defarina.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved