Pemberantasan Beras Oplosan
Harga Beras di Tulungagung Naik, Dampak Penertiban hingga Masuk Masa Tanam Kedua
Kepala Cabang Bulog Tulungagung, Yonas Haryadi Kurniawan, mengatakan, kenaikan harga beras bukan semata-mata dampak penertiban beras oplosan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Poin Penting:
- Harga beras di Tulungagung mulai naik.
- Kenaikan harga beras bukan hanya dampak penertiban beras oplosan, namun juga masuk masa tanam kedua.
- Masa tanam kedua akan panen di Bulan Agustus dan September 2025 mendatang.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Harga beras di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, merangkak naik di angka Rp 14.000 sampai Rp 14.500 per kilogram, Rabu (13/8/2025).
Beras menjadi salah satu komoditi yang memicu inflasi selain cabai.
Kenaikan ini diduga, satu di antaranya karena pemerintah sedang memerangi praktik curang beras oplosan.
Pabrik produsen beras ada yang menarik produk, sehingga pasokan beras di pasaran berkurang.
Kepala Cabang Bulog Tulungagung, Yonas Haryadi Kurniawan, mengatakan, kenaikan harga beras bukan semata-mata dampak penertiban beras oplosan.
“Bukan sekadar masalah pasokan dan distribusi. Tapi sekarang sudah masuk masa tanam kedua (MT2),” jelas Yonas, Rabu (13/8/2025).
Lanjutnya, MT2 atau sering disebut gadu akan panen di Bulan Agustus dan September 2025 mendatang.
Karena produksi panen gadu ini tidak sebanyak panen raya MT1, harganya relatif lebih mahal.
Sebelumnya Bulog telah menyalurkan beras Bantuan Pangan bulan Juni dan Juli 2025 ke keluarga miskin.
Sedangkan untuk menjaga harga beras tetap terjangkau, Bulog masif menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Baca juga: Terdampak Isu Beras Oplosan, Pasokan di Pedagang Pasar Pon Kota Blitar Berkurang, Penjualan Turun
Beras program pemerintah ini dipatok dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.500 per kilogram.
Bulog juga dibantu Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Kodim 0807/Tulungagung, serta Polres Tulungagung untuk penyaluran beras SPHP.
“Instansi-instansi itu pasti jualnya di bawah HET. Tujuannya untuk mengintervensi kenaikan harga beras ini,” tegas Yonas.
Pemberantasan Beras Oplosan
Tulungagung
Bulog
Yonas Haryadi Kurniawan
beras oplosan
TribunJatim.com
berita Tulungagung terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Tips dari Dinas Pertanian Trenggalek Agar Terhindar dari Beras Oplosan, Beli Beras Lokal |
![]() |
---|
Disperindag Kabupaten Magetan Pastikan Tak Ada Beras Oplosan, Rutin Gelar Sidak dan Gelar GPM |
![]() |
---|
Berbanding Terbalik, Penggilingan Padi di Kabupaten Magetan Meningkat di Tengah Isu Beras Oplosan |
![]() |
---|
Perang Beras Oplosan Bikin Harga Naik di Ponorogo, Disperdagkum Lakukan Beberapa Langkah |
![]() |
---|
Isu Beras Oplosan di Madiun Picu Penurunan Omzet Pedagang: Stigma Negatif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.