Pemberantasan Beras Oplosan
Isu Beras Oplosan Bikin Warga Trenggalek Curiga, Penggilingan Padi: Penjualan Beras Premium Turun
Isu beras oplosan turut memberikan dampak pada penjualan beras di Kabupaten Trenggalek.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Sudarma Adi
Poin Penting:
- Dampak Isu Beras Oplosan: Penjualan beras premium di Trenggalek menurun karena masyarakat khawatir akan beras oplosan.
 - Harga Gabah Naik: Harga GKG di tingkat petani naik menjadi Rp7.500-Rp8.000/kg.
 - Tantangan Penggilingan Padi: Pemilik penggilingan harus menghasilkan beras berkualitas tinggi untuk mendapat keuntungan, di tengah harga gabah yang mahal dan permintaan beras bagus yang menurun.
 
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Isu beras oplosan turut memberikan dampak pada penjualan beras di Kabupaten Trenggalek.
Penjualan beras menjadi lebih sulit karena masyarakat khawatir adanya beras oplosan yang beredar di pasaran.
Salah satu pemilik penggilingan padi di Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Brian Andre mendapatkan sejumlah keluhan dari toko-toko langganannya bahwa banyak konsumen yang justru curiga ketika beras yang dijual mempunyai kualitas bulir yang bagus dan utuh.
"Masyarakat berpikirnya dipukul rata, beras yang bagus berarti beras oplosan. Jadi (penjualannya) agak menurun, masyarakat justru lebih memilih yang beras-beras biasa," ucap Brian, Rabu (13/8/2025).
Baca juga: Antusias Warga Trenggalek Serbu Gerakan Pangan Murah dari Polres Trenggalek
Di sisi lain, Brian berupaya agar gabah yang digiling bisa menjadi beras yang bagus dan utuh sehingga harga jualnya pun bisa tinggi.
Hal tersebut untuk meningkatkan margin laba Brian mengingat saat ini harga gabah kering giling (GKG) sangat tinggi, jika beras yang dihasilkan dari penggilingan broken atau banyak yang patah maka nilai jualnya rendah dan berpotensi merugi.
"Saya belinya langsung dari petani-petani yang datang ke rumah, jual gabah satu karung, dua karung tetap kita terima. Saat ini harganya cukup tinggi, mulai dari Rp 7.500 hingga Rp 8.000 perkilogram," kata Brian.
Harga tersebut cenderung tinggi karena sebelumnya harga GKG berada di kisaran Rp 6.500 hingga paling tinggi Rp 7.000.
Peningkatan tersebut terjadi saat pemerintah menetapkan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) gabah di tingkat petani adalah Rp 6.500 perkilogram.
Baca juga: Pemkab Berupaya Salurkan Lulusan SMK Kerja di Jepang, Gaji 10 Kali UMK Trenggalek Jadi Daya Tarik
Karena harganya yang relatif tinggi, Brian menghindari untuk menyimpan stok gabah ataupun beras terlalu lama.
Ia akan menyesuaikan jumlah penggilingan sesuai dengan permintaan beras dari toko langganannya dan gabah yang masuk dari petani.
"Kalau ramai sehari bisa 1 ton, tapi kalau sepi ya 50 kuintal, tergantung permintaannya seperti apa," pungkasnya.
Pemberantasan Beras Oplosan
beras oplosan
penjualan beras
penggilingan padi
harga gabah kering
beras premium
Trenggalek
TribunJatim.com
berita eksklusif Tribun Jatim
| Tips dari Dinas Pertanian Trenggalek Agar Terhindar dari Beras Oplosan, Beli Beras Lokal | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Disperindag Kabupaten Magetan Pastikan Tak Ada Beras Oplosan, Rutin Gelar Sidak dan Gelar GPM | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Berbanding Terbalik, Penggilingan Padi di Kabupaten Magetan Meningkat di Tengah Isu Beras Oplosan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Perang Beras Oplosan Bikin Harga Naik di Ponorogo, Disperdagkum Lakukan Beberapa Langkah | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Isu Beras Oplosan di Madiun Picu Penurunan Omzet Pedagang: Stigma Negatif | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
			:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Kepala-Dinas-Koperasi-Usaha-Mikro-dan-Perdagangan-Diskomidag-Kabupaten-Trenggalek.jpg)
                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.