Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Maling Teror Mahasiswa KKN

Tangis Warga Iringi Kepulangan Mahasiswa KKN yang Ditarik Kampus usai Diteror Maling

Total sebanyak 1.307 mahasiswa yang ditarik oleh Universitas Jember (Unej). Mahasiswa itu ditarik sebelum waktunya oleh pihak kampus.

Editor: Torik Aqua
ISTIMEWA
TEROR MALING - Ilustrasi pencurian. Tangis warga setempat iringi kepulangan mahasiswa KKN Universitas Negeri Jember (Unej). Mereka ditarik Unej karena diteror maling motor. 

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Tangis warga ketika mengiringi kepulangan mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Total sebanyak 1.307 mahasiswa yang ditarik oleh Universitas Jember (Unej).

Mahasiswa itu ditarik sebelum waktunya oleh pihak kampus.

KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah program pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa sebagai bagian dari kurikulum perguruan tinggi.

Baca juga: Pencurian Motor Mahasiswa KKN di Lumajang, Bukti CCTV Jadi Petunjuk Penting

Melalui KKN, mahasiswa menerapkan ilmu dan keterampilan yang didapat di kampus untuk membantu memecahkan masalah di masyarakat.

Kegiatan KKN biasanya dilaksanakan di desa atau wilayah tertentu selama 1–2 bulan, mencakup pelatihan, pendampingan usaha, edukasi kesehatan, hingga pembangunan fasilitas umum.

Program ini bertujuan membentuk kepedulian sosial, kerja sama tim, dan pengalaman langsung bagi mahasiswa.

Hal tersebut akibat adanya dua sepeda motor milik mahasiswa kampus ini hilang di kantor Kepala Desa Tempeh Tengah Kecamatan Tempeh Lumajang, serta dua unit kendaraan mahasiswi KKN di Desa Alun-alun Kecamatan Ranuyoso. 

Ketua LP2M Universitas Jember Prof Yuli Witono mengatakan, para mahasiswa KKN yang ditarik sebelum waktunya, akan mendapatkan dispensasi dan kompensasi nilai.

"Karena situasi darurat, jadi kami telah siapkan instrumen penilaian sehingga anak-anak tidak perlu khawatir," ujarnya, Selasa (12/8/2025).

Menurutnya, hal tersebut karena mayoritas mahasiswa kampus ini yang KKN di Lumajang hampir menyelesaikan program kerja pengabdian di desa.

"Cuma tinggal evaluasi dan dokumentasi, penyusunan laporan dan assesment dan sosialisasi," kata Prof Yuli.

Namun bagi mahasiswa yang punya hubungan baik dengan pemerintah desa tempat KKN.

Kata dia, mereka tetap bisa menjalin hubungan dengan perangkat setempat.

Baca juga: Pencurian Motor Mahasiswa KKN di Lumajang, Bukti CCTV Jadi Petunjuk Penting

Baca juga: Dipicu Keluhan Petani, Mahasiswa KKN Universitas Jember Ciptakan Alat Tani Murah Meriah: Tempanom

"Asalkan desanya sudah kondusif dan aman. Karena penempatan KKN tersebut berhubungan dengan desa tempat mereka tinggal, pasti mereka punya hubungan baik," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved