Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Akhirnya Mbah Ramisih Dijemput Anaknya setelah Tinggal di Kandang Sapi, Tabiat Mantu Terkuak

Kisah Mbah Rasimih diviralkan oleh pemilik yayasan panti Jompo Griya Lansia Khusnul Khatimah, Arief Camra.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok @ariefcamra
NENEK TINGGAL DI KANDANG - Mbah Rasimih ditemukan pemilik yayasan panti Jompo Griya Lansia Khusnul Khatimah, Arief Camra tinggal di kandang sapi dan kambing milik warga di Desa Kebonharjo, Jatirogo, Tuban, Jawa Timur. Kini akhirnya dijemput anak. 

TRIBUNJATIM.COM - Kabar baik datang dari Mbah Ramisih, nenek di Tuban yang viral tinggal di kandang sapi.

Kisah Mbah Ramisih diviralkan oleh pemilik yayasan panti Jompo Griya Lansia Khusnul Khatimah, Arief Camra.

Ramisih ditemukan tinggal di kandang sapi dan kambing milik warga di Desa Kebonharjo, Jatirogo, Tuban, Jawa Timur.

Yang membuat miris, Ramisih rupanya dalam kondisi kena stroke.

Ramisih tinggal seorang diri di kandang sapi padahal anak-anaknya sukses.

Di antaranya ada yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Video yang dibagikan Arief Camra pun viral di media sosial hingga kini anak-anaknya Ramisih akhirnya muncul.

Tanpa pikir panjang, anak-anak ibu Ramisih segera menjemput ibunya yang tinggal di kandang sapi.

Mengetahui hal tersebut, Arief sangat bersyukur.

Pun dengan netizen yang senang karena anak-anaknya ibu Ramisih akhirnya tersadarkan.

Baca juga: Tangis Ramisih Tinggal di Kandang Sapi Padahal Anaknya PNS, Setia Menunggu Dijemput: Rindu

"Alhamdulillah happy ending. Mbah Ramisih dijemput anaknya, tidak tidur di kandang sapi lagi. Terima kasih semua. Semoga ada hikmah dengan kejadian ini," ujar Arief Camra, seperti dilansir dari TribunBogor.

"Tetangga warga tengger diamati kedaan mbah Ramisih setelah dijemput anak & menantunya.. semoga diberi perlakuan baik, sehat seger kewarasan," kata netizen.

"Nunggu viral dulu baru di jemput,"

"Untuk kalian anak & mantu nya bu ramisih , semoga dengan merawat ibu & hidup serumah dengan beliau akan membawa rejeki yang melimpah di keluarga kalian,"

Sebelumnya, Arief Camra membagikan momen saat ia menemui ibu Ramisih yang tinggal di kandang sapi.

Arief begitu miris melihat kondisi Ramisih yang terjebak di kubangan bau tak sedap hewan ternak.

"Kamis 7 Agustus 2025, survey lansia terlantar lokasi di Desa Kebonharjo, Jatirogo, Tuban. Tidur di kandang sapi dan kambing an Mbah Ramisih, beliau sendirian, sepi dan gelap," imbuh Arief Camra pada Minggu (10/8/2025).

Baca juga: Ditelantarkan Anaknya yang PNS, Ramisih Nangis Tinggal di Kandang Sapi

Kedatangan Arief ke gubuknya itu sontak membuat Ramisih terkejut.

Ramisih langsung bangkit dari kasurnya saat didatangi Arief Camra dan tim.

Diakui Arief, kedatangannya itu karena dapat laporan dari pak kepala desa setempat.

Penasaran dengan kisah hidup Ramisih, Arief pun mencecarnya dengan pertanyaan.

"Kok (anak-anak) enggak tinggal sama ibu?" tanya Arief Camra.

"Enggak apa-apa," ujar ibu Ramisih dalam bahasa Jawa.

"Kok tinggal di kandang. Ini kan campur sapi, campur kambing," pungkas Arief.


Tak menjelaskan alasannya ditelantarkan anak, Ramisih menangis.

Terlebih diakui Ramisih, dua anak laki-lakinya itu kini sudah jadi sosok sukses.

Rupanya salah satu dari dua anaknya Ramisih berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Niat dijemput Arief Camra untuk dibawa ke Griya Lansia tampaknya gagal terwujud.

Sebab Ibu Ramisih tidak mau dibawa ke panti jompo.

Diungkap ibu Ramisih, ia masih menunggu kedatangan dua anak laki-lakinya untuk menjemputnya.

Mendengar keputusan bulat ibu Ramisih, Arief tak bisa memaksanya.

"Penjemputan malam ini cancel, karena beliau tidak bersedia untuk kami rawat di Griya Lansia, masih merindukan kedatangan anaknya, merindukan kasih sayang anaknya. Sudah kita rayu sedemikian rupa tetap beliau tidak bersedia," kata Arief Camra.

Namun, Arief berharap agar dua anaknya ibu Ramisih bisa melihat postingannya ini.

Baca juga: Sosok Mbah Nortaji Nangis Dijemput di Panti Jompo, Maafkan Anak yang Dulu Buang Dirinya: Sayang Saya

Ibu Ramisih lantas mengungkap nama anak-anaknya itu.

"Harapannya postingan saya ini bisa dilihat anaknya. Anaknya ini ada dua namanya siapa?" tanya Arief Camra.

"Yuli Susanto, Agus Saputra," jawab ibu Ramisih.

"Jadi Mas Yuli Susanto dan Agus Saputra, tolong ibunya dikondisikan dengan baik," pungkas Arief.

Lebih lanjut kata Arief, sebenarnya pak kepala desa setempat lah yang iba dengan nasib ibu Ramisih.

"Saya pak Kasun, pak Lurah sudah merayu beliau. Karena beliau masih berharap kasih sayang dua anaknya. Yang satu jadi PNS, yang satunya jadi satpam ya bu ya?" ungkap Arief Camra.

"Iya," respon Ibu Ramisih.

Tak hanya mengungkap profesi anak-anaknya, ibu Ramisih juga menceritakan perangai sang putra yang menelantarkannya.

Diduga anak-anak ibu Ramisih ogah merawat ibunya karena dilarang oleh istri-istrinya.

"Kasih sayang ibu begitu luas. Beliau ditelantarkan anak, tapi mengaku masih sayang dengan dua anaknya. Menurut beliau, dua anak lelakinya itu takut dengan istrinya masing-masing," ucap Arief Camra.

Kisah Lain

Dalam kisah lain, seorang nenek bernama Mbah Nortaji (76) viral di media sosial karena dianiaya dan diusir oleh anaknya sendiri. 

Sempat beredar rekaman video yang menunjukkan Mbah Nortaji dianiaya, diduga pelakunya adalah sang anak bungsu, Musrika.

Dalam video tersebut juga ditampilkan seorang perempuan mendorong ibunya yang sudah tua hingga jatuh tanpa mengenakan pakaian.

Beruntung, kemarahan anaknya tersebut sampai dilerai tetangganya.

Tak hanya menganiaya Mbah Nortaji, Musrika pun mengusir dan menolak merawat ibunya lagi.

Bahkan Musrika enggan bertemu dan tidak ingin mendengar kabar ibunya lagi, sekalipun sudah meninggal dunia.

Pernyataan itu disampaikan Musrika saat petugas dari Griya Lansia Malang hendak membawa ibunya ke panti untuk perawatan.

Baca juga: Mbah Nikmah Diselamatkan Pemilik Panti Jompo setelah 4 Tahun Telantar di Jalan, Tubuh Sangat Kotor

Kini, Mbah Nortaji akhirnya dijemput kembali oleh tiga anaknya, termasuk Musrika. 

Mereka datang ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Desa/Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Kamis (31/7/2025).

Pertemuan Nortaji dengan tiga anaknya seketika meledak menjadi tangis haru.

Kedatangan tiga anak  Nortaji itu didampingi Kanit PPA Polres Probolinggo, Aiptu Agung Dewantara; Kasi Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanty; dan perwakilan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo.

Setelah bertemu Nortaji, ketiganya langsung memeluknya dan meminta maaf.

Termasuk Musrika, anak bungsu Nortaji yang diduga menjadi pelaku dalam video yang viral sebelumnya.

Tangis haru pun pecah dari ketiga anaknya sambil meluapkan rasa rindu dan penyesalan yang kemudian disepakati untuk membawa pulang sang ibu dan berjanji merawat bersama.

"Kami sudah sepakat untuk sama-sama merawat ibu (Nortaji), makanya kami langsung datang ke Griya Lansia. Adik saya yang nomor dua yang sebelumnya merantau ke Bali dan adik saya yang ketiga (Musrika) ikut semua," kata anak sulung Nortaji, Muhammad, Kamis (31/7/2025).

"Kami sudah sepakat untuk merawat ibu bersama-sama dan Alhamdulillah permasalahan kemarin yang viral itu sudah selesai setelah difasilitasi Polres Probolinggo. Makanya hari ini kami datang menjemput ibu," imbuh Muhammad.

Sementara Nortaji yang sebelumnya sempat viral usai diduga dianiaya dan diusir oleh anak kandungnya juga langsung menangis setelah bertemu dengan tiga anak termasuk menantunya dan langsung mengajak pulang ke rumahnya.

"Sayang sarah kuleh, terro plemanah ka compok, terro akompolah pole. Toreh pleman pon nak (Sayang banget saya, pengen pulang ke rumah, pengen kumpul lagi. Ayo cepat pulang nak)," ujar  Nortaji dalam bahasa Madura.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved