Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

HUT Ke 80 RI

Sosok Santoso Ketua RT yang Buat Gapura Megah dari Sampah, Anggaran Tak Sampai Rp 500 Ribu

Gapura megah terlihat di sebuah gang kecil di lingkungan RT 02 RW 06, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN BANYUMAS/ FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
GAPURA UNIK - Ketua RT Santoso di depan gapura Garuda Emas di Kelurahan Slerok, Tegal, Minggu (3/8/2025), yang dibuat untuk merayakan HUT RI ke-80. Gapura ini 'diarsiteki' oleh Santoso yang juga perajin interior, dengan cara memanfaatkan limbah rumah tangga seperti styrofoam. 

"Kami berharap gapura ini akan mengedukasi masyarakat."

"Sebenarnya banyak material yang tidak terpakai tetapi bisa dimanfaatkan atau memiliki nilai ekonomi," jelas Santoso.

Seorang warga lainnya, Samsuri, mengatakan bahwa gapura ini sangat bagus.

Ia menyebut gapura ini benar-benar berhasil mencuri perhatian setiap orang yang melintas.

"Ini kan cuma satu tahun sekali. Untuk memeriahkan kemerdekaan memang harus dibuat gapura yang bagus-bagus," katanya.

Gapura Unik Lainnya

Saat berkunjung ke area makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi, kita akan di sambut dengan gapura-gapura yang masih kokoh berdiri.

Gapura-gapura ini diyakini sebagai salah satu peninggalan Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi yang hingga kini masih terjaga dan dipertahankan.

Di area makam, terdapat tiga gapura yang masih berdiri. 

Dari ke tiga gapura tersebut ada satu gapura yang memiliki keunikan tersendiri, karena daun pintu gapura terbuat dari kayu bekas perahu.

Gapura unik tersebut berada di sisi selatan makam. Jika kita amati, gapura tersebut terbuat dari batu dan memiliki warna putih. 

Sedangkan daun pintu terbuat dari kayu yang di cat berwarna hijau.

Baca juga: Heboh Gapura Naga Giri di Gresik Ambrol, Puing-Puing Berceceran di Jalan, Dinas LH Beber Penyebabnya

Pada bagian atas kusen pintu gapura, terdapat ukiran aksara Jawa bertuliskan “Jung bedah kinaryo lawang” yang memiliki arti “Perahu pecah dibuat pintu”.

Menurut Ketua Yayasan Makam Maulana Ibrahim Asmoroqondi, Sukardi, tulisan tersebut memiliki arti jika pintu dari gapura ke tiga di area makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi terbuat dari bekas kayu perahu.

“Dari tulisannya terbuat dari bekas perahu,” ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved