Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Curhat Sopir Ambulans di Jember 7 Bulan Belum Gajian, Demi Hidupi Keluarga Rela Kerja Serabutan

Leo Arta Pranata, Sopir Ambulan Desa/Kecamatan Arjasa, Jember Jawa Timur tetap bertahan melakoni pekerjaannya, meskipun tidak gajian.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
BELUM GAJIAN: Leo Arta Pranata saat ditemui di rumah adiknya di Perumahan Kawasan Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang Jember, Jawa Timur, Jumat (15/8/2025) Sopir ambulan Desa Arjasa Jember ini rela kerja serabutan demi hidupi keluarga 

Lebih lanjut, Leo mengaku sempat nunggak membayar cicilan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) selama tiga bulan. Sebab selama itu hal tersebut dibayar setiap kali habis gajian.

"Cicilan rumah itu per bulannya harus bayar Rp 750 ribu. sampai saya dihubungi terus oleh pihak bank," kata Leo.

Leo menuturkan gaji pokoknya sebetulnya Rp 1.750.000 setiap bulan dari Dinas Kesehatan Jember. Namun sejak tahun ini uang tersebut tidak pernah dicairkan di rekeningnya.

"Kami hanya dapat uang jasa pelayanan (japel) dari Puskesmas yang setiap bulan tidak menentu. Kadang Rp 200 ribu, kadang Rp 300 ribu terakhir saya dapat japel Rp 500 ribu," ujarnya.

Baca juga: Antarkan Jenazah ke Malang, Mobil Ambulans Terguling di Lumajang

Dia mengaku memilih bertahan menjadi sopir ambulans desa hingga kini, sebab belum ada penarikan mobil dari Dinas Kesehatan Jember.

"Teman-teman masih berfikir ada keterlambatan penandatangan kontrak seperti tahun sebelumnya. Jadi ketika tidak ada penarikan ambulan, kami merasa masih dipekerjakan," imbuhnya.

Selain itu, dia juga menunggu adanya regulasi baru dari pemerintah, yang bisa menjadi dasar hukum mencairkan gaji puluhan sopir ambulan desa ini.

"Kami juga sudah berusaha komunikasi dengan pihak dinas, masih menunggu regulasi baru. Namun sampai Juni 2025 tidak ada kabar, hingga kami bersurat ke Bupati dan DPRD," ulas Leo.

Ia juga tidak mau mengundurkan dari sebagai sopir ambulan desa, sebab pekerjaan ini adalah panggilan hati untuk melayani masyarakat.

"Kami sudah dikenal masyarakat sebagai sopir ambulan. Sementara pemerintah tidak boleh merekrut karyawan baru, kalau kami mundur, ketika masyarakat butuh, dan kami tidak bisa kan kasihan masyarakat," tuturnya.

Sebatas informasi, Leo sudah bekerja sebagai sopir ambulan desa di bawah kendali Puskesmas Arjasa Jember sejak 2022 hingga sekarang.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved