Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dokter Ingatkan Masyarakat Jatim Lakukan Pap Smear untuk Cegah Kanker Serviks

Pap smear memungkinkan tindakan medis yang cepat dan tepat, meningkatkan peluang penyembuhan dan menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/Tim Patologi Anatomik FK Unair
MATERI - dr Nila Kurniasari memaparkan materi deteksi dini keganasan kanker leher rahim atau kanker serviks dan pentingnya pap smear pada masyarakat di Puskesmas Ngariboyo, Magetan, Jawa Timur, pada 26 Juli 2025. dr Alphania menyebut ada sebanyak 95 ibu dan kader di wilayah Puskesmas Ngariboyo dan sekitar 70 ibu yang menjalani pemeriksaan pap smear. 

Poin Penting:

  • Pap smear merupakan metode skrining sederhana namun efektif untuk mendeteksi adanya perubahan sel-sel pada leher rahim (serviks) yang dapat berpotensi menjadi kanker.
  • Kanker serviks dapat dicegah dan ditangani sejak dini apabila terdeteksi melalui pemeriksaan rutin.
  • dr Nila Kurniasari menyebut pemeriksaan pap smear rutin setiap tahun sangat dianjurkan, terutama bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat kanker, pada perempuan, terutama di negara berkembang.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), setiap tahun diperkirakan lebih dari 300.000 perempuan meninggal akibat kanker serviks di seluruh dunia, dengan lebih dari 85 persen kasus kematian terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.

“Kanker serviks dapat dicegah dan ditangani sejak dini apabila terdeteksi melalui pemeriksaan rutin seperti pap smear," ujar Ketua Pengabdian Masyarakat Departemen Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya, dr Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp. D.H.B.(K), Jumat (15/8/2025).

Ia menjelaskan, pap smear merupakan metode skrining sederhana namun efektif untuk mendeteksi adanya perubahan sel-sel pada leher rahim (serviks) yang dapat berpotensi menjadi kanker dalam 10-15 tahun kemudian. 

Pemeriksaan secara rutin setiap tahun disebut sangat penting sebagai upaya pencegahan kanker serviks.

Pemeriksaan ini memungkinkan tindakan medis yang cepat dan tepat, sehingga meningkatkan peluang penyembuhan dan menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.

“Pap smear juga membantu mengidentifikasi infeksi atau kondisi lain pada serviks yang mungkin memerlukan penanganan lebih lanjut,” ujar dr Alphania Rahniayu.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks, pihaknya menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan pap smear gratis di Puskesmas Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada 26 Juli 2025 lalu.

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dari Tim Patologi Anatomik FK Unair yakni dokter spesialis patologi anatomi dan PPDS patologi anatomik dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Anatomik (PDS PA) Cabang Surabaya dan tenaga kesehatan puskesmas Ngariboyo. 

Baca juga: Sosok Mpok Alpa dan Perjalanan Kariernya, Komedian Indonesia Meninggal di Usia 38 karena Kanker

“Dengan penyuluhan dan pemeriksaan pap smear tersebut, kami mendorong para perempuan peduli terhadap kesehatan reproduksi mereka,” ungkapnya.

dr Alphania menyebut ada sebanyak 95 ibu dan kader di wilayah Puskesmas Ngariboyo dan sekitar 70 ibu yang menjalani pemeriksaan pap smear.

“Hasil pemeriksaan akan dianalisis oleh tim Patologi Anatomik FK Unair dan selanjutnya dikomunikasikan kepada peserta melalui Puskesmas Ngariboyo,” sebutnya.

Sementara itu, dr Nila Kurniasari menyebut pemeriksaan pap smear rutin setiap tahun sangat dianjurkan, terutama bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual.

Kesadaran akan pemeriksaan ini diharapkan dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan langkah preventif bagi para perempuan terhadap penyakit mematikan.

Menurut data yang disampaikan, di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara dalam hal jumlah kasus dan kematian.

Tingginya angka kematian ini sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan diagnosis, di mana penderita baru mengetahui kondisi mereka setelah kanker berada pada stadium lanjut.

“Karenanya penting untuk melakukan deteksi dini rutin melalui pemeriksaan pap smear. Karena semakin cepat terdeteksi, peluang kesembuhan pasien juga semakin besar,“ jelas dr Nila Kurniasari.

dr Etty Hary Kusumastuti, dr., Sp.P.A., Subsp. S.P. (K), sebagai perwakilan dari PDS PA, menyampaikan bahwa PDS PA mendukung penuh kegiatan-kegiatan seperti ini. 

Pihaknya percaya bahwa edukasi dan pemeriksaan langsung di lapangan adalah langkah nyata untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks di Indonesia. 

Kegiatan ini turut disambut oleh Kepala Puskesmas Ngariboyo, dr Siti Mifuroh.

Dengan adanya penyuluhan dan pemeriksaan gratis, sekaligus menjadi bagian untuk menjembatani ilmu dan pelayanan pada masyarakat, terutama dalam hal edukasi dan deteksi dini penyakit berisiko tinggi seperti kanker serviks.

“Kegiatan ini menjadi contoh kolaborasi akademik dan pelayanan yang patut diapresiasi,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved