Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kakek 60 Tahun Halusinasi Parah setelah Ikut Saran Diet ChatGPT, Tuduh Tetangga Meracuninya

Seorang kakek 60 tahun halusinasi parah setelah ikuti saran diet dari ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/Galuh Putri Riyanto
EFEK DIET - Foto ilustrasi terkait berita kakek berusia 60 tahun menderita kondisi langka usai menerima saran diet dari chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI), ChatGPT. Hal tersebut dilaporkan dalam sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada 5 Agustus 2025. 

Itu setelah pria berusia 40 tahun ini mengalami keluarnya cairan dan benjolan kuning yang muncul di telapak tangan, telapak kaki, dan sikunya.

 Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ahli jantung yang menanganinya mendiagnosis kondisi ini sebagai xanthelasma, yaitu endapan kolesterol kekuningan di bawah kulit yang sering dikaitkan dengan kadar lemak tinggi dalam darah. 

Kondisi ini bisa menjadi tanda peringatan adanya gangguan metabolisme yang lebih serius, seperti hiperlipidemia atau bahkan penyakit jantung.

 Menurut laporan New York Post yang mengacu pada penelitian di JAMA Cardiology, 22 Januari, pria tersebut mengalami kondisi ini setelah menjalani diet karnivora selama delapan bulan secara ekstrem, melansir dari TribunTrends.

Diet karnivora sendiri adalah pola makan yang hanya mengandalkan produk hewani, seperti daging, ikan, telur, dan produk susu, tanpa sayuran, buah, atau sumber karbohidrat lainnya.

Baca juga: Menu Diet Ala Cristiano Ronaldo, Bintang Sepak Bola yang Masih Bugar Meski sudah Usia 40 Tahun

Pendukung diet ini percaya bahwa menghindari karbohidrat dan serat dapat meningkatkan kesehatan metabolisme, mengurangi peradangan, dan membantu menurunkan berat badan.

Namun, dalam kasus ini, pria tersebut menerapkan diet karnivora dengan pola makan yang jauh dari seimbang.

Ia mengonsumsi makanan dalam jumlah besar setiap hari, termasuk menghabiskan seluruh batang mentega, hingga 4 kg keju, dan roti hamburger.

Meskipun berat badannya turun drastis, ia mengalami efek samping yang mengkhawatirkan.

Yang mengejutkan, meskipun nodul kuning mulai muncul, ia tetap merasa bahwa kesehatannya membaik.

Bahkan, ia mengklaim mengalami peningkatan energi dan fungsi kognitif yang signifikan.

Hal ini menunjukkan bagaimana beberapa individu mungkin tidak langsung menyadari dampak negatif dari pola makan ekstrem terhadap tubuh mereka.

Saat akhirnya diperiksa oleh dokter, hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa kadar kolesterol pria ini melonjak drastis hingga lebih dari 1.000 mg/dL angka yang sangat jauh di atas batas aman.

Sebagai perbandingan, kadar kolesterol total yang dianggap normal berada di bawah 200 mg/dL, sementara 240 mg/dL saja sudah dikategorikan tinggi oleh para ahli kesehatan.

Lonjakan kolesterol yang sangat tinggi ini tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, tetapi juga bisa menyebabkan komplikasi lain seperti pankreatitis akut, suatu kondisi peradangan pankreas yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved