Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Balasan Gubernur Dedi Mulyadi usai Dikritik Warga Tak Puas Soal Lapangan Kerja: Jangan Pilih-pilih

Dedi Mulyadi menyatakan sejumlah proyek infrastruktur dan kawasan industri di Jawa Barat diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Editor: Torik Aqua
Kompas.com/Faqih Rohman Syafei
JANGAN PILIH-PILIH - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (19/7/2025). Balasan Dedi Mulyadi usai dikritik warga yang tak puas soal lapangan kerja, minta warga tak pilih-pilih. 

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan sejumlah persoalan yang dinilai mendesak untuk segera diselesaikan Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan.

Sebanyak 44,8 persen responden menilai lapangan pekerjaan sebagai masalah paling mendesak di Jabar.

Berikutnya, ada perbaikan jalan (30,8 persen), ekonomi, dan harga bahan pokok (27,9 persen), serta pemerataan dan bantuan pendidikan, termasuk zonasi sekolah (21,2 persen).

Kemudian, 18,2 persen responden menyoroti persoalan sampah dan pengelolaannya sebagai masalah mendesak yang perlu segera diatas.

Di susul keamanan dan kriminalitas, termasuk geng motor (12,1 persen), serta pelayanan dan fasilitas kesehatan (13 persen).

Adapun masalah lain yang dinilai mendesak adalah penggulangan bencana banjir (4,9 persen), pelayanan masyarakat (4,6 persen), pengentasan kemiskinan dan transportasi (masing-masing 3,8 persen), serta pemberantasan korupsi dan ketersediaan air bersih (masing-masing 3,1 persen).

Tidak puas soal lapangan kerja

Peneliti Litbang Kompas.com, Rangga Eka Sakti, mengatakan masyarakat merasa belum puas terhadap kinerja Pemprov Jabar dalam menanggapi persoalan paling mendesak, yaitu lapangan pekerjaan.

67,2 persen responden tidak puas dengan kinerja Dedi Mulyadi - Erwan dalam mengatasi masalah lapangan kerja dan pengangguran. Hanya 31,4 persen yang menyataka puas.

“Soal lapangan kerja paling kentara. Masyarakat merasa lapangan kerja sangat sempit dan berharap segera diselesaikan. Tingkat kepuasan sangat rendah,” ujar Rangga saat diwawancarai via Zoom, Jumat (15/8/2025), dikutip dari Kompas.com.

Kemudian, 60,4 persen responden juga tidak puas dengan kinerja Pemprov Jabar dalam menyelsaikan persoalan kemiskinan.

Di sisi lain, kepuasan publik relatif tinggi pada beberapa aspek lain.

Sebanyak 66,1 persen responden puas dengan ketersediaan pelayanan publik, 65,7 persen puas dengan kecepatan pelayanan publik, dan 66 persen puas terhadap pengembangan pariwisata serta infrastruktur penunjangnya.

Metode Penelitian

Sebagai informasi, metode penelitian survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas dari tanggal 1-5 Juli 2025.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved