Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Perampokan di Nganjuk

Korban Perampokan di Kecamatan Ngronggot Nganjuk Meninggal Dunia usai 4 Hari Dirawat di RSUD Jombang

Enik Mulya Ningsih (55) korban perampokan di Nganjuk menghembuskan nafas terakhirnya usai dianiaya pelaku

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Samsul Arifin
Kolase Tribun Jatim
MENINGGAL DUNIA - Enik Mulya Ningsih (55) korban perampokan di Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk meninggal dunia. Enik dianiaya oleh pelaku perampokan dan menggasak uang Rp150 juta pada Jumat, (15/8/2025). 

Poin Penting

  • Enik Mulya Ningsih (55) korban perampokan di Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk meninggal dunia 
  • Enik dianiaya oleh pelaku perampokan dan menggasak uang Rp150 juta
  • Enik dirawat intensif di RSUD Kabupaten Jombang

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma 

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK -  Enik Mulya Ningsih (55) korban perampokan di Nganjuk menghembuskan nafas terakhirnya

Enik meninggal dunia pada Selasa (19/8/2025) Pukul 10.00 WIB. 

Setelah sempat dirawat intensif di rumah sakit selama empat hari. 

Suasana duka pun menyelimuti kediaman mendiang di Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur Rabu (20/8/2025). 

Beberapa kerabat korban tampak hilir-mudik ke rumah korban. 

Baca juga: Suami Panik Lihat Istri Terluka Tak Sadarkan Diri Sepulang Memijat, Uang Rp150 juta Lenyap Dirampok

Kedatangan mereka disambut suami Enik, Jumaji (59) serta keluarga besar. 

Mereka kemudian berkumpul di ruang tamu dan menggelar doa bersama. 

Jumaji mengatakan, istrinya mengalami luka parah di bagian kepala dan wajah. 

Diduga, pelaku perampokan menganiaya Enik saat melancarkan aksinya. 

"Tak lama pasca kejadian Jumat (15/8/2025) malam, saya membawa istri ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Kertosono agar mendapat penanganan medis," katanya kepada Tribun Jatim Network. 

Jumaji melanjutkan, sang istri langsung mendapat perawatan di ruang UGD RSD Kertosono.

Keesokan harinya, Sabtu (16/8/2025) pukul 15.00 WIB, tim medis memutuskan merujuk Ernik. 

"Istri saya dirujuk ke RSUD Kabupaten Jombang," Ungkapnya. 

Baca juga: Kejari Nganjuk Periksa 17 Saksi dalam Kasus Dugaan Korupsi Chromebook

Anak ke dua korban, Mira Aji Pangestu (22) menambahkan waktu demi waktu, sang ibu bertarung melawan rasa sakit yang diderita di RSUD Kabupaten Jombang. 

"Ibu sudah dipanggil Sang Khalik. Jenazah ibu dikebumikan di tempat pemakaman umum setempat pukul 16.00 WIB, kemarin," ungkapnya. 

Dugaan kasus perampokan ini diperkirakan Jumaji terjadi pukul 19.00 WIB, Jumat (15/8/2025). 

Baca juga: BREAKING NEWS : Perampokan Sadis di Pasuruan, Lansia Tewas Dihabisi, Pelaku Bawa Kabur Mobil 

Kala itu, Ernik sedang berada di dalam rumah sendirian. 

Jumaji kebetulan ada pesanan memijat tetangga desa. Dia berangkat pukul 18.00 WIB. Pintu rumah dia tutup tanpa dikunci. Sebagai informasi, pekerjaan sehari-hari Jumaji memang sebagai tukang pijat. 

Sementara, anak bungsunya, kerja sif malam di kedai kuliner kawasan Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Dua anak lainnya merantau. 

Pukul 20.00 WIB, ia tuntas memijat dan bergegas kembali ke rumah. 

Baca juga: Ungkap Kasus Dugaan Perampokan yang Menewaskan Nenek Sunah di Malang, Polisi Amankan Rekaman 5 CCTV

Setibanya di halaman rumah, Jumaji melihat pintu rumah sudah dalam posisi terbuka lebar.

Awalnya tak ada kecurigaan di benak Jumaji.  Ia lantas meneruskan langkah kaki masuk ke rumah.

Selanjutnya, ia langsung berjalan mengarah ke kamar. 

Di situ, Jumaji terkejut mendapati istri tidur telungkup di lantai sembari mengluarkan suara mendengkur cukup keras. Kepalanya tertutup kain. 

Ia pun berusaha membangunkan dan memintanya tidur di kasur. 

Namun, sang istri tak merespons tatkala Jumaji membangunkannya.

Jumaji kemudian menyibak kain yang menutup kepala istri. 

Ternyata kepala belakang Enik terluka. Termasuk pipi kiri. Area dahi dan kelopak matanya bengkak. Ada darah juga mengucur. 

Jumaji dirundung panik. Dia sontak berteriak meminta tolong warga. Mendengar teriakan Jumaji, sejumlah warga keluar rumah. 

Mereka mendatangi rumah Jumaji memastikan apa yang terjadi. 

Bersamaan, Jumaji mengecek barang-barang di rumah. Tas milik istri yang biasa diletakkan di samping kasur raib. Tas itu berisi uang Rp 150 juta. 

Kasus dugaan perampokan ini sudah dilaporkan ke Polres Nganjuk. 

Tim Satreskrim Polres Nganjuk rampung menggelar olah TKP serta menghimpun keterangan saksi di lokasi. 

Kasus ini masih dalam proses penanganan Satreskrim Polres Nganjuk. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved