Surabaya Peringkat ke-5 Angka Putus Sekolah Tertinggi Jatim, Pemkot Lakukan Berbagai Upaya Preventif
Kota Surabaya masih menjadi salah satu daerah penyumbang angka putus sekolah di Jawa Timur. Bahkan berada di peringkat kelima tertinggi di Jatim.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Poin Penting:
- Pemkot Surabaya melakukan berbagai upaya preventif untuk menangani kasus anak putus sekolah.
- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi akan mengoptimalkan pendataan untuk memetakan sebaran anak putus sekolah di Surabaya.
- Dinas Pendidikan Surabaya akan mengoptimalkan program penuntasan Wajib Belajar (Wajar) dari yang sebelumnya 9 tahun menjadi 13 tahun.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Surabaya masih menjadi salah satu daerah penyumbang angka putus sekolah di Jawa Timur.
Terkait hal tersebut, Pemkot Surabaya akan melakukan berbagai upaya preventif.
Data Kementerian Pendidikan tahun 2024, jumlah siswa Drop Out (DO) dan lulus tidak melanjutkan (LTM) untuk jenjang SD hingga SMA sederajat di Surabaya mencapai 12.517 siswa.
Angka tersebut berada di peringkat kelima di bawah Malang (22.799 anak), Jember (21.464 anak), Bangkalan (13.897 anak), dan Sampang (13.654 anak).
Terkait hal tersebut, Dewan Pendidikan Jawa Timur meminta masing-masing daerah untuk mengutamakan langkah preventif mengatasi angka putus sekolah.
Menurut Anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur, Ali Yusa, ada berbagai instrumen yang telah dimiliki masing-masing daerah.
Di Surabaya misalnya, telah memiliki Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) informal.
Program tersebut membantu anak-anak putus sekolah dan yang tak mampu melanjutkan sekolah karena terkendala biaya melalui pendidikan Kejar Paket.
"Surabaya sudah punya SKB, sayangnya pihak-pihak di bawah tidak memiliki support data yang baik. Sehingga, program tersebut tidak bisa maksimal," kata Yusa saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (19/8/2025).
Seharusnya, data pendidikan dikumpulkan melalui kelurahan.
"Kalau para lurah ditanyai, seharusnya bisa menjawab," katanya.
Baca juga: 5 Anak di Gresik Ditelantarkan Orangtua hingga Putus Sekolah, Jual Barang di Kontrakan untuk Makan
Tantangan lainnya, Dewan Pendidikan menduga sebagian anak melanjutkan pada lembaga pendidikan yang tak terdaftar di pemerintah melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) non-formal.
Maka, data siswa yang bersangkutan juga tidak dapat terekam.
Surabaya
Ali Yusa
Eri Cahyadi
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
anak putus sekolah
VIRAL TERPOPULER: Lia Trio Srigala Sindir Bupati Pati Sudewo - Sutarmin Bakar Mobil Kepala Desa |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Longsor di Pagerwojo Tulungagung - Guru SMP di Tuban Diduga Lecehkan Murid |
![]() |
---|
ITS Surabaya Dorong Terbentuknya Pusat Pengembangan Teknologi Kapal Selam Pertama di Indonesia |
![]() |
---|
Hotel Protes Ditagih Royalti Padahal Pakai Suara Burung Asli, LMKN: Bilang Kalau Tak Pakai Musik |
![]() |
---|
Jasad Kenakan Kaus Bertuliskan Nama Caleg Ditemukan Mengambang di Perairan Selat Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.