Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemdes Ngrupit Ponorogo Robohkan Pasar Janti, Resah Beralih Fungsi jadi Warung Remang-remang

Pemerintah Desa (Pemdes) Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jatim meratakan Pasar Janti

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
DIRATAKAN -  Alat berat meratakan Pasar Janti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (26/8/2025). Pemerintah Desa (Pemdes) Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jatim meratakan Pasar Janti, Selasa (26/8/2025).  

Poin Penting

  • Pemerintah Desa (Pemdes) Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jatim meratakan Pasar Janti
  • Pasar milik desa itu diduga alih fungsi menjadi warung remang-remang
  • Dugaanya warung kopi yang ada di Pasar Janti hanya kedok. Karena diduga ada praktik prostitusi.

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Pemerintah Desa (Pemdes) Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jatim meratakan Pasar Janti, Selasa (26/8/2025).

Ini lantaran pasar milik desa itu diduga alih fungsi menjadi warung remang-remang

Dugaanya warung kopi yang ada di Pasar Janti hanya kedok. Karena diduga ada praktik prostitusi.

Pantauan di lokasi, ada satu alat berat diterjunkan. 

Alat berat berjalan kemudian menghancurkan satu per satu warung di lokasi. Beberapa tukang juga membongkar secara manual.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Pasar Stasiun Ponorogo, Truk Tabrak 5 Kendaraan, 2 Orang Terluka

Pun terlihat pembongkaran dijaga oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol Pp), pihak Polri dan TNI.

“Ya dibongkar karena alih fungsi. Dulu awalnya pasar seiring waktu digunakan jadi warung esek-esek,” ungkap Kepala Desa Ngrupit, Suherwan, Selasa (26/8/2025).

Dia menjelaskan ini berawal dari tim memeriksa tes tracking cepat HIV beberapa waktu lalu. 

Dari puluhan yang diperiksa, 5 diantaranya diduga terjangkit HIV.

“Ada pemeriksaan dari tim. Ditemukan ada penghuni diduga terjangkit  penyakit yang membahayakan kesehatan,” kata Suherwan di lokasi.

Baca juga: Suasana Haru Itsbat Nikah Terpadu di Pendopo Agung Ponorogo, 28 Pasutri Kini Sah Tercatat Negara

Menurutnya, jika hal itu dibiarkan tentu penyakit yang membahayakan akan menularkan ke lainnya. Misalnya pelanggan itu pulang dan mengenai istrinya.

“Nah itu yang kami putus ratakan. Ada 16 warung yang kami ratakan. Awalnya memang pasar. Lalu alih fungsi jadi tempat pasar-pasar yang di belakang,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved