Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ironi Kesenjangan Sosial di Jombang, Nenek Paimah Bertahan di Gubuk Bambu Saat Tunjangan Dewan Naik

Di sudut Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang berdiri sebuah rumah bambu sederhana yang nyaris roboh dimakan usia.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
HIDUP DI RUMAH REYOT - Nenek Paimah (70) warga Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang, Jawa Timur saat ditemui di rumah sederhananya pada Kamis (28/8/2025). Enam tahun hidup di rumah reyot yang terbuat dari anyaman bambu.  

Namun, aturan terbaru membawa perubahan signifikan. Mulai 1 Januari 2025, Ketua DPRD berhak atas tunjangan perumahan sebesar Rp37,9 juta per bulan, Wakil Ketua Rp26,6 juta, dan anggota DPRD Rp18,8 juta. Sedangkan tunjangan transportasi anggota DPRD naik menjadi Rp13,5 juta per bulan.

Kontras yang mencolok ini membuat kehidupan warga miskin semakin terasa getir. Saat wakil rakyat menikmati fasilitas mewah, sebagian warga masih berjuang agar bisa sekadar makan.

Namun, cahaya harapan tetap datang dari kepedulian warga sekitar. Joko, salah satu tetangganya, kerap menyisihkan rezekinya untuk membantu Paimah.

“Kalau ada beras lebih atau uang sedikit, saya kasih untuk kebutuhan sehari-hari beliau. Kasihan, hidupnya sebatang kara,” ungkap Joko.

Di balik rapuhnya gubuk bambu dan raga yang menua, Paimah masih menyimpan semangat untuk bertahan. Ia menerima hidup apa adanya, meski masa tuanya dijalani dengan penuh keterbatasan. Kisahnya menjadi potret nyata jurang ketimpangan sosial di tengah hiruk pikuk kebijakan politik daerah. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved