Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Respons BGN Terkait Tempat Makan MBG Diduga Mengandung Minyak Babi & Pakai Bahan Berbahaya

Minyak babi atau turunannya ini disebut digunakan sebagai komponen pelumas tempat makan atau food tray MBG.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/Labib Zamani
PAKAI MINYAK BABI - Ilustrasi berita nampan atau food tray Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga mengandung minyak babi. 

"Hal ini memperkuat posisi food tray sebagai produk berkelanjutan (sustainable product) yang mendukung tren global pengurangan limbah berbahan petroleum," tegasnya.

Pabrik Food Tray di PT Cipta Perdana Lancar (PART) Tangerang menyatakan siap penuhi kebutuhan Makan Bergizi Gratis
Pabrik Food Tray di PT Cipta Perdana Lancar (PART) Tangerang menyatakan siap penuhi kebutuhan Makan Bergizi Gratis (via Wartakotalive.com)

Ia menjelaskan, setiap food tray melalui kontrol kualitas ketat, dengan desain lima sekat standar agar makanan tersaji rapi tanpa bercampur. Tersedia pula opsi empat atau enam sekat serta layanan custom sesuai kebutuhan konsumen.

Permukaan tray yang halus mempermudah proses pencucian, menghemat waktu dan mempercepat siklus penggunaan di dapur besar.

“Produk kami ramah lingkungan, efisien, dan tahan digunakan bertahun-tahun tanpa menurunkan kualitas,” tambah Tjoeng.

Meski menggunakan material premium dan teknologi ramah lingkungan, PT. Cipta Perdana Lancar (PART), tetap menjaga harga agar kompetitif.

Filosofi perusahaan adalah memberikan akses produk halal dan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, terutama bagi program sosial, lembaga pendidikan, rumah sakit, hingga organisasi nirlaba.

Dengan kapasitas produksi besar dan kualitas konsisten, perusahaan mampu memenuhi permintaan massal dari berbagai institusi, baik swasta maupun pemerintah.

“Kepercayaan MBG untuk menggunakan produk kami adalah bukti nyata kualitas dan kapasitas produksi kami,” tegasnya.

Capaian ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung kemandirian industri dalam negeri sekaligus memperluas peluang mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam program pengadaan barang berbasis produk lokal.

"Pemanfaatan bahan mentah lokal dari Morowali dan proses finishing anti karat menggunakan minyak nabati bukan hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat, memperkuat daya saing industri nasional, serta mengurangi ketergantungan pada impor," tutur dia.

Baca juga: Korban Gempa Keluhkan Dana Bantuan dari BNPB Tak Kunjung Cair, 3 Bulan Tidur di Puing Rumahnya

Penggunaan food tray dengan daya pakai panjang ikut berkontribusi dalam mengurangi limbah plastik dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Ke depan, kami ingin agar setiap program makan massal di Indonesia bisa menggunakan produk dalam negeri yang halal, ramah lingkungan, dan berkualitas. Dengan begitu, uang yang dibelanjakan tetap berputar di ekonomi nasional, bukan lari ke luar negeri,” jelas Tjoeng.

Sebagai manufaktur berbasis inovasi, PT PART menargetkan diri menjadi produsen food tray halal di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

“Produk kami tidak hanya untuk kebutuhan domestik, tetapi juga berpotensi besar untuk diekspor. Dengan kualitas yang sudah diakui MBG, sertifikasi TKDN dari Kemenperin, serta keunggulan halal dan nabati, kami optimis produk lokal ini bisa bersaing di pasar internasional,” kata Tjoeng.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved