Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sering Bolos Ngajar, Guru SD Ternyata Jahit Baju di Rumah, Ortu Ngeluh Siswa Telantar

Walimurid SDN 13 Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo mengeluh siswa menjadi telantar karena guru jarang masuk kelas. 

Dok. Tribun Makassar
GURU BOLOS - Ilustrasi jahit baju. Walimurid SDN 13 Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo mengeluh siswa menjadi telantar karena guru jarang masuk kelas, Rabu (27/8/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Walimurid SDN 13 Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo mengeluh siswa menjadi telantar karena guru jarang masuk kelas. 

Guru tersebut malah menjahit baju di rumah saat didatangi kepala sekolah.

Kepala SDN 13 Paguat, Rony Usman Yunus membenarkan bahwa guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut sudah bermasalah dengan kehadirannya.

Sejak 2022 ia menjabat, guru ini memang sudah jarang masuk. 

Bahkan, dalam seminggu kadang hanya dua kali masuk. 

Baca juga: Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah

"Juga bahkan ada seminggu tak masuk," kata Rony melalui sambungan telepon, Rabu (27/8/2025), dikutip dari Tribun Gorontalo.

Guru yang bernama Fitrianto Nasir itu diketahui merupakan wali kelas 4 yang diisi oleh 34 siswa

Gara-gara ia jarang masuk, siswa jadi malas sekolah.

Orang tua mengeluhkan banyak siswa yang kemudian tak mau masuk sekolah lantaran kerap tak ada guru di kelas. 

Kepsek pun sampai dibuat bingung dengan kelakuan sang guru.

Sering Izin hingga Jahit Baju

Beberapa kali sang kepsek memergoki guru tersebut melakukan pekerjaan di luar tanggung jawabnya. 

Kendati, ia adalah Aparatus Sipil Negara (ASN) dengan golongan IIB. 

"Gajinya di atas 2 juta itu," kata Rony. 

Belakangan terungkap rupanya sang guru ini memiliki pekerjaan sampingan berupa tempat jahit pakaian. 

"Dia sering izin urusan keluarga, tapi saya pernah ke rumahnya ternyata dia sedang menjahit," kata Rony. 

Sejak 2023, Rony memang sudah berupaya agar sang guru dimutasi agar perwalian kelas tak kosong.

Sebab saat ini, SDN 13 Paguat hanya diisi oleh 10 personel termasuk sang kepsek. 

Menurut Rony, dari 10 orang itu, 6 guru mengisi perwalian kelas 1 hingga 6, lalu dua guru mata pelajaran agama dan penjaskes, satu operator dan dirinya sebagai kepsek.

"Sehingga personel ini terbatas. Makanya kadang jika ia tak masuk, saya  yang kadang menggantikan masuk ke kelas 4," kata Rony. 

Baca juga: Tiba-tiba Jatuh Lemas, Guru di Bojonegoro Meninggal Saat Ikuti Gerak Jalan

GURU BOLOS NGAJAR - Seorang guru di SDN 13 Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, kerap bolos mengajar.
GURU BOLOS NGAJAR - Seorang guru di SDN 13 Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, kerap bolos mengajar. (via Tribun Gorontalo)

Lapor Dinas Tak Ada Tanggapan

Kata Rony, berulang kali persoalan ini disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato, namun tak mendapat tanggapan berarti.

"Saya itu sudah sering menyampaikan ini ke dinas pendidikan, tapi tidak ditanggapi. Daripada saya yang makan hati, ya saya biarkan saja," kata Rony putus asa.

Sementara itu, melalui sambungan telepon, orangtua mengeluhkan persoalan ini.

Sebab, hanya karena satu orang guru, 34 siswa SD terlantar.

Kadang hari-hari tak ada guru mereka hanya bermain. 

"Mau jadi apa ini anak-anak kalau begini? guru jarang masuk, tak belajar. Banyak pelajaran yang mereka tak dapat," kata orangtua yang ingin namanya disamarkan. 

SDN 13 Paguat sebelumnya bernama SDN Inpres Maleo.

Lokasi sekolah ini berada di Jalan Trans Sulawesi, Desa Maleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo.

Baca juga: Kepsek dan 8 Guru Jadi Tersangka usai Siswa SD Tenggelam saat Rekreasi Perpisahan, Tak Mengawasi

Respons Pemkab

Wakil Bupati Pohuwato, Iwan Adam menegaskan, pihaknya turut menyayangkan persoalan ini.

Ia pun meminta agar kepsek menyurat ke Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga hingga ke Dinas Pendidikan setempat.

"Jadi nanti kita lihat bagaimana faktanya. Yang jelas guru itu harus memilih, mau mengajar atau berbisnis. tapi jika mau kedua-duanya, maka harus membagi waktu," kata dia.

Tapi yang jelas kata Iwan, bahwa seorang guru harus mengutamakan profesinya mendidik siswa.

Sebab, peran guru sangat penting di kelas. Guru harus bisa mencerdaskan generasi. 

"Yang jelas pemda peduli dengan kasus ini, nanti kita lihat bagaimana faktanya," kata Iwan saat dihubungi. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved