Pilgub Jatim 2018

Duet Gus Ipul-Anas Unggul di Survei dari Pasangan Lain, Bacagub ini Senang dan Siap Menggandeng?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wagub Jatim Saifullah Yusuf saat bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, didampingi Habib Syech, saat berada di Banyuwangi, Rabu (6/9/2017) malam. Duet Gus Ipul - Anas makin nyaring disuarakan maju Pilgub Jatim 2018.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bakal calon gubernur (Bacagub) Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyambut baik hasil survei lembaga Alvara Research Center yang dirilis Minggu (24/9/2017) lalu.

Pada survei tersebut, menempatkan pasangan Gus Ipul-dengan Abdullah Azwar Anas sebagai kandidat dengan potensi keterpilihan tertinggi di Pilgub Jatim 2018.

Menurut Gus Ipul, masuknya sosok Anas dalam bursa pencalonan tersebut menunjukkan kredibilitasnya sebagai calon pemimpin Jatim.

Keberhasilan Anas mengemban jabatan Bupati di Banyuwangi ditengarai oleh Gus Ipul menjadi penyebab masuknya nama politisi PDIP ini.

(Pahami Penyakit, PBB Beri Rekom La Nyalla Maju Pilgub Jatim)

"Memang, Pak Azwar adalah salah satu bupati yang berprestasi," ungkapnya, usai menghadiri acara Pengukuhan dan Pelantikan Forum Pengurus Karang Taruna (FPKT) Jatim di gedung Kesenian Cak Durasim, Surabaya, Senin (25/9/2017).

Meskipun ia tak memungkiri, calon yang lain pun memiliki potensi serupa.

"Pun demikian dengan sejumlah nama yang disebut oleh lembaga survei, maupun juga wacana politik yang ada, sebenarnya secara umum itu semua punya pengalaman, berprestasi, serta basis pendukung," lanjut pria yang saat ini masih menjabat Wakil Gubernur Jatim ini.

(Khofifah Maju Lewat Golkar, PKB Ngaku Sudah Tahu Kelemahannya)

"Namun, Pak Azwar Anas ini adalah salah satu yang menonjol dan prestasinya banyak diperhatikan oleh publik," tegasnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul menyebut survei tersebut akan menjadi salah satu pertimbangan pihaknya dalam menentukan bakal calon wakil gubernur.

"Survei-survei itu sebagai penunjuk, tentu akan kami perhatikan serta kami pertimbangkan," ujar wakil Gubernur Jatim dua periode ini.

"Selebihnya, tentu banyak yang dipertimbangkan dalam menentukan calon wakil gubernur," lanjutnya.

(Pengamat Intelijen: Hati-hati Operasi Asing Sengaja Adu Domba Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN)

Di antara pertimbangan tersebut adalah rekomendasi dari parpol koalisi.

"Di samping soal kapabilitas, akseptabilitas, tetapi juga harus mendapatkan kesepakatan dengan partai koalisi," ujar bacagub yang telah resmi didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Gus Ipul mengungkapkan, bahwa terkait wakil, ia belum melakukan komunikasi lebih jauh, termasuk dengan PDIP, partai yang menaungi Anas.

"Saya tak mau berandai-andai. Sampai saat ini saya belum diajak bicara dengan partai," lanjutnya.

(Indonesia Surga Narkoba Bagi 72 Jaringan Internasional, Awas 68 Narkoba Jenis Baru ini Telah Masuk)

"Pembicaraan dengan elit partai terus berjalan dan masih sangat dinamis," pungkasnya.

Sebelumnya, lembaga survei Alvara Research Center (Alvara) menyebut tiga nama calon wakil gubernur yang potensial membantu menaikkan tingkat keterpilihan.

Di sisi popularitas, ada nama Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) dengan 41,7 persen berada di urutan pertama, unggul jauh dari Budi "Kanang" Sulistyono (Bupati Ngawi, 13,0 persen), dan Hasan Aminuddin (Angota DPR RI-Mantan Bupati Probolinggo, 10,8 persen).

Dari ketiga nama tersebut, nama Anas dan Hasan berada di urutan teratas andai disandingkan dengan tiga nama bacagub yang juga teratas.

"Nama Pak Anas dan Pak Hasan ternyata diterima oleh seluruh bakal calon gubernur," ungkap Founder dan CEO Alvara, Hasannuddin Ali pada rilisnya, Minggu (24/9/2017).

(Tiga Minggu Terakhir Gas Elpiji 3 Kg Hilang dari Pasaran, Muncul Beragam Rumor Aneh Hingga . . .)

Misalnya, apabila nama Anas disandingkan dengan Gus Ipul (diterima 62 persen responden), lalu bersama Khofifah diterima (60,6 persen), serta dengan Risma (58 persen).

Pun demikian dengan Hasan yang diterima ketika dipasangkan dengan Gus Ipul (39,6 persen), Khofifah (38,5 persen), hingga Risma (35,6 persen).

Kedua sosok ini unggul jauh dari Kanang yang hanya meraih perolehan 25,3 persen ketika disandingkan bersama Gus Ipul, 23,4 persen dengan Khofifah, serta 22,6 persen ketika menjadi wakil Risma.

Menurut Hasanuddin, melihat fenomena ini, baik Anas dan Hasan merupakan dua figur paling potensial untuk dilirik sebagai wakil gubernur.

"Selain, berpengalaman di birokrat kedua nama ini cukup ideal menjadi wakil karena memiliki basis masa yang jelas," ungkap Hasanuddin.

(Ngaku Sudah Punya Tim Sukses, Begini Sikap Khofifah Tanggapi Tantangan PDIP)

Lebih lanjut, untuk lebih mematangkan kemenangan tersebut, masing-masing figur tinggal memperluas jaringan pendukung.

"Kelemahannya, mereka sama-sama berasal dari tapal kuda dan juga merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga, untuk bisa memenangkan adalah dengan memperluas jaringan pendukungnya," ujarnya.

"Satu di antaranya adalah dengan memaksimalkan mesin partai. Kedua figur yang juga berlatarbelakang politisi akan semakin memudahkan hal tersebut," ulasnya.

Kedua nama ini memang merupakan figur yang juga dijagokan oleh masing-masing partai untuk maju mendampingi calon Gubernur yang nantinya diusung.

Anas merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang disebut semakin dekat dengan Gus Ipul.

Sedangkan Hasan adalah kader Nasdem yang telah memberikan dukungan resmi kepada Khofifah.

Survei Alvara ini digelar pada minggu ketiga dan keempat Agustus 2017 menggunakan metode "multistage random sampling" dengan menyasar 1200 responden dari 38 kabupaten/kota di Jatim.

Selain itu, tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen serta margin of error sebesar 2,8 persen. (Surya/Bobby Koloway)

Berita Terkini