Kasihan, Bocah Yatim di Situbondo Ini Berhenti Sekolah, Harus Urus Ibunya yang Sakit dan Adiknya

Penulis: Izi Hartono
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf Dinsos saat mendatangj rumah Wati di jalan Plaosa, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo.

TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Wita Humairoh, bocah asal Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo, Jawa Timur terpaksa harus berhenti sekolah.

Pasalnya, bocah berusia 11 tahun ini berhenti di kelas V SD lantaran harus menanggung beban ekonomi keluarganya.

Bocah yatim ini rela mengurus ibunya yang sakit dan adiknya yang masih balita bernama Prilia.

Tak hanya mengurus ibu dan adikya, Wita menanggung beban hidup ibu dan adiknya tersebut.

Mulai dari mengurus urusan memasak, namun gadis kecil ini juga memandikan adiknya.

Bahkan, aktivitas ini dilakukan sejak ayah kandungnya meninggal dunia sejak tujuh tahun yang lalu.

Baca: Tiga Tempat Karaoke di Tulungagung Disegel Satpol PP, Ini Penyebabnya

"Saya masih sekolah, namun karena ibu sakit terpaksa saya berhenti. Saya sangat sayang ibu saya," ujar Wati di rumahnya.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari bersama ibu dan adiknya, dirinya menjual barang di tokonya yang sudah tutup.

"Kalau dak yang mau dimakan, ya barang di toko saya jual," katanya.

Akibat kesibukan mengurus ibu dan adiknya, Wati tidak lagi bisa bermain layaknya anak seusianya.

Sejak ibunya sakit sakitan, sebelum berangkat sekolah dirinya harus memasak dan setelah itu dilanjutkan dengan memandikan adiknya yang masih kecil.

Ia mengaku, dirinya bersama ibu dan adiknya tiga hari tidak ada makanan.

" Saya bersyukur kadang ada orang yang membawa makanan dan mie intan serta telur," ulasnya sembari meneteskan air mata.

Wita hidup bersama ibunya Siti Nuraini (50) di rumah berukuran 4 X 5 dengan lantai tanah.

Halaman
12

Berita Terkini