Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Satpol PP dan Linmas menertibkan parkir liar serta Pedagang Kaki Lima (PKL).
Penertiban itu dilakukan pada Jumat (16/2/2018), mulai Jalan Raden Shaleh sampai Indrapura Surabaya.
Melihat ada penertiban, beberapa juru parkir dan pedagang langsung membereskan dagangannya.
( VIDEO: Hari Raya Imlek, Satpol PP dan Linmas Kota Surabaya Tertibkan Tukang Parkir Liar dan PKL )
"Takut diangkut mas, dulu sempat kena gini (penertiban) juga, makannya mumpung masih bisa kabur ya kabur saja lah," terang seorang pedagang kaki lima bernama Ferdiansyah (39) yang tinggal di Jalan Undaan, Surabaya.
Malah terkadang dia dan teman-teman sesama pedagang kaki lima kejar-kejaran dengan petugas penertiban.
Menurutnya, 'drama' kejar-kejaran dengan petugas penertiban sudah menjadi makanan sehari-hari pedagang kaki lima seperti dirinya.
( Komisi C DPRD Tinjau Bangunan Relokasi PKL, Ini Hasilnya )
"Nah mau bagaimana lagi, kalau saya tidak jualan mau makan apa mas, Anak saya kan butuh udang jajan, istri saya juga," sambungnya.
Seorang pedagang kaki lima lainnya, Jeffi Ardi mengaku barang dagangannya belum pernah disita petugas.
Ini karena, dia menggunakan motor roda tiga dengan bak terbuka untuk menjajakan barang dagangannya.
( Jelang Deadline Eksekusi PKL di Lamongan, Satpol PP Dituding Pilih Kasih )
"Ya alhamdulillah dagangan saya belum pernah disita, saya pakai motor begini memang sengaja biar gampang larinya," tutur warga Jalan Kramat Gantung, Surabaya, lalu tertawa.
Menurutnya, hal tersebut wajar dan maklum, sebab petugas hanyalah menjalankan tugas dari atasan.
"Maklum, mereka cuma menjalankan tugas, tidak apa-apa, sudah wajar," tutupnya.
( Tenda Gratis yang Diberikan Pemprov DKI untuk PKL Justru Disewakan Warga Seharga Jutaan Rupiah )