"Mengenai teknis siapa pembuatnya dan lain-lain. Investigasi masih berjalan. Nanti setelah pemeriksaan tuntas akan kami sampaikan," tuturnya.
Kapolri Sebut Pelaku Teror di Surabaya Belajar Rakit Bom Pipa dari Sini, Nggak Nyangka!
2. Cara polisi menanggulangi hal tersebut.
Menanggapi hal-hal baru yang semakin berkembang di kalangan teroris ini, polisi bertindak.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta pengaturan penggunaan medsos yang berbau kegiatan terorisme diperketat.
Hal itu disebabkan, kelompok terorisme kerap memanfaatkan internet untuk menyebarkan paham dan cara membuat bom rakitan.
"Banyak sekali online-online training, website, teoritikal, dan lain-lain ya, yang masuk, membuat pemahaman mereka menjadi berubah dan cara membuat bom," kata Tito Karnavian di Mako Polrestabes Surabaya, selasa (15/5/2018).
Ditambahkan Tito, cara pengaturan penggunaan medsos ini dikatakan Tito yaitu membuat MoU dengan provider.
"Ini (pengaturan penggunaan) medsos ini salah satunya dengan membuat MoU dengan provider."
"Bahkan, bila perlu digunakan juga aturan khusus," kata Tito.
Pihaknya mengatakan selain melakukan penangkapan bom bunuh diri di tiga gereja, Rusunawa Wonocolo dan Polrestabes Surabaya yang merupakan dua keluarga.
"Tiga-tiganya terkait dengan kelompok yang namanya JAD Surabaya. Ini kami lakukan pengejaran," tambah Tito. (TribunJatim.com/Nur Ika Annisa)